Latest News

Saturday, March 31, 2012

Contoh Renungan Tuguran Kamis Putih Malam

Bagi Pemimpin Ibadat
Setelah Perayaan Hari Kamis Putih Malam, setelah altar dilucuti, Gereja mengadakan ibadat tuguran untuk berjaga-jaga selama kurang lebih 1 jam sambil berdoa bersama Yesus. Dalam ibadat tuguran banyak terjadi suasana hening untuk melakukan renungan dan refleksi. Berikut adalah contoh renungan yang pernah saya bawakan dalam Ibadat Tuguran Kamis Putih malam. Renungan berikut baik bila dibawakan dengan perlahan (tidak terburu-buru) namun tegas, sambil diiringi musik instrumental reflektif. Renungan ini dapat Anda modifikasi sendiri, terutama di bagian pertanyaan-pertanyaan reflektif, dengan memperhatikan : Tema APP Keuskupan ybs atau situasi dan kondisi umat setempat. Semoga bermanfaat.

�BETAPA LEBAR DAN PANJANGNYA, BETAPA TINGGI DAN DALAMNYA KASIH KRISTUS" (Ef 3:18b)

Bapak Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih, malam ini kita bersama-sama dengan Yesus, berjaga bersamaNya, menemaniNya dalam kesendirian dan kegelisahannya, kita mempersatukan hati dengan hatiNya yang kini diliputi ketakutan dan dukacita yang mendalam. Lihatlah Ia yang sendirian, gentar dan ketakutan dalam doaNya.

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Kita mau malam ini bersama-sama berjaga bersama Yesus, menemaniNya yang sedang mengambil keputusan tersulit dalam tugas dan perutusanNya ke dunia, yaitu untuk menyelamatkan kita dengan menderita dan wafat di kayu salib. Itu sebabNya Yesus sangat ketakutan, peluhNya menjadi seperti tetes-tetes darah. Ia sangat sedih dan gentar. Tetapi dalam ketakutan dan kegelisahanNya, Yesus telah mengambil keputusan yang luar biasa: �Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus telah menunjukkan tanggung jawab yang luar biasa akan tugas dan perutusan yang diembanNya dari Bapa. Ia menyerahkan seluruh kekuatan, kehendak, dan bahkan hidupnya sendiri Ia serahkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang telah diterimaNya dari Bapa. Saat-saat terakhir hidupNya saat tergantung di kayu salib Ia berkata: �Sudah selesai". Ia telah menyelesaikan dengan sempurna tugas perutusanNya di dunia, dan terlaksanalah karya penyelamatan Allah lewat penderitaan dan kematian Yesus itu. Kita diselamatkan karena Yesus telah mati untuk kita. Sungguh �Betapa lebar dan panjangnya, betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus�. tak terukur kasihNya� Tak terhingga kebaikanNya� Telah dibuktikanNya kesetiaan dan kasihNya� Yesus telah menyerahkan segala-galanya demi cinta kasihNya kepada kita. Ia ingin kita selamat, Yesus menghendaki kita menerima hidup yang baru sebagai putera-puteri Allah, serupa dengan Ia yang telah setia sampai menyerahkan semuanya demi kehendak BapaNya.

Malam ini kita melaksanakan apa yang diperintahkan Yesus kepada kita, para muridNya :

�Berjaga-jagalah dan berdoalah ��..
Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:
roh memang penurut, tetapi daging lemah.�

Yesus telah memberikan segala-galanya untuk kita. Sudahkah Anda merasakan itu?
Ia telah berkurban sehabis-habisnya untuk engkau, tidakkah kau perhatikan itu?

Janganlah kita melalaikan apa yang diperintahkanNya kepada kita. Janganlah kita didapatiNya tertidur, melupakan tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakanNya kepada kita.:
"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam saja dengan Aku?"

Tidakkah kita sanggup melaksanakan perintah Tuhan?
Tidakkah kita sanggup memanggul salib hidup kita?
Apakah Kita sudah menjadi pribadi seperti yang dikehendakiNya?
Sudahkah kita membalas Cinta kasih yang telah ditunjukkanNya bagi kita ?
Tidak sanggupkah kamu berjaga-jaga?
Tidak sanggupkah kamu melaksanakan apa yang telah kuperintahkan kepadaMu?
Tidak sanggupkah kamu menjalankan tugas yang telah dipercayakan kepada kamu?
Tidak sanggupkah kamu memikul tanggung jawab akan tugas dan kewajiban yang telah Engkau pilih sendiri?
Apakah Engkau sudah menjadi anggota keluarga yang baik? �������
(dapat ditambahkan pertanyaan reflektif lainnya)

Apakah Engkau telah menjadi umat Katolik yang baik?
Pengurus lingkungan/wilayah yang baik?
Pemimpin yang baik? Dimana tanggung jawabmu?!!
Sudahkah Engkau menjadi orang yang berguna bagi orang-orang disekitarMu?
Menjadi terang bagi mereka yang berada di kegelapan?
atau tongkat bagi mereka yang tidak tahu arah?
Sudahkan kita peduli pada yang menderita?
Pada yang miskin dan kekurangan?
Sudahkah kita menolong yang membutuhkan?
Pernahkah kita pada masa pertobatan ini berbuat sesuatu untuk sesama kita?

Atau �����.
Masih saja kita menunjukkan keegoisan hati kita?
Menomor satukan kehendak kita?
Tidak peduli pada keluarga, sesama, lingkungan dan masyarakt kita ?

58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58:6 Bukan! Sabda Tuhan Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58:8. Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.

Bapak Ibu dan saudara-saudari yang terkasih, Mari kita mulai saat ini membangun niat sungguh-sungguh untuk berubah, untuk mengawali semua, membuat semuanya menjadi baik, berbuat sesuatu untuk sesama Demi kemuliaan nama Tuhan.

Kita percaya bahwa

53:4. penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Tundukkanlah diri sedalam-dalamnya pada Tuhan, dan mohonkanlah berkat untuk semua niat hatimu untuk memperbaiki hidup, untuk lebih bertangggung jawab kepada tugas dan perutusan yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita.

Amin.

Friday, March 30, 2012

Memahami Makna Tri Hari Suci

Trihari Suci dimulai dengan Ekaristi petang pada Kamis Putih, memuncak pada perayaan Malam Paskah, dan berakhir pada Ibadat Sore Minggu Paskah. Selama tiga hari suci ini, Gereja merayakan misteri terbesar karya penebusan: sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.

KAMIS PUTIH
Pada hari Kamis Putih, seluruh umat beriman mengenang Perjamuan Malam Terakhir yang diadakan Yesus bersama murid-murid-Nya. Pada hari ini, kita mengenangkan penetapan Ekaristi, wujud pengurbanan Yesus. Di dalamnya, Ia menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya, yakni seluruh diri-Nya demi keselamatan kita. Maka setiap perayaan Ekaristi merupakan kenangan akan Perjamuan Paskah dan pengurbanan Kristus. Dalam perjamuan itu, Ia memberikan teladan pelayanan dengan membasuh kaki para murid, dan memberikan perintah baru agar kita saling mengasihi.

Kamis Putih juga merupakan hari rekonsiliasi. Pada hari ini Gereja menyambut para petobat yang kembali berdamai dengan Allah dan jemaat.

Sesudah Perayaan Ekaristi meriah, diadakan perarakan Sakramen Mahakudus dan tuguran (malam berjaga) di hadapan Sakramen Mahakudus.

Perayaan Kamis Putih ditata sebagai berikut: Pembukaan, Liturgi Sabda, Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, Pemindahan Sakramen Mahakudus.

JUMAT AGUNG
Pada hari ini, Kristus - Anakdomba Paskah kita dikurbankan. Dalam Ibadat Sabda sesudah tengah hari (pukul 15.00), Gereja mengenangkan sengsara dan wafat Yesus, menghormati salib dan mengenang kembali kelahirannya dari lambung Yesus yang tergantung di salib.

Pada hari ini tidak ada perayaan Ekaristi; Gereja menjalani puasa Paskah yang dipandang penting. Bila mungkin, puasa ini diperpanjang sampai hari Sabtu Suci supaya kita dapat merayakan kegembiraan kebangkitan Tuhan.

Ibadat Jumat Agung terdiri dari tiga bagian: Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni.

MALAM PASKAH
Malam Paskah adalah malam suci kebangkitan Tuhan, yang merupakan puncak perayaan Trihari Suci. Pada malam ini Gereja berjaga, menantikan kebangkitan Kristus dan merayakannya dalam ibadat suci.

Pada Malam Paskah ini, Gereja juga membaptis para katekumen. Kebiasaan ini didasarkan pada keyakinan bahwa dengan dibaptis, pada katekumen ambil bagian dalam misteri Paskah: mati dan bangkit bersama Kristus. Sebagaimana Kristus wafat, dikubur, lalu bangkit, demikian pula para baptisan mati terhadap dosa, dikuburkan (ditenggelamkan dalam air), dan bangkit (keluar dari air) untuk hidup baru sebagai anak Allah.

Dalam hubungan ini pula, kaum beriman diajak membarui janji baptis dalam Perayaan Malam Paskah. Maka Perayaan (Malam) Paskah juga selalu menjadi perayaan kebangkitan kita sebagai orang beriman: mati terhadap dosa, dan hidup baru sebagai anak Allah.

Liturgi Malam Paskah disusun sebagai berikut.
Upacara Cahaya yang berpusat pada Kristus Sang Cahaya.
Liturgi Sabda , yaitu merenungkan karya-karya agung Allah sejak awal mula.
Liturgi Baptis , di sini Gereja membaptis para katekumen dan membarui janji baptis.
Liturgi Ekaristi , dimana kita diundang ke perjamuan Tuhan, yakni perjamuan sukacita karena kebangkitan-Nya.

Masing-masing liturgi Kamis Putih, Jumat Agung dan Malam Paskah tidak dipandang sekedar sebagai perayaan dari peristiwa-peristiwa yang terpisah, melainkan ketiganya sungguh dipandang sebagai satu misteri keselamatan. Oleh sebab itu, Misa Perjamuan Malam Terakhir Tuhan pada hari Kamis Putih tidak diakhiri dengan berkat penutup; melainkan berkat diberikan di akhir Misa Malam Paskah.
Semoga kita semakin menghayati Pekan Suci ini dalam mempersiapkan hati menyambut kebangkitan Kristus. Marilah kita kuburkan segala dosa kita dan bangkit bersama Kristus... Alleluya!

Sumber : http://santovincentius.sch.id/component/content/article/111-tri-hari-suci.html

Tersiar Berita, Islam Ingin Menakhlukkan Roma


Sebuah berita: 

CNA, April 14, 2008

Seorang imam Muslim yang cukup berpengaruh dan merupakan anggota Hamas dalam parlemen Palestina memberikan khotbah pada Jumat lalu di mana ia menyatakan bahwa Roma, ibukota orang Katolik, tidak lama lagi akan diambil alih oleh Islam.

Yuni al-Astal, imam yang dimaksud, memberitahukan pendengarnya bahwa "Sesaat lagi, insya Allah, Roma akan diduduki, sama seperti Constantinopel, seperti yang diramalkan oleh nabi Muhammad. Saat ini Roma adalah ibukota Katolik, ibukota Pasukan Salib, yang telah mengobarkan kebencian terhadap Islam."

Kotbah tersebut telah disiarkan oleh jaringan televisi Hamas Al Aqsa dan memperkirakan bahwa Roma akan menjadi tempat terdepan dalam penaklukan Islam, yang akan menyebar ke seluruh Eropa, kedua Amerika dan bahkan Eropa Timur.

"Allah telah memilih kamu untuk DiriNya dan AgamaNya", seperti yang diungkapkan al-Astal ,"sehingga kamu akan melayani sebagai mesin pendorong perkataan ini ke tahap keberhasilan, keamanan, dan konsolidasi, bahkan penaklukan melalui dakwa dan penaklukan militer semua ibukota di dunia".

Menurut FOXNews, al-Astal berkotbah pada Juni lalu bahwa adalah tugas seorang wanita Palestina untuk menjadi pelaku bom bunuh diri. Saat jihad menjadi tugas individual, itu termasuk wanita juga, karena wanita tidak berbeda dengan pria dalam hal tugas, seperti yang dikatakannya pada wawancara 23 Juni 2007. Dalam wawancara tersebut, al-Astal menyebut kaum Yahudi sebagai saudara kera dan babi yang seharusnya mencicipi kepahitan maut.

Anggota parlemen ini kembali pada kebencian ini pada Jumat lalu, di mana menyebutkan bahwa Roma telah menanamkan saudara-saudara kera dan babi di tanah Palestina untuk mencegah kebangkitan Islam. �Saya percaya anak-anak kita, atau cucu-cucu kita, akan mewarisi jihad kita, pengorbanan kita, dan insya Allah, panglima-panglima penakluk ada di antara mereka�, al-Asta berkata, �Saat ini kita memasukkan kebaikan ini ke dalam jiwa mereka, melalui masjid dan buku-buku Al-Quran, riwayat nabi-nabi kita, pendamping mereka, pemimpin besar, kita mempersiapkan mereka untuk sebuah tugas menyelamatkan manusia dari api neraka�


Komentar :

Berarti sekarang saya mengetahui bahwa �ramalan� tentang kedudukan Roma dan Gereja Katolik ada dua. Satu dari Tuhan Yesus yaitu bahwa alam maut tidak akan mengusai Gereja dan satu lagi dari orang ini yaitu Muhammad meramalkan bahwa Islam akan mengusai Roma. Yah pikir-pikirlah. Saya sih sudah punya pegangan. Seandainya pun Roma jatuh dan tinggal saya sendiri pengikut Tuhan Yesus, saya lebih baik mati dari pada menyangkal Tuhan Yesus. 



Apa yang terjadi jika Roma jatuh ke tangan Muslim?

1. Kota-kota Eropa tidak akan dihiasi dengan patung dan lukisan. Ikon-ikon Suci Gereja akan di-tip ex mukanya. Sewaktu tentara Taliban melakukan kudeta dan menguasai Afganistan, semua lukisan dibakar, patung Buddha raksasa Bamiyan dipotong mukanya, semua buku pelajaran yang ada foto manusianya disobek. Syariah Islam tidak memperkenankan pembuatan image manusia. Foto Muhammad kan tidak ada mukanya.


Foto patung Buddha of Bamiyan yang tanpa muka

2. Tidak ada bank. Yang ada "bank" syariah.

3. Wanita ke jalan-jalan dengan burka. Lalu semua laki-laki pelihara jenggot.

4. Naik onta ke mall, makannya nasi kebuli dan gulai kambing yang ditutupi tanah setebal 3 cm. Otomomatis stroke-lah di tahun keempat.hahahaha ^__^

5. Musik klasik tidak akan ada. Yang ada musik setara Nasyid dan Azan. Tidak ada balet, yang ada tarian berputar ala Sufi Persia.


6. Kota mungkin agak sepi karena hukuman pancung sering dilakukan. Hiburan terbaru adalah rajam, dan mungkin pria-pria dengan mudahnya memperkosa pembantu yang bekerja di rumah mereka


Tapi kita tidak perlu takut karena hal-hal tersebut tidak akan pernah terjadi karena janji Tuhan adalah melindungi Gereja-Nya dan alam maut tidak akan menguasainya. 

-Matius 16:18, "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya."

Sumber : http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2012/01/disturbing-idea-1-ngelamak.html

In Spiritu Domini

Tuesday, March 27, 2012

Keutamaan Rasul Petrus


Tuhan Yesus mendirikan GerejaNya di atas Batu Karang
Yesus mendirikan GerejaNya di atas Rasul Petrus (Kepha, Petros) -yang artinya batu karang- (Mat 16:18) dan memberikan kuasa yang khusus kepadanya di atas para rasul yang lain, untuk menggembalakan domba-domba-Nya (Yoh 21:5-7). Walaupun Kristus juga memberikan kuasa kepada rasul-rasul yang lain (Mat 18:18), hanya kepada Petruslah Ia memberikan kunci-kunci Kerajaan Surga (Mat 16:19) yang melambangkan kuasa untuk memimpin GerejaNya di dunia.

Yesus sang Gembala yang Baik mempercayakan domba-dombaNya kepada Petrus dan mempercayakan tugas untuk meneguhkan iman para rasul yang lain, agar iman Gereja jangan sampai sesat (Luk 22:3-32). Petruslah yang kemudian menjadi pemimpin para rasul setelah hari Pentakosta, mengabarkan Injil, membuat keputusan dan pengarahan (Kis 2:1-41, 15:7-12). Para penerus Rasul Petrus ini dikenal sebagai uskup Roma, yang dipanggil sebagai �Paus�.

Hal ini sungguh membuktikan kemurnian pengajaran Gereja, karena ajarannya bukan merupakan hasil demokrasi manusia, melainkan diturunkan dari Yesus sendiri.

Kalau Yesus menjanjikan sesuatu kepada Petrus untuk menjadi batu karang dimana Gereja didirikan, maka Dia akan memampukannya. Hal ini bukan karena Petrus yang paling kuat imamnya dari antara para rasul, namun kepercayaan ini adalah berdasarkan janji Kristus. Kristus yang menjanjikan untuk berdoa bagi Petrus, sehingga Petrus dapat memberi kekuatan bagi para rasul yang lain (Lk 22:31-32). Yesus juga yang memberikan kuasa kepada Petrus untuk menggembalakan kawanan domba-Nya (Yoh 21:15-17). Dan Yesus, melalui kuasa Roh Kudus, memilih Petrus untuk berkotbah tentang rencana keselamatan yang telah dirancang oleh Allah dan terpenuhi dalam diri Kristus (Kis 1:14-47). Dan dengan kuasa yang diberikan oleh Kristus, rasul Petrus berbicara dengan otoritas untuk menyelesaikan perselisihan di konsili Yerusalem (Kis 15:6-8). Dan Petrus akhirnya memenuhi nubuat Yesus yang dikatakannya di Yoh. 21:18-19, dengan meninggal di kayu salib secara terbalik di Roma.
 
Jadi, sama seperti kita yang dipilih oleh Allah menjadi anak-anak Allah, Petrus-pun dipilih Allah seturut dengan kebijaksanaan-Nya menjadi Pemimpin umat dan diteruskan hingga sekarang. Di dalam kelemahannya dan juga semua penggantinya, Kristus tetap setia untuk mendampingi Gereja sampai akhir jaman, sehingga alam maut tidak menguasainya. Cobalah pikirkan, dimana dan doktrin apa yang dikeluarkan oleh seorang penerus Petrus pada saat dia berbicara Ex-Cathedra (di tahta Petrus) yang tidak sesuai dengan Alkitab atau yang dulunya benar sekarang dianggap salah atau sebaliknya..?


Keutamaan Rasul Petrus di antara para rasul

Salah satu pandangan yang menolak keutamaan Paus mengatakan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma dan karenanya tidak mungkin mendirikan Gereja di Roma. Alasannya, karena di Kitab Suci tidak tertulis eksplisit demikian. Disini akan dipaparkan kenyataan yang sebaliknya. Bahwa meskipun tidak secara tertulis dengan detail di Kitab Suci, fakta sejarah dan bukti tulisan para Bapa Gereja menyatakan bahwa Petrus pernah beberapa kali ke Roma, dan akhirnya wafat di sana sebagai martir.

Pertama- tama kita harus menyadari bahwa Kitab Suci bukanlah merupakan buku sejarah di mana segala fakta harus lengkap tersusun secara kronologis. Namun apa yang tidak tercatat di Kitab Suci bukannya berarti tidak terjadi. Untuk mengetahui hal ini, maka di samping membaca Kitab Suci, kita perlu melihat bukti-bukti yang lain yaitu bukti sejarah dan tulisan para Bapa Gereja. Berikut ini disertakan tulisan yang mengambil sumber utama dari Stephen K. Ray, Upon This Rock.


Pelayanan Rasul Petrus setelah Pentakosta

Rasul Petrus memulai karya Apostoliknya di Yerusalem, untuk memberitakan Injil kepada umat Yahudi. Iapun mengadakan perjalanan ke Samaria, untuk memperkenalkan Keselamatan kepada orang-orang Samaria (Kis 8:4-25), Yoppa (Kis 32-43), dan Kaisarea. Ia lalu membaptis Kornelius, seorang pemimpin prajurit Roma. Kemudian ia kembali ke Yerusalem untuk memberitakan bahwa bangsa- bangsa lain (non- Yahudi) telah menerima Injil dan menerima Roh Kudus seperti mereka para murid yang adalah bangsa Yahudi (Kis 10:40; 11:18).

Kemudian kita ketahui terjadi penganiayaan di Yerusalem, dan Rasul Yakobus dipenggal oleh Kaisar Herodes Agrippa (42-44AD) (Kis 12:2). Petrus lalu dipenjara dan secara ajaib dibebaskan oleh seorang malaikat (Kis 12:7), Petrus kemudian ke Yerusalem (sekitar 44), dan kemudian berangkat ke tempat lain (Kis 12:7), maka kita mengetahui bahwa Petrus memang terus menerus mengadakan perjalanan untuk menyebarkan Injil di daerah Timur, dan tinggal cukup lama di Antiokhia (Gal 2:11-21). Selama masa ini juga Petrus mengadakan perjalanan ke Roma, seperti yang nanti akan dijabarkan lebih lanjut. Ia juga menjelajahi daerah Asia Kecil: Pontus, Galatia, Kapadosia, Asia dan Bitinia (1 Pet 1:1), juga Korintus.

Sejarah juga mencatat Petrus sebagai pemimpin Gereja di Antiokhia. Selanjutnya, Rasul Petrus kembali ke Yerusalem untuk menghadiri Konsili Yerusalem pertama (49-51). Konsili ini diadakan sekitar 8 tahun setelah wafatnya Yakobus Rasul.

Setelah Konsili Yerusalem, memang tak banyak ayat Kitab Suci yang menuliskan keterangan tentang Rasul Petrus dan perjalanannya, kecuali suratnya sendiri yang dikatakannya ditulis dari Babilonia, yang menjadi sebutan kota Roma pada saat itu (1 Pet 5:13). Meskipun tahun-tahun akhir hidupnya tidak ditulis di kitab PB, namun tulisan-tulisan para Bapa Gereja dan bukti sejarah sangat jelas mengacu kepada fakta bahwa Rasul Petrus memang pernah tinggal di Roma, mendirikan Gereja di Roma, dan akhirnya wafat di sana sebagai martir.

Berikut ini adalah daftar perjalanan Rasul Petrus, menurut para ahli sejarah, dan juga berdasarkan Alkitab:


Pelayanan Apostolik St. Petrus (30-67)
 
Tahun 30 Kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus, Pentakosta
30-37- Petrus memimpin Gereja di Yerusalem.
38-39- Perjalanan Petrus di Samaria dan di pantai Palestina.
40-41- Petrus di Antiokhia
42 - Dipenjara di Yerusalem, dibebaskan, dan keberangkatan ke tempat lain
42-49- Persinggahan yang pertama di Roma
49 - Diusir dari Roma oleh edict Claudius yang menentang kaum Yahudi
49-50- Di Yerusalem, dalam Konsili Apostolik [seperti tertulis dalam Kis 15].
50-54- Di Antiokhia, Bitinia, Pontus, Asia dan Kapadokia
54-57- Persinggahan yang kedua di Roma: Injil Markus ditulis di bawah pengarahan Petrus
57-62- Di Bitinia, Pontus dan Kapadokia, Markus di Alexandria, Mesir
62-67- Persinggahan yang ketiga di Roma, menuliskan surat 1 Pet dan 2 Pet Markus ada bersama Petrus di Roma.
67- Dibunuh sebagai martir di Roma, dikuburkan dekat Nekropolis di Vatikan.


Bagaimana Kitab Suci menuliskan keberadaan Petrus di Roma dan kematiannya di sana
 
1. Surat Petrus yang pertama mengatakan,
 
�Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang�. Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu,� Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. (1 Pet 1:1, 5:12-13)

Babilon di sini merupakan istilah/ sebutan bagi kota Roma. Sebab Roma telah menganiaya Gereja, sebagaimana Babilon telah menganiaya umat Allah di jaman PL (2 Raj 24). Umat Yahudi saat itu menyebut kota Roma sebagai Babilon, karena melihat kesamaan ciri- ciri antara Babilon [kota dunia yang tak bermoral, sombong, tak ber-Tuhan] yang disebut oleh para nabi (Yes 13; 43:14; Yer 50:29; 51:1-58) dengan kota Roma pada saat itu.

Menjelang kematiannya, Rasul Petrus menulis demikian, �Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.� (2 Pet 1: 14)

2. Injil Yohanes menuliskan bahwa Tuhan Yesus sudah menubuatkan kematian Petrus, demikian:

�Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: �Ikutlah Aku.� (Yoh 21:18-19).

Injil Yohanes ditulis tahun 90-100, sekitar 30 tahun setelah Petrus wafat sebagai martir. Pada saat Yesus mengucapkan nubuat itu, tentu Rasul Yohanes belum sepenuhnya memahami, tetapi ketika sudah digenapi, ia menyadari bahwa perkataan itu mengisahkan bagaimana Petrus akan mati. Tradisi mengatakan Petrus mati disalib terbalik, pada jaman Kaisar Nero (64-67). Jadi perkataan Yesus, �Ikutlah Aku� tidak saja berupa ajakan untuk mengikuti-Nya dalam kehidupan, tetapi juga dalam kematian-Nya, yaitu dengan cara disalibkan. Di sini, Petrus sesungguhnya memenuhi janjinya kepada Yesus untuk memberikan nyawanya bagi-Nya (Yoh 13:37).


Bukti- bukti bahwa Rasul Petrus mendirikan gereja Roma dan akhirnya mati di sana
 
1. St. Klemens dari Roma, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus (96):
 
��. Perhatikanlah teladan yang luhur dari generasi kita sendiri Pilar yang terbaik [yaitu Gereja Roma] telah dianiaya. Mari memusatkan mata hati kita kepada Rasul-rasul yang baik itu: Petrus, yang menderita tidak hanya mengalami satu atau dua kali tetapi banyak kesulitan, dan karenanya pergi ke tempat kemuliaan yang sesuai. Paulus menunjukkan jalan kepada penghargaan atas ketahanan [iman] telah beralih dari dunia ini ke tempat yang suci. Terhadap kedua orang ini yang telah hidup dalam kekudusan harus ditambahkan banyak sekali orang yang menderita penganiayaan yang menjadi contoh yang bersinar di tengah-tengah kita.�
Kesaksian St. Klemens ini penting, karena St. Klemens adalah Paus yang ketiga setelah Rasul Petrus. Urutan Paus: Petrus (sampai 67), Linus (67-79, lih. 2 Tim 4:21), Anacletus (79-85) dan Klemens (85-96).

2. St. Ignatius dari Antiokhia (35-107), Uskup Antiokhia, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan kemungkinan juga adalah murid rasul Petrus, karena Petruspun pernah tinggal di Antiokhia. Sebelum wafatnya sebagai martir di Roma, ia menulis 7 surat yaitu kepada gereja- gereja di Ephesus, Magnesia, Tralles, Philadelphia, Smyrna, kepada Polycarpus, dan juga gereja Roma. Topik suratnya antara lain mengenai kelahiran Yesus, hirarki, Ekaristi, Kehadiran Yesus yang nyata dalam Ekaristi. St Ignatius adalah Bapa Gereja pertama yang menggunakan istilah �katolik� untuk menjelaskan Gereja universal untuk membedakannya dari gereja heretik yang bersifat lokal. Kepada semua gereja itu, ia memerintahkan kesatuan dan harmoni, kecuali kepada gereja di Roma, karena ia mengetahui bahwa gereja Roma telah mempunyai otoritas dari para Rasul:

�Ignatius, yang juga disebut Theoforus, kepada Gereja yang telah menerima belas kasihan di dalam Kemuliaan yang transenden� yang juga memimpin di tempat utama di daerah kekuasaan Roma� Tidak seperti Petrus dan Paulus, saya tidak mengeluarkan perintah kepadamu�.�

3. St. Papias (60-130) murid Rasul Yohanes yang menjadi Uskup Hieropolis, dan St. Klemens dalam bukunya Hypotyposes, seperti dikutip oleh Eusebius (325), menyetujui bahwa Markus disebut dalam suart Rasul Petrus yang pertama, yang ditulis di Roma, yang disebut sebagai Babilon.

4. Phlegon (117-138 masa Kaisar Hadrian) seperti dikutip oleh Origen.

�Phlegon, (Kaisar Hadrian diperkirakan menulis dengan nama budak yang dikasihinya ini) dikatakan oleh Origen sebagai �salah sangka/ mencampur adukkan� antara Yesus dengan Petrus di dalam tulisannya. Ini adalah sangat penting karena itu membuktikan bahwa Petrus pada saat itu telah dikenal luas di Roma, sampai kaisarpun menyangka bahwa Petrus adalah yang mendirikan iman Kristiani.

5. St. Dionisius (166-174) Uskup Korintus, menulis kepada Paus Soter di Roma, seperti yang dikutip oleh Eusebius:

�Bahwa keduanya baik Petrus dan Paulus sama-sama wafat sebagai martir � ditegaskan kembali oleh Uskup Dionisius, kepada suratnya kepada gereja Roma, �Kamu juga telah, dengan teguranmu, menghasilkan tanaman yang telah ditaburkan oleh Petrus dan Paulus di Roma dan Korintus, sebab mereka berdua telah menanam di Korintus dan mengajar kami, dan keduanya juga mengajar di Italia, dan wafat sebagai martir pada saat yang sama.�

6. Gaius (Caius, 198-217) seorang Imam Roma:

��Ia (Nero) membantai para rasul. Oleh karena itu, tertulis bahwa Paulus dipenggal kepalanya di Roma dan demikian juga Petrus disalibkan di bawah kepemimpinan Nero. Tentang Petrus dan Paulus ini sesuai dengan fakta bahwa nama mereka tetap ada di kuburan sampai saat ini. Ini juga dikonfirmasikan oleh Caius, anggota gereja Roma, di bawah kepemimpinan Zephyrinus, Uskup Roma (198-217). Mudah untuk mencari kubur para rasul itu, sebab jika kita ke Vatikan atau ke jalan Ostian, kita akan menemukan kubur mereka yang meletakkan dasar Gereja ini.�

Dari tulisan ini kita ketahui bahwa lokasi kuburan dua rasul tersebut telah dihormati dan dikenal cukup luas di Roma. Ia tidak mungkin mengatakan hal ini dengan begitu yakin jika fakta yang sesungguhnya tidak demikian.

7. St. Irenaeus (130-200), murid Polikarpus yang adalah murid Rasul Yohanes, Uskup Gaul:

��.Tradisi diperoleh dari para rasul, dari Gereja yang sangat besar, sangat ancient, sangat luas dikenal, yang didirikan dan diatur di Roma oleh kedua rasul yang sangat mulia, Petrus dan Paulus �. Para rasul yang terberkati ini, setelah mendirikan dan membangun Gereja, mempercayakannya ke tangan Linus jabatan episkopat�.�

8. Tertullian (160-225).
 
�Bergabunglah dengan Gereja- gereja para rasul, di mana kursi (cathedrae) Rasul masih ada; di mana tulisan-tulisan mereka yang otentik dibacakan�. Jika kamu ada di dekat Italia, kamu mempunyai Roma, yang dari mana otoritas kami berasal. Betapa bahagianya Gereja itu, yang kepadanya para Rasul menumpahkan darah mereka, Petrus menjalani kisah sengsara seperti Tuhan kita [disalibkan] dan Paulus dimahkotai dengan mati dipenggal seperti Yohanes Pembaptis.�

�Di Roma Nero adalah yang pertama untuk menodai iman yang berkembang dengan darah. Petrus diikat oleh orang lain (Yoh 21:18), ketika ia dipaku di kayu salib. Paulus memperoleh kelahiran yang sesuai dengan kewarganegaraan Roma, ketika di kota itu ia dilahirkan kembali dengan kemartiran yang luhur.�

9. Origen dari Alexandria (185-254)
 
�Sementara itu para rasul yang kudus dan para murid Penyelamat kita tersebar ke seluruh dunia. Parthia ditentukan untuk Thomas, Scythia untuk Andreas, Asia untuk Yohanes. Petrus telah berkthotbah di Pontus, Galatia, Bitinia, Kapadosia, dan Asia kepada umat Yahudi yang tercerai berai. Dan akhirnya, setelah datang ke Roma, ia [Petrus] disalibkan terbalik, sebab ia memohon untuk disalibkan dengan cara demikian. Paulus,[juga] menjadi martir di Roma, di bawah kekuasaan Nero. Fakta- fakta ini dikumpulkan oleh Origen��

10. Eusebius, (260- 340) Uskup Caesarea dan Bapa Sejarah Gereja.
 
�Tahun kedua dari duaratus lima olympiad: Rasul Petrus, setelah mendirikan Gereja di Antiokhia, dikirim ke Roma, di mana ia tinggal sebagai uskup di kota tersebut, berkhotbah selama dua puluh lima tahun. Tahun ketiga dari duaratus lima olympiad: Markus Penginjil, interpreter Rasul Petrus mengabarkan Kristus ke Mesir dan Alexandria. Tahun keempat dari duaratus sebelas olympiad: Nero adalah yang pertama mengadakan penganiayaan umat Kristen, yang karenanya Petrus dan Paulus wafat dengan mulia di Roma.�

�Di jaman Claudius [Kaisar Roma, 41-54 AD], penyelenggaraan alam semesta membawa kepada Roma seorang rasul yang terkuat dan terbesar, yang dipilih untuk menjadi juru bicara dari rasul-rasul yang lain, yaitu Rasul Petrus� �

�Para pendengar Petrus di Roma yang yakin akan terang agama yang sejati, tidak puas dengan mendengarkan ajaran lisan tentang pesan ilahi, mereka memohon dengan secala cara untuk mempengaruhi Markus (yang Injilnya kita punyai sekarang), kerena ia adalah murid Petrus, untuk meninggalkan kepada mereka ringkasan tertulis tentang perintah-perintah yang telah mereka terima secara lisan,dan oleh karena itu [ia] bertanggungjawab menuliskan apa yang kita kenal sebagai Injil Markus. Klemens mengutip kisah ini dalam Outline buku VI, dan dikonfirmasi oleh Uskup Papias dari Hierapolis�, bahwa Markus disebut oleh Petrus di suratnya yang pertama, yang dikatakannya ditulis di Roma itu sendiri, seperti yang diindikasikan olehnya ketika ia menyebutkan kota itu secara figuratif sebagai Babilon.�

 11. Petrus dari Alexandria (d. 311)
 
�Petrus, Rasul yang dipilih pertama dari antara para rasul, setelah sering ditangkap dan dibuang di penjara, dan diperlakukan denga kejam, akhirnya disalibkan di Roma. Dan Paulus, yang tahan dalam menghadapi berbagai kejahatan,diserahkan kepada pedang dan dipenggal di kota yang sama.�

12. Lactantius dari Afrika (240-320)
 
�Ketika Nero memerintah, Petrus datang ke Roma, melakukan banyak mukjizat yang dikerjakan oleh kuasa Tuhan yang diberikan kepadanya, mempertobatkan banyak orang kepada kebenaran dan mendirikan bait Allah yang kokoh dan teguh. Ketika hal ini dilaporkan kepada Nero, ia melihat bahwa tak hanya di Roma, tetapi dimana-mana sejumlah besar orang telah mencampakkan penyembahan berhala, dan memeluk agama yang baru tersebut. Ia [Nero] menugaskan untuk menghancurkan bait Allah dan kebenarannya. Ialah yang pertama-tama menganiaya para pelayan Tuhan. Petrus disalibkannya, dan Paulus dipancungnya.�

13. St. Cyril dari Yerusalem (315- 386)
 
�[Simon Magus], setelah diusir oleh para rasul, datang ke Roma. Ia menipu kota Roma sehingga Claudius mendirikan patungnya yang bertuliskan, �Simoni Deo Sancto� (kepada Simon Tuhan yang kudus). Ketika penipuan meluas, Petrus dan Paulus, pasangan yang luhur, pemimpin Gereja, tiba [di Roma] dan meluruskan kesalahan. Sebab Petrus ada di sana, yang membawa kunci-kunci Kerajaan Surga.�

14. Paus St. Damasus I ( 304- 384)
 
�Rasul Paulus yang terberkati dimahkotai dengan kematian yang agung bersama dengan Petrus di kota Roma pada jaman Kaisar Nero keduanya sama-sama mengkonsekrasikan Gereja Roma kepada Kristus Tuhan; dan dengan kehadiran mereka dan dengan kemenangan yang mereka capai di barisan terdepan mengatasi semua yang lain di semua kota di dunia. Oleh karena itu, keuskupan/ tahta suci yang utama adalah yang dipimpin Rasul Petrus di Gereja Roma, yang tidak mempunyai noda, atau cacat atau apapun yang sejenisnya.�

15. Doktrin Addai (Dokumen gereja Siria 400).
 
�[.... Aggai yang mentahbiskan imam-imam di Siria, dibunuh sebagai martir pada saat mengajar di gereja oleh anak Abgar. Penerusnya, Palut, diharuskan ke Antiokhia untuk menerima konsekrasi episkopal, yang diterimanya dari Uskup Serapion, Uskup Antiokhia] yang juga menerima penumpangan tangan dari Zephyrinus, Uskup dari kota Roma dari penerusan penumpangan tangan dari imamat Simon Petrus (Kepha), yang diterimanya dari Tuhan kita, ia [Petrus] yang menjadi Uskup di Roma selama 25 tahun pada masa Kaisar Nero yang bertahta di sana selama 13 tahun lamanya.�

Di sini terlihat bahwa sejak awal Gereja Siria mempunyai garis apostolik, dan pemimpinnya tidak saja menerima penumpangan tangan dari keuskupan Antiokhia, tetapi juga Roma.

16. Liber Pontificalis (abad 4, disusun sekitar abad 6,7) memuat kisah Kepausan

�Pada saat yang sama Kaisar Konstantin Agustus membangun, atas permohonan Uskup Silvester, sebuah basilika bagi Rasul Petrus yang terberkati dibaringkan di sana jenazah Petrus. Peti mati ditutup di semua sisinya dengan tembaga. Dan di atasnya ia membangun tiang-tiang porphyry� Ia membuat atap kubah di basilika, yang dilapis emas, dan di atas jenazah Petrus yang terberkati, di atas tembaga yang menutupinya, ia memasang sebuah salib dari emas murni, dengan berat 50 lbs��

Adalah sangat tidak mungkin untuk meragukan bahwa pada abad ke- 4 Kaisar Konstantin memang telah membangun basilika bagi Rasul Petrus. Sebab pada saat abad 15-16, ketika basilika ini dirubuhkan untuk dibangun kembali menjadi basilika yang kita kenal sekarang, terlihat bahwa batu- batu bata yang digunakan memiliki cap Kaisar Konstantin abad ke-4. Pada tahun 1594, saat sedang menggali untuk pondasi untuk altar, para penggali menemukan lubang yang dalam, dan ketika disinari, terlihatlah sebuah salib emas [seperti deskripsi di atas] yang terletak di dasar lantai yang gelap. Paus Klemens VIII, yang dipanggil untuk menyaksikannya, memerintahkan agar lubang ditutup kembali. Penemuan itu menunjukkan bahwa basilika tersebut memang telah dibangun di abad ke-4, untuk menghormati tempat Petrus dibunuh sebagai martir.
 
17. Catalogus Liberianus (ditulis 354)
 
��.setelah kenaikan-Nya Petrus yang terberkati mendirikan episkopat�. Petrus, 25 tahun, 1 bulan, 9 hari, adalah Uskup dalam pemerintahan Kaisar Tiberius, dan Gaius, dan Tiberius Claudius dan Nero. Ia [ Petrus] menderita bersama Paulus, 29 Juni, dalam pemerintahan Nero.�
 
18. Optatus dari Milevis (370)
 
�Kita harus mengetahui siapa yang mendirikan tahta suci dan di mana. Kalau kamu tidak tahu, akuilah� Tetapi kamu tidak dapat memungkiri bahwa tahta suci keuskupan didirikan pertama kali di kota Roma oleh Petrus dan bahwa di sana duduklah Petrus, pemimpin dari semua rasul, yang mana ia disebut sebagai Kepha.�

 ?19. St. Agustinus dari Hippo (400)

�Jika urutan episkopal secara turun temurun adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan, adalah lebih lagi dalam hal kepastian, kebenaran dan keamanan, kita mengurutkannya dari Petrus sendiri, yang kepadanya, sebagai seorang yang mewakili seluruh Gereja, Tuhan Yesus berkata, �Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.� Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Klemens, Klemens oleh Anacletus, Anacletus oleh Evaristus, Evaristus oleh Sixtus, Sixtus oleh Telesforus, Telesforus oleh Hyginus, Hyginus oleh Anicetus, Anicetus oleh Pius, Pius oleh Soter. Soter oleh, Alexander, Alexander oleh Victor, Victor oleh Zephyrinus oleh Callistus, Callistus oleh Urban, Urban oleh Pontianus, Pontianus oleh Anterus, Anterus oleh Fabian, Fabian oleh Cornelius, Cornelius oleh Lucius, Lucius oleh Stephen, Stephen oleh Sixtus, Sixtus oleh Dionisius, Dionisius oleh Felix, Felix oleh Eutychian, Eutychian oleh Caius, Caius oleh Marcellus, Marcellus oleh Eusebius, Eusebius oleh Melchiades, Melchiades oleh Sylvester oleh Markus, Markus oleh Julius, Julius oleh Liberius, Liberius oleh Damasus, Damasus oleh Siricius, Siricius oleh Anastasius. Dalam urutan ini tidak ada satupun uskup Donatist ditemukan.�
 
Fakta bahwa Rasul Petrus pernah ke Roma tidak pernah dipertanyakan oleh St. Agustinus. Ia malah menggunakan fakta ini untuk mendukung argumennya melawan bidaah Donatism. Suatu pertanyaan mengapa Luther dan Calvin yang sama- sama merupakan �murid� St. Agustinus dan mempelajari tulisan-tulisannya, dapat mempunyai pandangan berbeda dengan St. Agustinus ini.
 
20. St. Jerome (342- 420) yang disebut sebagai Doctor of the Church, dan ahli Kitab Suci yang terbaik di masa Gereja awal.
 
�Simon Petrus,� saudara Andreas Rasul, dan ia sendiri adalah pemimpin para rasul, setelah menjadi uskup di Antiokhia dan pemberitaan kepada kaum Yahudi yang tersebar� di Pontus, Galatia, Kapadosia, Asia dan Bitinia, di tahun kedua pemerintahan Kaisar Claudius, pergi ke Roma untuk mengusir Simon Magus, dan mendirikan di sana tahta suci selama dua puluh lima tahun sampai tahun terakhir Nero, yaitu ke-empat belas. Oleh Nero ia dipaku di kayu salib dan dimahkotai dengan kemartiran, kepalanya di bawah terarah pada tanah, sedangkan kakinya terangkat tinggi, sebab ia berkeras bahwa ia tidak layak untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Tuhan-nya�.Ia dikuburkan di Roma di Vatikan, dekat Via Triumphalis, dan dirayakan dengan penghormatan seluruh dunia.�
 
Tidak ada seorangpun saat itu yang menantang/ menolak pernyataan historis St. Jerome. St. Jerome adalah seorang terpelajar yang sempurna (par excellence) yang belajar di Roma dan menjelajahi dunia Kristen. Ia mempunyai akses kepada dokumen-dokumen sejarah dan keterangan yang sekarang sudah punah. Maka masa 25 tahun masa kepemimpinan Petrus di Roma tidaklah dipermasalahkan oleh para ahli sejarah, yang dipersoalkan hanya kapan tepatnya masa tersebut dimulai, dan berkaitan dengan kejadian apa. Nampaknya Rasul Petrus berada di Roma secara sporadis antara tahun 42 sampai 62; ia memimpin Gereja bahkan saat ia aktif melakukan perjalanan untuk menyebarkan Injil, dan melakukan tugasnya sebagai pengurus rumah tangga dari Kerajaan Allah.

Mengapa menentang fakta keberadaan Rasul Petrus di Roma?

Jelaslah dari bukti-bukti di atas ini, bahwa kenyataan bahwa Petrus memimpin Gereja Roma hanya diragukan pada jaman modern saja, yang disebabkan oleh ide �Sola Scriptura�. (Sola Scriptura sendiri sesungguhnya malah tidak Alkitabiah, karena Kitab Suci tak pernah mengajarkan tentang sola/ hanya Kitab Suci satu-satunya sebagai sumber kebenaran, �Sola Scriptura� adalah doktrin yang baru lahir di jaman Reformasi Protestan, di abad ke 16, walaupun dikatakan bahwa cikal bakalnya sudah ada di jaman John Wycliffe (1329- 1384) dan Jan Hus (1373- 1415), yang mengatakan bahwa ajaran yang tidak tertulis secara eksplisit di Kitab Suci tidak dapat dikatakan sebagai �mengikat� bagi semua umat beriman. Jadi mereka berpendapat bahwa karena Petrus tidak pernah mengatakan secara eksplisit bahwa ia ada di Roma (bagi mereka Babilon bukan Roma) maka Petrus tidak pernah ke Roma, atau umat tidak dapat yakin akan fakta tersebut. Mereka mengabaikan semua bukti-bukti di luar kitab Perjanjian Baru, walaupun bukti- bukti itu begitu kuat.

Mereka mengatakan hal Petrus memimpin Gereja Roma dan wafat sebagai martir sebagai cerita dongeng/ legenda, seperti yang dikatakan oleh Loraine Boettner dalam bukunya Roman Catholicism. Padahal, jika benar Rasul Petrus tidak pernah ke Roma, tentulah banyak tulisan pada jaman itu yang menyangkalnya, mengingat tulisan yang menuliskan fakta ini begitu banyaknya. Tetapi mengapa tak ada satupun tulisan pada jaman itu yang menyanggahnya? Mengapa tak ada yang menyanggah tulisan Klemens, Ignatius, Dionisius, Gaius, St. Agustinus dan St. Jerome? Jika Petrus wafat di tempat lain, mengapa tidak ada tempat/ kota lain yang mengklaim tulang- tulangnya atau dikenal sebagai tempat wafatnya Rasul Petrus? Bahkan tulisan para heretik dari Gnostics dan Ebionites di abad awal tidak pernah menempatkan lokasi lain bagi kemartiran Petrus maupun tahta suci, selain di Roma. Perlu kita mengingat bahwa meskipun penganiayaan umat Kristen di bawah pemerintahan Nero juga tidak secara eksplisit tertulis di PB, tetapi kita juga tidak dapat mengabaikan bukti/ data sejarah yang menyatakan bahwa penganiayaan yang mengerikan itu memang pernah terjadi.

Maka jika keberadaan Petrus di Roma ditolak oleh sebagian orang, umumnya karena pandangan mereka yang menentang ajaran dan otoritas Gereja Katolik. Dengan menganggap Petrus tidak pernah ke Roma, maka mereka seolah dapat beranggapan bahwa tidak pernah ada keutamaan Petrus dan tahta suci/ keuskupan Roma. Anggapan ini memaksa banyak orang untuk menentang begitu banyaknya fakta sejarah, demi mendukung tradisi baru �Sola Scriptura� itu.

Selanjutnya tentang oposisi dari pihak Protestan akan disampaikan dalam artikel selanjutnya. Namun sebagai penutup artikel bagian ke- 2 ini, mari kita membaca tulisan Oscar Cullman, seorang Protestant scholar, tentang hal ini :

�Kita tidak mempunyai bahkan sedikitpun jejak yang menunjukkan ke tempat yang lain yang dapat dianggap sebagai tempat kematian-nya [Petrus]. Adalah hal lain yang penting di sini, bahwa di abad-abad kedua dan ketiga, ketika beberapa gereja berada dalam persaingan dengan Gereja Roma, tidak pernah terjadi satupun dari antara mereka yang menentang klaim bahwa Roma adalah tempat wafatnya Petrus sebagai martir.�


Mengapa menentang fakta keberadaan Rasul Petrus di Roma?

Jelaslah dari bukti-bukti di atas ini, bahwa kenyataan bahwa Petrus memimpin Gereja Roma hanya diragukan pada jaman modern saja, yang disebabkan oleh ide �Sola Scriptura�. (Sola Scriptura sendiri sesungguhnya malah tidak Alkitabiah, karena Kitab Suci tak pernah mengajarkan tentang sola/ hanya Kitab Suci satu-satunya sebagai sumber kebenaran, �Sola Scriptura� adalah doktrin yang baru lahir di jaman Reformasi Protestan, di abad ke 16, walaupun dikatakan bahwa cikal bakalnya sudah ada di jaman John Wycliffe (1329- 1384) dan Jan Hus (1373- 1415), yang mengatakan bahwa ajaran yang tidak tertulis secara eksplisit di Kitab Suci tidak dapat dikatakan sebagai �mengikat� bagi semua umat beriman. Jadi mereka berpendapat bahwa karena Petrus tidak pernah mengatakan secara eksplisit bahwa ia ada di Roma (bagi mereka Babilon bukan Roma) maka Petrus tidak pernah ke Roma, atau umat tidak dapat yakin akan fakta tersebut. Mereka mengabaikan semua bukti-bukti di luar kitab Perjanjian Baru, walaupun bukti- bukti itu begitu kuat.

Mereka mengatakan hal Petrus memimpin Gereja Roma dan wafat sebagai martir sebagai cerita dongeng atau legenda, seperti yang dikatakan oleh Loraine Boettner dalam bukunya Roman Catholicism. Padahal, jika benar Rasul Petrus tidak pernah ke Roma, tentulah banyak tulisan pada jaman itu yang menyangkalnya, mengingat tulisan yang menuliskan fakta ini begitu banyaknya. Tetapi mengapa tak ada satupun tulisan pada jaman itu yang menyanggahnya? Mengapa tak ada yang menyanggah tulisan Klemens, Ignatius, Dionisius, Gaius, St. Agustinus dan St. Jerome? Jika Petrus wafat di tempat lain, mengapa tidak ada tempat atau kota lain yang mengklaim tulang-tulangnya atau dikenal sebagai tempat wafatnya Rasul Petrus? Bahkan tulisan para heretik dari Gnostics dan Ebionites di abad awal tidak pernah menempatkan lokasi lain bagi kemartiran Petrus maupun tahta suci, selain di Roma. Perlu kita mengingat bahwa meskipun penganiayaan umat Kristen di bawah pemerintahan Nero juga tidak secara eksplisit tertulis di PB, tetapi kita juga tidak dapat mengabaikan bukti atau data sejarah yang menyatakan bahwa penganiayaan yang mengerikan itu memang pernah terjadi.

Maka jika keberadaan Petrus di Roma ditolak oleh sebagian orang, umumnya karena pandangan mereka yang menentang ajaran dan otoritas Gereja Katolik. Dengan menganggap Petrus tidak pernah ke Roma, maka mereka seolah dapat beranggapan bahwa tidak pernah ada keutamaan Petrus dan tahta suci atau keuskupan Roma. Anggapan ini memaksa banyak orang untuk menentang begitu banyaknya fakta sejarah, demi mendukung tradisi baru �Sola Scriptura� itu.

Selanjutnya mari kita membaca tulisan Oscar Cullman, seorang Protestant scholar, tentang hal ini :

�Kita tidak mempunyai bahkan sedikitpun jejak yang menunjukkan ke tempat yang lain yang dapat dianggap sebagai tempat kematian-nya [Petrus]. Adalah hal lain yang penting di sini, bahwa di abad-abad kedua dan ketiga, ketika beberapa gereja berada dalam persaingan dengan Gereja Roma, tidak pernah terjadi satupun dari antara mereka yang menentang klaim bahwa Roma adalah tempat wafatnya Petrus sebagai martir.�


In Spiritu Domini

Monday, March 26, 2012

10 Alasan Mempercayai Kebangkitan KRISTUS

10 Alasan Mempercayai Kebangkitan KRISTUS

1. Hukuman Mati di Muka Umum Memastikan Kematian Yesus
2. Kubur Yesus Dijaga Ketat oleh Pemerintah
3. Sekalipun Dijaga, Kubur Yesus Ditemukan Kosong
4. Banyak Orang Mengklaim Bahwa Mereka Telah Melihat Dia Hidup
5. Rasul-Rasul- Nya Berubah secara Dramatis
6. Para Saksi Bersedia Mati untuk Keyakinan Mereka
7. Orang Yahudi yang Kristen Mengubah Hari Ibadahnya
8. Meski tidak Diharapkan Namun telah Diramalkan
9. Itulah Klimaks Yang Tepat untuk Kehidupan yang Menakjubkan
10. Itu Cocok dengan Pengalaman Mereka yang Percaya Kepada-Nya
 


1. HUKUMAN MATI DI MUKA UMUM MEMASTIKAN KEMATIAN YESUS

Selama perayaan Paskah Yahudi, Yesus digiring ke ruang pengadilan Romawi oleh orang banyak yang marah. Ketika Yesus berdiri di hadapan Pilatus, gubernur Yudea, para pemimpin agama mengajukan tuduhan terhadap-Nya karena Ia mengklaim diri sebagai Raja orang Yahudi. Kumpulan orang itu menginginkan kematian-Nya. Yesus dipukul, didera, dan dijatuhi hukuman mati di muka umum. Di suatu bukit di luar Yerusalem Dia disalibkan di antara 2 penjahat. Teman-teman- Nya yang patah hati dan musuh-musuh yang mencemooh-Nya menyaksikan kematian-Nya. Para serdadu Romawi diutus untuk menuntaskan hukuman itu karena hari Sabat hampir tiba. Untuk mempercepat kematian, mereka mematahkan kaki kedua penjahat. Tetapi ketika mereka mendekati Yesus, mereka tidak mematahkan kaki-Nya karena dari pengalaman mereka tahu bahwa Yesus sudah mati. Tetapi sebagai tindakan pencegahan akhir, mereka menusukkan tombak ke lambung-Nya. Dengan demikian Ia tidak akan menyusahkan mereka lagi.


2. KUBUR YESUS DIJAGA KETAT OLEH PEMERINTAH

Esok harinya, para pemimpin agama menghadap lagi ke Pilatus. Mereka mengatakan Yesus telah meramalkan bahwa Dia akan bangkit dalam 3 hari. Untuk memastikan bahwa murid-murid Yesus tidak dapat berkomplot di dalam cerita bohong tentang Kebangkitan itu, Pilatus memerintahkan agar meterai resmi pemerintah Romawi dibubuhkan di kuburan untuk memperingatkan para perampok kuburan. Untuk menguatkan perintah itu, para serdadu berjaga-jaga di sana. Murid-murid yang ingin mencuri tubuh Yesus akan diketahui mereka, sehingga hal itu tidak mudah dilakukan. Para penjaga Romawi mempunyai alasan kuat untuk tetap berjaga-jaga, karena hukuman bagi yang tertidur pada waktu tugas jaga adalah kematian.


3. SEKALIPUN DIJAGA, KUBUR YESUS DITEMUKAN KOSONG

Pada pagi hari sesudah hari Sabat, beberapa pengikut Yesus pergi ke kubur untuk meminyaki tubuh-Nya. Tetapi ketika mereka tiba, mereka terkejut atas apa yang mereka temukan. Batu yang sangat besar yang digunakan untuk menutup pintu masuk kubur telah digulingkan dan tubuh Yesus telah lenyap. Ketika berita itu tersiar, 2 murid Yesus berlari tergesa-gesa ke pemakaman itu. Kubur telah kosong kecuali kain kafan Yesus yang terlipat rapi di sana. Sementara itu, sebagian penjaga telah pergi ke Yerusalem untuk memberitahu para pejabat Yahudi bahwa mereka telah pingsan di hadapan makhluk adikodrati yang menggulingkan batu kuburan. Dan ketika mereka siuman, kubur telah kosong. Para pejabat membayar para penjaga itu dengan sejumlah besar uang untuk berbohong dan mengatakan bahwa para murid
mencuri tubuh Yesus ketika para serdadu itu tertidur. Mereka meyakinkan para penjaga itu bahwa jika laporan tentang hilangnya tubuh Yesus itu sampai kepada gubernur maka mereka akan mengetengahi untuk melindungi para penjaga itu.


4. BANYAK ORANG MENGKLAIM BAHWA MEREKA TELAH MELIHAT DIA HIDUP

Sekitar tahun 55 Masehi, Rasul Paulus menulis bahwa Kristus yang telah bangkit dilihat oleh Petrus, keduabelas rasul, lebih dari 500 orang (banyak yang masih hidup ketika Paulus menulis hal ini), Yakobus, dan dirinya sendiri. (1 Kor 15:5-8) Dengan membuat pernyataan publik, dia memberi kesempatan kepada para pengritik untuk menyanggah klaimnya ini. Tambahan pula, Perjanjian Baru memulai sejarahnya dengan pengikut Kristus yang mengatakan bahwa Yesus �menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.� (Kis 1:3)


5. RASUL-RASUL-NYA BERUBAH SECARA DRAMATIS

Ketika satu dari rasul-rasul terdekat Yesus meninggalkan dan mengkhianati Dia, para rasul yang lain lari untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Bahkan Petrus, yang sebelumnya telah bersikeras bahwa dia siap mati bagi gurunya, menjadi takut dan menyangkal bahwa ia pernah mengenal Yesus. Tetapi para rasul itu mengalami perubahan yang dramatis. Hanya dalam beberapa minggu kemudian mereka berdiri berhadapan muka dengan orang-orang yang telah menyalibkan pemimpin mereka. Semangat mereka seperti besi. Mereka tidak dapat dihentikan dalam ketetapan hati mereka untuk mengorbankan segalanya bagi Dia yang mereka sebut Juruselamat dan Tuhan. Bahkan setelah dipenjara, diancam, dan dilarang bicara dalam nama Yesus, para rasul berkata kepada para pemimpin Yahudi, �Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.� (Kis 5:29) Setelah mereka dianiaya karena tidak menaati perintah dewan Yahudi, para rasul yang dulunya pengecut itu �setiap hari� memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.� (Kis 5:42)


6. PARA SAKSI BERSEDIA MATI UNTUK KEYAKINAN MEREKA

Sejarah dipenuhi oleh para martir. Laki-laki dan perempuan yang tak terhitung jumlahnya telah mati demi keyakinan-keyakinan mereka. Oleh karena itu, memang bukan hal penting bila dikatakan bahwa para murid Yesus yang pertama bersedia menderita dan mati bagi iman mereka. Namun tetaplah penting bahwa sementara banyak orang bersedia mati untuk apa yang mereka yakini sebagai kebenaran, hanya ada sedikit orang-seandainya ada-yang bersedia mati untuk apa yang mereka tahu sebagai suatu kebohongan. Fakta psikologis ini penting karena murid-murid Kristus tidak mati untuk keyakinan yang mereka pegang kuat yang mungkin saja bisa salah. Mereka mati karena klaim mereka bahwa mereka telah melihat Yesus hidup dan dalam keadaan baik setelah kebangkitan-Nya. Mereka mati demi klaim mereka bahwa Yesus Kristus tidak hanya mati bagi dosa mereka, tetapi bahwa Dia telah bangkit secara fisik dari kematian untuk memperlihatkan bahwa Dia tidak seperti pemimpin agama lain yang pernah hidup.


7. ORANG YAHUDI YANG KRISTEN MENGUBAH HARI IBADAHNYA

Hari Sabat yang adalah untuk beristirahat dan beribadah merupakan prinsip hidup orang Yahudi yang mendasar. Orang Yahudi yang tidak menghormati hari Sabat bersalah karena melanggar hukum Musa. Namun orang Yahudi yang menjadi pengikut Kristus mulai beribadah bersama orang percaya dari bangsa-bangsa lain pada hari yang baru. Hari pertama dari minggu, yaitu hari di mana mereka percaya Kristus telah bangkit dari kematian, menggantikan hari Sabat. Bagi seorang Yahudi hal ini mencerminkan perubahan hidup yang besar. Hari yang baru itu, beserta dengan upacara baptisan Yahudi yang diubah menjadi upacara masuk ke agama Kristen, menegaskan bahwa mereka yang percaya pada kebangkitan Kristus telah siap untuk lebih dari sekadar memperbarui agama Yahudi. Mereka percaya bahwa kematian dan kebangkitan Kristus telah membuka jalan bagi suatu hubungan yang baru dengan Allah. Jalan yang baru ini tidak didasarkan pada hukum Taurat, tetapi pada Juruselamat yang menanggung dosa manusia dan memberikan kehidupan kepada mereka.


8. MESKI TIDAK DIHARAPKAN NAMUN TELAH DIRAMALKAN

Para murid sangat terkejut. Mereka mengharapkan Mesias mereka memulihkan kerajaan Israel. Pikiran mereka terlalu tertuju pada kedatangan kerajaan mesianik yang politis sehingga mereka tidak mengantisipasi peristiwa-peristiwa yang perlu bagi keselamatan jiwa mereka. Mereka pasti berpikir bahwa Kristus berbicara dalam bahasa simbolik ketika Dia terus menerus mengatakan bahwa Dia harus pergi ke Yerusalem untuk mati dan dibangkitkan kembali dari kematian. Ucapan itu memang berasal dari Dia yang sering berbicara dalam bahasa perumpamaan, akibatnya mereka tidak memahami hal yang sudah jelas sampai semuanya sudah terjadi. Dalam proses ini, mereka juga mengabaikan ramalan nabi Yesaya tentang Hamba yang Menderita yang akan menanggung dosa Israel, seperti domba dituntun ke pembantaian, sebelum Allah memperpanjang umur-Nya. (Yes 53:10)



9. ITULAH KLIMAKS YANG TEPAT UNTUK KEHIDUPAN YANG MENAKJUBKAN

Saat Yesus tergantung di kayu salib Romawi, orang banyak mencemooh Dia. Dia menolong orang lain, tetapi dapatkah Dia menolong diri-Nya sendiri? Apakah keajaiban tiba-tiba berakhir? Tampaknya ini merupakan suatu akhir yang tidak diharapkan bagi orang yang memulai kehidupan publik-Nya dengan mengubah air menjadi anggur. Selama 3 tahun pelayanan-Nya, Dia berjalan di atas air, menyembuhkan orang sakit, mencelikkan orang buta, membuat orang tuli mendengar, orang bisu berbicara, orang timpang berjalan, mengusir roh-roh jahat, meredakan badai dahsyat, dan membangkitkan orang mati. Dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab orang yang bijaksana. Dia mengajarkan kebenaran-kebenaran yang dalam dengan penjelasan yang paling sederhana. Dan Dia menghadapi orang-orang munafik dengan kata-kata yang menelanjangi topeng mereka. Jika semua ini benar, apakah kita akan terkejut bahwa musuh-musuh-Nya tidak dapat berkata-kata lagi?


10. ITU COCOK DENGAN PENGALAMAN MEREKA YANG PERCAYA KEPADA-NYA

Rasul Paulus menulis, �Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu� (Roma 8:11). Ini adalah pengalaman Paulus yang hatinya secara dramatis diubah oleh Kristus yang telah bangkit. Ini juga pengalaman banyak orang di seluruh dunia yang telah �mati� terhadap cara hidup mereka yang lama sehingga Kristus dapat hidup melalui mereka. Kuasa rohani ini tidak tampak pada diri orang yang mencoba untuk menambahkan kepercayaan kepada Kristus ke dalam kehidupan lama mereka. Kuasa ini hanya terlihat pada orang yang bersedia untuk �mati� terhadap kehidupan lama mereka untuk membuat ruang bagi pimpinan Kristus. Kuasa ini hanya terlihat pada orang yang menanggapi bukti-bukti kebangkitan Kristus yang begitu banyak dengan mengakui kekuasaan-Nya di dalam hati mereka.

ANDA TIDAK SENDIRIAN jika Anda secara jujur tidak yakin bahwa Kristus bangkit dari kematian. Tetapi ingatlah bahwa Yesus menjanjikan pertolongan Allah kepada mereka yang ingin berdamai dengan-Nya. Dia berkata, �Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.� (Yoh 7:17)

Jika Anda sungguh-sungguh melihat bahwa Kebangkitan Kristus masuk akal, ingatlah selalu apa yang dikatakan Alkitab bahwa Kristus telah mati untuk membayar harga dari dosa-dosa kita, dan orang yang percaya dalam hatinya bahwa Allah telah membangkitkan Kristus dari kematian akan diselamatkan (Roma 10:9-10). Keselamatan yang ditawarkan Kristus bukanlah upah atas usaha kita, melainkan hadiah bagi semua orang yang terbukti menaruh kepercayaan mereka di dalam Dia.
 In Spiritu Domini

Sejarah dan Asal Mula Jalan Salib

Umat Kristen abad pertama sangat menghormati tempat-tempat yang berhubungan dengan kehidupan, karya, dan kematian Yesus. Di tempat-tempat yang suci itu didirikan kapel/gereja ataupun diletakkan batu khusus. Berdasarkan sebuah tulisan kuno dari Siria (abad V), Bunda Maria sendiri mengunjungi tempat-tempat itu.

Umat Kristen tinggal di kota Yerusalem hingga kira-kira tahun 70M. Menjelang serangan tentara Romawi terhadap bangsa Yahudi, mereka melarikan diri. Akibat serangan Roma, hancurlah Yerusalem serta Bait Sucinya. Serangan kedua, yang lebih dahsyat dilancarkan oleh Roma pada tahun 135M. Di atas puing-puing Yerusalem lama, Roma mendirikan sebuah kota baru dan beberapa kuil untuk dewa-dewi mereka.

Sesudahnya, semua orang Yahudi diusir dari Yerusalem dan dilarang berdiam di sana lagi. Dengan sendirinya semua orang Yahudi yang beriman Kristen terpaksa meninggalkan kota itu. Mereka mengungsi ke berbagai negara tetangga.

Nasib semua orang Kristen menjadi lebih baik pada awal abad IV setelah Konstantinus menjadi Kaisar Roma. Ia penguasa Romawi pertama yang berani mendukung umat Kristen. Ia memerintahkan bawahannya untuk mendirikan gereja yang indah di tempat Yesus pernah disalibkan dan dimakamkan. Gereja itu dikonsekrasikan pada tahun 335M dan dipandang sebagai gereja terindah di bumi zaman itu.

Tidak lama sesudahnya, kota Yerusalem dan tempat-tempat yang dikuduskan oleh Yesus, Maria (Bunda Yesus), dan para rasul mulai diziarahi oleh umat Kristen. Pada hari Kamis Putih, para peziarah dan umat Kristen yang tinggal di Yerusalem berkumpul di Taman Zaitun. Kemudian, mereka secara bersama-sama mengenang sengsara Yesus dengan menyusuri jalan dari Taman Getsemani hingga Bukit Golgota. Inilah catatan pertama tentang awal devosi yang kini dikenal sebagai Jalan Salib.

Mula-mula tidak ada perhentian-perhentian Jalan Salib seperti sekarang. Rute yang ditempuh dalam rangka Jalan Salib berubah dari waktu ke waktu. Malahan, masing-masing kelompok umat menawarkan sejumlah perhentian berbeda dan menetapkannya pada lokasi yang berbeda pula.

Pada abad XI�XIII, demi merebut tempat-tempat suci dari tangan bangsa asing yang menduduki Tanah Suci, umat Kristen melancarkan serangkaian perang yang dikenal dengan nama Crusade atau Perang Salib. Sejak itulah mulai ditunjuk sejumlah tempat yang berhubungan dengan Jalan Salib, antara lain Pintu Gerbang yang dilalui Yesus pada saat Ia keluar dari Yerusalem menuju Golgota, istana Herodes, tempat Pilatus mengadili Yesus, tempat Yesus disalibkan, lubang tempat berdirinya salib Yesus, lokasi makam Yesus, tempat Yesus menyapa perempuan-perempuan Yerusalem yang menangisi-Nya, tempat Yesus berjumpa dengan bunda-Nya, tempat Veronika mengusap wajah Yesus.

Sejak tahun 1320 Ordo Fransiskan (OFM) diangkat sebagai ordo yang secara resmi wajib melindungi semua tempat suci di Tanah Suci. Sejak itu OFM rajin mempopulerkan devosi Jalan Salib, lebih-lebih karena St. Fransiskus Asisi mengalami stigmata.

Para biarawan Fransiskan mulai menetapkan nama dan tempat perhentian pada Jalan Salib. Mereka biasa memulai kebaktian Jalan Salib di Bukit Golgota dan mengakhirinya di istana yang dulu ditempati oleh Pilatus. Jumlah perhentiannya agak banyak. Dulu ada perhentian di tempat Yesus dicambuk, Yesus dimahkotai duri, Yesus diperlihatkan kepada rakyat oleh Pilatus (Ecce Homo), dan lain-lain.

Sejak abad XVI rute Jalan Salib dibalik sehingga Gereja Makam Suci di Golgota menjadi perhentian yang terakhir. Pada abad XVIII (tahun 1731) Paus Klemens XII baru menetapkan jumlah dan lokasi perhentian Jalan Salib secara definitif.

Sampai sekarang devosi Jalan Salib menjadi salah satu kebaktian utama para peziarah di Tanah Suci. Kebaktian itu diadakan di jalan-jalan Yerusalem yang sangat ramai dari dulu hingga sekarang. Oleh karena itu, kebanyakan peziarah memilih untuk melakukan Jalan Salib ketika masih sangat pagi agar terhindar dari berbagai gangguan pada jam-jam ramai.

Ibadat Jalan Salib juga kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tempat-tempat peziarahan katolik, misalnya Gua Maria atau Gereja. Jarak antar perhentian dimodifikasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat peziarahan. Tetapi yang terpenting dalam melakukan setiap ziarah dan/atau jalan salib adalah kesadaran bahwa hidup kita di dunia inipun adalah sebuah peziarahan, sebuah perjalanan menuju Tuhan, maka Tuhanlah seharusnya yang menjadi tujuan dari setiap kegiatan/karya dalam peziarahan ini, dalam kesadaran itu pula dibangun semangat untuk peduli pada sesama teman sepeziarahan di dunia ini.

Sumber : http://programkatekese.blogspot.com/2011/03/sejarah-dan-asal-mula-jalan-salib.html

Tags

Berita (144) Gereja Katolik (129) Iman Katolik (76) Apologetik (71) Paus (44) Tradisi (41) Kitab Suci (30) Politik (29) Yesus (28) Magisterium (24) Doa (22) Katolik Timur (20) Kesaksian (19) Katekese Liturgi (18) Renungan (18) Maria (15) Tanya Jawab (13) Roh Kudus (10) Kamis Putih (9) Film (8) Karismatik (8) Prodiakon (8) Lektor (7) Natal (7) Petrus (7) Sakramen Ekaristi (7) Sakramen Perkawinan (7) Adven (6) Katekese Katolik (6) Lintas Agama (6) Pantang dan Puasa (6) Perayaan Ekaristi (6) Seputar Liturgi (6) Anglikan (5) Gua Maria (5) Hari Perayaan Santa Maria (5) Hari Raya / Solemnity (5) Ibadat Harian (5) Madah dan Lagu Liturgi (5) Masa Prapaskah (5) Piranti Liturgi (5) Berita Terkini (4) Doa Novena (4) Doa Rosario (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Inkulturasi Liturgi (4) Jumat Agung (4) Komuni Kudus (4) Minggu Palma (4) Musik liturgi (4) Rabu Abu (4) Sakramen Mahakudus (4) Surat Gembala Paus (4) Tri Hari Suci (4) Dirigen Paduan Suara (3) Doa Litani (3) Ibadat Rosario (3) Jalan Salib (3) K Evangelisasi Pribadi (3) Kisah Nyata (3) Lamentasi (3) Liturgi Anak (3) Malam Paskah (3) Mgr Antonius Subianto OSC (3) Misa Jumat Pertama (3) Misa Krisma (3) Misdinar (3) Ordo (3) Paduan Suara Gereja (3) Paus Fransiskus (3) Persatuan Gereja (3) Tahun Liturgi (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Virus Covid-19 (3) Yohanes Paulus II (3) Analisis Tafsiran (2) Beato dan Santo (2) Berita Luar Negeri (2) Busana Liturgi (2) Doa Angelus (2) Doa Bapa Kami (2) Doa Dasar (2) Doa Persatuan (2) Doa Suami-Istri (2) Doa Utk Jemaat (2) Doa Utk Warga (2) Doa dan Ibadat (2) Dupa dalam Liturgi (2) Eksorsisme (2) Evangeliarium (2) Hati Kudus Yesus (2) Homili Ibadat Arwah (2) Ibadat Completorium (2) Ibadat Mitoni (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Mgr.Antonius Subianto OSC (2) Mujizat (2) Orang Kudus (2) Pekan Suci (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Reformasi Gereja (2) Risalah Temu Prodiakon (2) Sharing Kitab Suci (2) Surat Gembala KWI (2) Surat Gembala Uskup (2) Tuguran Kamis Putih (2) Ada Harapan (1) Allah Pengharapan (1) Api Karunia Tuhan (1) Artikel Rohani (1) Baptis Darah (1) Baptis Rindu (1) Batak Toba (1) Berdoa Rosario (1) Bersaksi Palsu (1) Bhs Indonesia (1) Bhs Karo (1) Bulan Rosario (1) Bunda Maria (1) Carlo Acutis (1) Debat CP (1) Dei Verbum (1) Desa Velankanni (1) Diakon (1) Doa Bersalin (1) Doa Dlm Keberhasilan (1) Doa Dlm Kegembiraan (1) Doa Dlm Kesepian (1) Doa Katekumen (1) Doa Kebijaksanaan (1) Doa Kehendak Kuat (1) Doa Kekasih (1) Doa Kekudusan (1) Doa Kel Sdh Meninggal (1) Doa Keluarga Sakit (1) Doa Kerendahan Hati (1) Doa Kesabaran (1) Doa Keselamatan (1) Doa Ketaatan (1) Doa Ketabahan (1) Doa Orang Menderita (1) Doa Orang Sakit (1) Doa Pemb Pertemuan (1) Doa Penerangan RK (1) Doa Pengenalan (1) Doa Penutup Pertemuan (1) Doa Perjalanan (1) Doa Pertunangan (1) Doa Ratu Surga (1) Doa SeSdh Kelahiran (1) Doa Seblm Kelahiran (1) Doa Seblm Makan (1) Doa Semakin Dikenal (1) Doa Siap Mati (1) Doa Tanggung Jawab (1) Doa Ulang Tahun (1) Doa Untuk Anak (1) Doa Untuk Keluarga (1) Doa Utk Gereja (1) Doa Utk Masyarakat (1) Doa Utk Mempelai (1) Doa Utk Negara (1) Doa Utk Ortu (1) Doa Utk Pemuka (1) Doa Utk Penderita (1) Doa Utk Petugas (1) Doa Utk Rakyat (1) Doa Utk Tanah Air (1) Doa Utk Yg Membenci (1) Dogma (1) Doktrin (1) Dokumen Gereja (1) Dokumen Pernikahan (1) Dominicans (1) Dosa (1) Ekaristi Kudus (1) Enggan Beribadat (1) Epiphania (1) Film Terbesar (1) Firman Tuhan (1) Foto Kenangan (1) Generasi Muda (1) Gubernur Wasington (1) Haposan P Batubara (1) Hari Pesta / Feastum (1) Harus Bergerak (1) Hidup Kudus (1) Hidup Membiara (1) Homili Ibadat Syukur (1) Hukum Kanonik (1) Ibadat Jalan Salib (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Imam Jesuit (1) Investasi Surgawi (1) Jangan diam (1) Joko Widodo (1) Kalender Prapaska (1) Kebenaran KS (1) Keberadaan Allah (1) Kebohongan Pemimpin (1) Kejujuran (1) Kekuasaan Pelayanan (1) Kekudusan Degital (1) Kesehatan Tubuh (1) Komentar (1) Konsili Vat II (1) Konstantinovel (1) Kopi Asyik (1) Kristus Allah (1) Kualitas Hidup (1) Kumpulan cerita (1) Lawan Covid-9 (1) Lawan Terorisme (1) Lingkuangan Keluarga (1) Lingkup Jemaat (1) Lingkup Masyarakat (1) Liturgi Gereja (1) Luar Biasa (1) Lucu (1) Madu Asli (1) Mari Berbagi (1) Mateus 6 (1) Mayoritas Katolik (1) Menara Babel (1) Menghadapi Kematian (1) Menunggu Penyelamat (1) Mesin Waktu (1) Mgr A Subianto OSC (1) Misa Imlex (1) Misa Latin (1) Misa Online (1) Misionaris SCY (1) Mohon Bantuan (1) NKRI (1) Naskah WH (1) Oikoumene (1) Organis Gereja (1) PGI (1) Passion Of Christ (1) Pastoran (1) Penampakan Maria (1) Pendidikann Imam (1) Pengakuan Iman (1) Penghormatan Patung (1) Pentahbisan (1) Perbaikan (1) Perjamuan Kudus (1) Perkawinan Campur (1) Perkawinan Sesama Jenis (1) Persiapan Perkawinan (1) Pertemuan II App (1) Pertobatan (1) Pesan Natal (1) Pesan Romo (1) Pohon Cemara (1) R I P (1) Rasa Bersyukur (1) Rasul Degital (1) Rasul Medsos (1) Renungan Musim Natal (1) S3 Vatikan (1) SSCC Indonesia (1) Saksi Bohong (1) Salam Yosef (1) Saran Dibutuhkan (1) Sejarah (1) Selamat Paskah (1) Selingan (1) Sepuluh Perintah Allah (1) Sosialisasi APP (1) Spiritualitas (1) Sukarela (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga (1) Survey (1) Survey KAJ (1) Tahun St Yosef (1) Teologi (1) Thema APP (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Iman (1) Tokoh Internasional (1) Tokoh Masyarakat (1) Toleransi Agama (1) Tuhan Allah (1) Tujuan Hidup (1) Turut Berlangsungkawa (1) Usir Koruptor (1) Ust Pembohong (1) Video (1) Wejangan Paus (1) Yudas Iskariot (1) Ziarah (1)