Latest News

Friday, June 29, 2012

Homili Hari Raya St. Petrus dan Paulus

Hari Raya St. Petrus dan Paulus, Rasul

Kis 12:1-11
Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9
2Tim 4:6-8.17-18
Mat 16: 13-19

�Engkau adalah Mesias�

Pada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Hari Raya St. Petrus dan Paulus. Tentang Hari Raya kedua orang kudus ini, St. Agustinus menulis dalam Sermo 295, alasan mengapa kedua Rasul ini pestanya dirayakan bersama-sama. Agustinus menulis, �Memang mereka berdua adalah rasul yang berbeda tetapi memiliki satu semangat. Mereka menderita pada saat yang berbeda tetapi tetaplah satu semangat. Petrus mendahului, Paulus mengikuti jejaknya. Hari ini menjadi hari kudus karena kedua rasul ini menguduskannya dengan darah mereka. Marilah kita ikut menghayati iman dan kepercayaan mereka, hidup dan karya-karya mereka, penderitaan-penderitaan, pengajaran-pengajaran dan pengakuan iman mereka.�

Petrus, merupakan seorang nelayan kelahiran Bethsaida dan menjadi Uskup pertama di Roma. Yesus mengundangnya untuk mengikutiNya: �Aku akan menjadikanmu penjala manusia.� Ia orang sederhana, pekerja keras, murah hati, jujur dan sangat melekat pada Yesus. Nama aslinya adalah Simon tetapi Yesus mengubahnya menjadi Petrus yang berarti wadas. Yesus berkata kepadanya, �Engkaulah Petrus dan di atas wadas ini kudirikan GerejaKu.� Petrus menjadi pemimpin para Rasul. Ketika Yesus ditangkap,Petrus mengalami ketakutan luar biasa maka ia menyangkal Yesus tiga kali. Tetapi setelah bangkit Yesus menampakan diriNya dan bertanya kepada Petrus tentang kasih. Hal yang dituntut dari Petrus adalah �mengasihi Yesus lebih dari� para Rasul yang lain. Ia wafat di Roma sebagai martir pada tahun 67.

Saul adalah seorang Yahudi, kelahiran Tarsus. Sebagai warga Negara Romawi, ia menggunaakan nama Paulus. Ia memperdalam pengajaran iman Yahudi dengan saksama. Sebelum mengenal Kristus, dia adalah penganiaya jemaat Kristen. Pada saat dia ditobatkan, Yesus berkata, �Saya akan menunjukkan bagaimana ia akan menderita bagiKu�. Ia terkenal sebagai rasul bangsa-bangsa yang belum mengenal Tuhan. Ia meninggal di Roma sebagai martir.

Bacaan-bacaan suci pada Hari Raya ini mengatakan tentang hidup dan pengabdian kedua rasul ini kepada Yesus yang mereka kasihi. Kalau kita membaca Injil Sinoptik, Yesus digambarkan sebagai figur yang melakukan perbuatan-perbuatan besar dari Allah. Ia mengajar, menyembuhkan orang-orang sakit, mengusir roh jahat, dan memperbanyak roti. Setiap kali mengajar, selalu dengan wibawa dan kuasa yang melebih para ahli Taurat. Tentu saja hidup Yesus seperti ini membuat banyak orang bertanya tentang diriNya. Bacaan injil hari ini mengisahkan bagaimana Yesus berkumpul bersama para rasulNya dan Ia bertanya tentang diriNya. Yesus berkata, �Kata orang, siapakah Anak Manusia itu? Pertanyaan tentang kata orang adalah pertanyaan yang mudah. Secara bergantian mereka mengulangi perkataan orang-orang: �Ada yang mengatakan Yohanes Pembabtis, Elia, Yeremia atau salah seorang dari para nabi.� Pertanyaan kedua yang lebih sulit adalah, �Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?� Simon Petrus menjawab, �Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup�. Dengan jawaban ini Petrus disapa Yesus �berbahagialah� karena Bapa di Surga membuka pikirannya untuk mengakui Yesus sebagai Mesias. Konsekuensinya adalah misi baru bagi Petrus: �Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia akan terlepas di Sorga�

Jawaban Petrus ini merupakan ungkapan imannya pada Yesus. Memang orang-orang saat itu sedang menanti dan berharap akan kedatangan Mesias. Mesias itu bertugas untuk menata kembali kehidupan umat Allah seperti dahulu kala yaitu suasana damai, adil dan penuh sukacita. Bagi kebanyakan orang, Mesias adalah keturunan Daud yang akan menjadi pemimpin Israel untuk menjadi lebih dekat dengan Allah. Bagi orang Yahudi, menyebut Mesias selalu dikaitkan dengan pengertian �Anak Manusia� (Dan 7:13). Itu sebabnya Yesus bertanya tentang identitas Anak Manusia dan Petrus menjawab �Mesias�. Yesus menjadi sungguh-sungguh Mesias ketika Ia dengan berani melakukan kehendak Bapa di Surga dengan mengalami banyak penderitaan, ditolak oleh tua-tua dan imam-imam kepala. Ia wafat dan bangkit pada hari ketiga. Pengalaman Paskah ini yang membuat Para Rasul dan Gereja perdana mengakui Yesus sebagai Mesias.

Pengakuan iman Petrus ini membawa dampak bagi panggilan dan perutusannya. Sebelumnya, Yesus sudah mengatakan kepada para muridNya bahwa Ia sendiri yang akan menjadikan mereka Penjala Manusia. Kini secara istimewa Yesus memberi tugas kepada Petrus. Dia sebagai batu wadas (Petra) di mana Gereja didirikan. Sebagai Batu Karang, Petrus bertugas untuk menjadi pemimpin dan pelindung umat di mana tidak ada satu bahaya (syeol) yang dapat menghancurkan mereka. Kunci Kerajaan Allah juga diberikan kepada Petrus bukan untuk membuka dan menutup pintu Surga atau menentukan siapa yang layak masuk. Tugas Petrus dengan kunci tersebut adalah supaya kuasa-kuasa jahat tidak memasuki Kerajaan Surga. Maka apa yang diikat di bumi atau dilepas di bumi akan diikat atau dilepas di Surga.

Apa yang harus kita lakukan sebagai Gereja? Kita mengambil pengalaman apostolic dari Petrus dan Paulus yang berani bersaksi tentang Yesus. Dalam Bacaan Pertama dikisahkan bagaimana Petrus setelah Yakobus dibunuh ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara atas suruhan Herodes. Namun pengalaman yang mengesankan adalah Tuhan menyertai Petrus sehingga ia dilepaskan secara misterius dari Penjara. Paulus dalam bacaan kedua menghimbau Timotius sebagai pemimpin jemaat untuk melanjutkan semua pekerjaan, pengorbanan yang pernah dilakukan bersama Paulus. Kebersamaan perlu tetap di bangun sebagai kesatuan jemaat untuk kemuliaan dan keagungan Tuhan. Hal yang kiranya tetap menarik perhatiann kita adalah kesadaran Paulus bahwa ia memelihara iman kepada Kristus dan Tuhan sendiri mendampingi seluruh hidupnya. Keselamatan pun diberikan Tuhan kepadanya.

Sabda Tuhan membuat kita bertumbuh menjadi baru. Belajar dari kedua rasul ini, kita semua diingatkan bahwa Tuhan tetap menyertai kita bukan hanya pada saat yang membahagiakan saja tetapi dalam saat-saat yang sulit pun Tuhan hadir dan membahagiakan kita. Hanya Dia yang punya kuasa untuk membahagiakan kita. Tuhan juga tidak memperhatikan masa lalul kita. Dia selalu melihat keterbukaan hati kita untuk berubah menjadi baru dan melayaniNya. Ini sungguh-sungguh optimisme kristiani bagi kita. Yesuslah Mesias yang mengubah kita menjadi baru.

Doa: Tuhan, terima kasih atas anugerahMu. Buatlah aku menjadi baru. Amen

Sumber : http://haniesto.blogspot.com/

Monday, June 25, 2012

Umat Kristen di Suriah Menjadi Sasaran Utama Pembantaian Massal Muslim Sunni



DAMASKUS (SURIAH) � Atas dukungan Amerika Serikat, umat Kristen di Suriah menjadi sasaran empuk penyerangan dan pembantaian massal oleh kelompok Muslim yang memberontak kepada pemerintah Bashar al Assad.

Diberitakan Fides, kantor berita Vatikan, Centre for the Study of Interventionism (CSI), badan internasional yang memantau perdamaian di negara konflik seperti yang terjadi di Suriah menyatakan, umat Kristen di negara itu, bersama kaum Muslim minoritas seperti Shia, Alawi dan Kurdi telah dibantai oleh muslim Sunni yang berusaha mendirikan negara berdasar Islam, sama seperti yang terjadi di Tunisia, Libya dan Mesir.
Mereka juga menyatakan, Amerika Serikat melalui kebijakan Presiden Barack Obama, telah terlibat dengan mendukung kelompok pemberontak, Free Syrian Army (FSA), kelompok yang telah membakar dan merusak ribuan gereja di Homs, Damaskus dan Aleppo, Menembak mati umat Kristen yang berada di jalan dan mengumumkan ultimatum melalui toa masjid; umat Kristen harus 'dibersihkan' dari desa-desa basis pemberontak.

Uskup Philip Tournyol Clos, pemimpin dari Keuskupan Gereja Katolik Melkite di Perancis yang baru-baru ini mengunjungi umat Kristen di Suriah menyatakan media massa internasional di negara-negara Barat telah memutar-balikkan fakta sebenarnya yang terjadi, sebab korban yang lebih banyak berjatuhan berasal dari kelompok minoritas yang telah diambil wilayah mereka.

Seperti yang terjadi di Homs,"kelompok oposisi menguasai dua wilayah, Diwan Al Bustan dan Hamidieh yang merupakan daerah umat Kristen dengan ratusan gedung gereja yang ada. Gambaran yang terjadi disana sangat menyayat hati: Gereja Mar Elian telah dihancurkan separuh dan Gedung Gereja Melkite Bunda Perdamaian dijadikan markas pemberontak."

Dikatakan pula, ribuan rumah umat Kristen yang kosong telah rusak dijadikan tameng saat berperang dengan pemerintah. Sedangkan pemiliknya telah melarikan diri akibat diancam akan dibantai oleh pemberontak.
Sedangkan mereka (para pemberontak) mengusir umat Kristen di Hamidieh dan merubahnya sebagai pusat komando mereka. Hingga saat ini mereka masih melakukan perlawanan kepada pemerintah atas bantuan dana dari Qatar dan Arab Saudi.

Dengan total pengungsi 138,000 orang, banyak dari umat yang melarikan diri ke Damaskus ataupun ke negara tetangga mereka, Lebanon, sedang lainnya menuju daerah-daerah Kristen yang aman.
Disisi lain sebuah bocoran yang diberitakan media massa Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, menyatakan 'pembantaian di Houla' pada 25 Mei 2012 yang memakan korban 108 jiwa dengan 34 wanita dan 49 anak-anak ini dilakukan oleh para pemberontak dengan menggunakan topeng Shabiha guna mencari dukungan dari negara-negara luar yang mempunyai kepentingan tertentu paska kejatuhan pemerintahan Al Assad.

"... Central Intelligence Agency dan Departemen Dalam Negeri AS bekerja sama dengan Arab Saudi, Turki, Qatar dan sekutu lainnya membantu kelompok oposisi Free Syrian Army dengan menambahkan rute-rute logistikal untuk membawa suplay ke pemberontak Suriah serta menyediakan pelatihan komunikasi."
"Pemerintahan AS diketahui telah membagi data intelejen dengan Free Syrian Army atau FSA, guna mempersilahkan para pemberontak menyerang pasukan pro-Assad."

Selain itu data itu menyebutkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya di NATO telah bertanggung jawab dalam perubahan rezim di Timur Tengah, dan umat Kristen adalah target pertama dari korban perubahan tersebut. "Dan juga umat Kristen di AS telah menelan propaganda dari kudeta dan invasi yang 'mempromosikan demokrasi' yang setidaknya menjadi bagian dari langkah kemenangan dan positif yang terjadi dalam sejarah."

Dokumen tersebut juga mengatakan umat Kristen di Eropa dan Amerika harus waspada dengan propaganda dan penyesatan media massa atas apa yang terjadi sebenarnya.

"Mereka harus melihat dengan lebih dekat, di luar propaganda media massa utama, dan memberitahu diri mereka dengan lebih baik. Sebaliknya, tumpahan darah dari korban pembantaian pada akhirnya akan menjadi bagian dari tangan mereka -- sebuah noda yang akan menjadi tanda dari jiwa mereka."

Sunday, June 24, 2012

Adorasi Sakramen Mahakudus

Adorasi Sakramen MahaKudus adalah tindakan penyembahan Tuhan yang hadir dalam rupa Ekaristi yang telah dikonsekrir, dimana hosti telah diubah menjadi Tubuh Kristus & anggur menjadi Darah Yesus.

Berdasarkan sejarahnya, Adorasi tanpa henti dilakukan pada abad 6 di katedral Lugo, Spanyol. Lalu pada abad ke-12, St. Thomas Becket berdoa bagi Raja Henry II di hadapan Sakramen MahaKudus sampai akhirnya di abad ke-16 mulailah dikenal devosi 40 jam di hadapan Sakramen Maha Kudus. Pada ke-19 di Perancis, adorasi tanpa henti dilakukan di dalam komunitas para biarawati kontemplatif, sampai akhirnya devosi ini tersebar ke seluruh dunia hingga kini.

Urutan upacara dalam Adorasi Sakramen MahaKudus secara garis besar diawali dengan Imam atau diakon memindahkan hosti yang telah dikonsekrir ke dalam mostrans dan mentahtakannya di atas altar. Saat Tubuh Kristus diletakkan di dalam mostrans itulah dikatakan sebagai PENTAHTAAN SAKRAMEN MAHA KUDUS.

Beato Paus Yohanes Paulus II dalam surat ensikliknya, "The Church and the Eucharist", mengajarkan kepada kita :

�� pandangan Gereja selalu terus terarah kepada Tuhannya, yang hadir dalam Sakramen di Altar, yang di dalamnya Gereja menemukan pernyataan sempurna akan kasih Tuhan yang tak terbatas.� (The Church and the Eucharist, 1)

Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah praktek sehari-hari yang penting dan menjadi sumber kekudusan yang tidak pernah habis. Adalah menyenangkan untuk menghabiskan waktu dengan Kristus, untuk bersandar pada-Nya seperti yang dilakukan oleh murid yang dikasihi-Nya, dan untuk merasakan kasih yang tak terbatas yang ada di dalam hati-Nya.� (The Church and the Eucharist)"

YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT ADORASI

Beberapa hal penting yang bisa kita jadikan pedoman tentang apa yang sebaiknya kita lakukan saat adorasi
* Berdolah secara pribadi sebelum Adorasi
* Berdoa dari kitab Mazmur atau membaca doa Ibadat Harian. Kita bisa pilih Mazmur yang berisi pujian, ucapan syukur, pertobatan atau permohonan agar didengarkan Tuhan. Selain itu juga kita dapat pula berdoa Ibadat Harian.
* Mengulangi doa, �Tuhan Yesus, kasihanilah aku, yang berdosa ini.� Ulangilah terus, sampai hati dan pikiran anda tenang dan masuk dalam doa kontemplasi.
* Lectio Divina (pernah kita bahas di sini).
* Berdoalah bersama dengan santo/santa, terutama mereka yang mempunyai devosi kepada Ekaristi, seperti St. Teresa dari Lisieux (kanak- kanak Yesus), Karatina dari Siena, Fransiskus Asisi, Thomas Aquinas, dan Ibu Teresa dari Kalkuta dll.
* Curahkanlah isi hati kita kepada-Nya, menyadari bahwa kita berada di dalam hadirat-Nya. (berdoa seperti St. Fransiskus Asisi, �Aku meyembah-Mu, O Kristus, yang hadir di sini dan di semua gereja di seluruh dunia, sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.�)
* Berdoalah pula untuk mereka yang pernah menyakiti hati kita dan memohon rahmat Tuhan bagi mereka, serta mohon agar Tuhan mengampuni kita yang juga telah menyakiti sesama/ kurang memperhatikan mereka.
* Berdoalah rosario, seperti ajakan Beato Paus Johanes Paulus II dan memohon agar bersama Bunda Maria kita dapat memandang Kristus di dalam Ekaristi.
* Duduk Tenang sambil merasakan hadirat Tuhan, seperti halnya kita sedang mengunjungi seorang sahabat.
* Tutup/akhiri Adorasi dengan doa pribadi.

ADORASI BERBEDA DENGAN DEVOSI

Adorasi artinya penyembahan. Ini jelas berbeda sekali dengan devosi. Perbedaan mendasar antara keduanya yaitu : Adorasi hanya diberikan kepada Kristus, sedangkan devosi merupakan praktek religius berupa penyembahan bukan saja kepada Kristus sambil memberi penghormatan kepada para malaikat atau figur dalam Gereja Katolik lainnya, yang sudah disahkan menjadi orang2 Kudus oleh Gereja Katolik. Meditasi (perenungan tentang Kristus, mulai dari sabda-Nya hingga segala peristiwa yg terjadi dalam hidup-Nya) dapat menjadi bagian dari Adorasi, meskipun pada dasarnya Adorasi bisa dilakukan dgn beberapa cara lain dan tidak selamanya harus meditasi.

Adorasi menghasilkan pertumbuhan rohani bagi mereka yang melaksanakannya, di mana semua itu diperoleh atas rahmat dari Kristus sendiri.

Semoga Bermanfaat

Sumber : http://belajarliturgi.blogspot.com/

Saturday, June 23, 2012

Sosok Prodiakon Sebagai Pemuka Umat

�Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya �(Tit1:4-9)

Ketika kami menyebut kata �prodiakon� kepada para tamu dari Karya Misioner Jerman, maka mereka menanyakan apa itu �prodiakon�. Maklum di dalam hukum Gereja tidak ada istilah tersebut, maka kami menjawab dengan singkat :�Prodiakon artinya pendukung diakon, bertugas melaksanakan pekerjaan-pekerjaan diakon kecuali dalam memberi berkat�. Pendukung diakon berarti bukan diakon, namun diharapkan mendukung cara hidup dan cara bertindak para klerus (imam dan diakon) untuk �mengejar kesucian dengan alasan khusus, yakni karena mereka telah dibaktikan kepada Allah dengan dasar baru dalam penerimaan tahbisan menjadi pembagi misteri-misteri Allah dalam mengabdi umatNya� (KHK kan 276).

�Agar mereka mampu mengejar kesempurnaan ini:
* hendaknya pertama-tama mereka menjalankan tugas-tugas pelayanan pastoral dengan setia dan tanpa kenal lelah.
* hendaknya mereka memupuk hidup rohani�..
* hendaknya meluangkan waktu untuk latihan rohani�
* dihimbau untuk melakukan doa batin secara teratur, sering menerima sakramen tobat, berbakti kepada Perawan Bunda Allah dengan penghormatan khusus, dan memanfaatkan sarana-sarana pengudusan yang umum dan khusus lain� (lihat KHK kan 276 $ 2)

Dalam praksis saat ini tugas-tugas yang dikerjakan oleh prodiakon antara lain: memimpin ibadat-ibadat, menerimakan komuni di gereja maupun kepada mereka yang sakit. Hemat saya agar tugas-tugas ini tidak hanya dikerjakan secara yuridis atau formalitas belaka alias tanpa penghayatan, maka cara hidup prodiakon rasanya diharapkan sebagaimana dikatakan oleh Paulus dalam suratnya kepada Titus maupun Kitab Hukum Kanonik seperti kami kutipkan di atas. Maka baiklah di bawah ini saya mencoba secara sederhana menguraikan harapan-harapan di atas.

�Orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib�

Kutipan di atas ini kiranya merupakan ajakan atau peringatan untuk membina hidup berkeluarga yang baik, sesuai dengan janji perkawinan yang pernah diikhrarkan bersama, yaitu: �saling setia dalam suka dan duka, dalam untung dan malang, di waktu sehat maupun sakit tetap mau mencintai, melindungi dan menghormati sepanjang hidup, serta menjadi bapak-ibu yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan/dianugerahkan Tuhan�. Tanda bahwa suami-isteri sungguh menjadi pasangan berbahagia serta bapak-ibu yang baik antara lain anak-anak yang dianugerahkan kepada mereka sungguh hidup beriman dan tertib atau cerdas beriman. �Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.� (Mat12:33). Dengan kata lain masalah pendidikan anak penting kita perhatikan.Dalam rangka mendidik anak, di bawah ini saya kutipkan 12 Hukum Rimm, kiranya dapat menjadi bahan acuan untuk mawas diri:

Hukum Rimm tentang Prestasi
* Anak-anak lebih cenderung berprestasi jika para orangtua mereka bekerja sama dalam memberi pesan yang jelas dan positif yang seragam tentang bagaimana seharusnya mereka belajar dan apa harapan-harapan orangtuanya terhadap mereka.
* Anak-anak dapat mempelajari perilaku yang baik dan pantas dengan lebih mudah jika mereka memiliki teladan-teladan efektif untuk ditiru
* Pendapat yang dikatakan oleh orang-orang dewasa kepada satu sama lain tentang seorang anak yang didengar oleh anak itu, sangat berdampak pada perilaku dan cara anak itu memandang dirinya.
* Jika orangtua memberi reaksi berlebihan terhadap keberhasilan dan kegagalan anak-anaknya, anak-anak itu akan cenderung mengalami tekanan batian yang kuat karena mereka berusaha mati-matian untuk berhasil. Mereka juga akan mengalami keputusasaan dan kekecewaan jika mengalami kegagalan.
* Anak-anak merasakan lebih banyak ketegangan sewaktu mereka mengkhawatirkan pekerjaan daripada saat mereka melakukan pekerjaan itu.
* Anak-anak mengembangkan rasa percaya diri melalui suatu proses
* Kekurangan dan kelebihan sering menunjukkan gejala-gejala yang sama
* Anak-anak mengembangkan rasa percaya diri dan rasa penguasaan diri internal jika mereka diberi wewenang, dalam porsi yang lambat laun semakin besar, selama mereka menunjukkan kedewasaan dan tanggungjawab.
* Anak-anak akan menjadi pemberontak jika satu orang dewasa bergabung dengan mereka melawan seorang orang tua atau guru, karena hal itu membuat mereka merasa lebih berkuasa dari orang dewasa.
* Orang-orang dewasa seharusnya menghindari konfrontasi dengan anak-anak kecuali jika mereka cukup yakin dapat menguasai akibatnya.
* Anak-anak akan berprestasi hanya jika mereka mau ikut serta dalam kompetisi.
* Biasanya anak-anak akan terus berprestasi jika mereka melihat hubungan antara proses belajar dan hasil-hasilnya� (Dr.Sylvia Rimm, Mengapa Anak Pintar Memperoleh Nilai Buruk, PT Grasindo Jakarta 1997, hal xxi-xxii).

Menurut hemat saya anak-anak harus lebih berhasil, suskses, pandai/cerdas, suci/beriman dst.. daripada orangtua atau bapak-ibunya, sebagai tanda bahwa suami-isteri sungguh saling mengasihi dan mendidik anak-anak dengan baik. Jika yang terjadi anak-anak tumbuh berkembang menjadi tidak baik atau kurang ajar, hemat saya yang lebih dahulu tidak baik dan kurang ajar adalah orangtua atau bapak-ibunya. Ingat sabda Yesus di atas �dari buahnya pohon itu dikenal� atau pepatah bahasa Jawa ini :�kacang mongso tinggalo lanjaran� (=batang kacang panjang tidak akan lepas dari pohon/kayu �pegangan�nya). Maka baiklah apakah kita sebagai orangtua/bapak-ibu atau �pohon� sungguh baik sebagaimana dikatakan oleh Paulus kepada Titus di bawah ini.

�Tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya�

Dari nasihat atau peringatan di atas ini kiranya ada dua bagian,yaitu: (1) penghayatan hidup yang baik dan (2) menasihati orang berdasarkan ajaran-ajaran yang baik.

(1) Penghayatan hidup yang baik dengan jelas dikatakan oleh Paulus sebagai yang �tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar�. Ada ajakan yang bersifat negatif dan positif. Ajakan yang bersifat negatif ini rasanya yang pertama-tama baik kita hayati atau laksanakan, sehingga dapat dengan mudah melaksanakan ajakan positif, atau mungkin juga dapat dilaksanakan secara serentak sesuai dengan kondisi dan situasi atau kesempatan dan kemungkinan yang ada. Mungkin ajakan yang bersifat negatif yang mendesak saat ini adalah bukan pemarah dan tidak serakah, mengingat dan mempertimbangkan banyak orang mudah marah dan serakah. Marah berarti menghendaki yang lain tidak ada atau melecehkan dan merendahkan yang lain, dan dengan demikian melanggar hak azasi manusia atau menindas harkat martabat manusia. Hal yang senada adalah tindakan serakah, karena dengan serakah berarti berupaya segala sesuatu diperuntukkan bagi dirinya dan yang lain tidak memperoleh bagian, dan dengan demikian berarti merampas hak orang lain. Marilah kita jauhkan dan berantas aneka bentuk kemarahan dan keserakahan.

Kita diharapkan menjadi pribadi atau orang yang �suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar�.

* Suka memberi tumpangan berarti senantiasa membuka diri atas kedatangan siapapun yang membutuhkan tumpangan alias hidup sosial. Sosial berasal dari kata bahasa Latin socius yang kurang lebih berarti sahabat atau teman. Dengan kata lain dengan hidup dan bertindak sosial kita akan memperoleh banyak sahabat atau teman, dan dengan demikian kita disukai oleh semua orang dan Tuhan. Maka marilah kita buka diri kita dan memberi perhatian pada mereka yang miskin, menderita dan berkekurangan, yang sungguh membutuhkan �tumpangan� dan bantuan.

* Suka akan yang baik, bijaksana, adil dan saleh. Pertama-tama tentu saja kita sendiri harus baik, bijaksana, adil dan saleh. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku umum, kapan saja dan dimana saja.. Memang orang baik pada umumnya otomatis juga akan bijaksana, adil dan saleh. Apa yang baik berasal dari Allah, yang terutama dan pertama-tama adalah Roh Kudus, maka jika kita sungguh baik dan suka akan yang baik berarti hidup dari Roh dan suka akan buah-buah Roh yaitu : �kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri� (Gal5:22-23) .

* Dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar. Menguasai diri rasanya tidak mudah dan orang merasa mudah menguasai orang lain. Tetapi jika orang tidak dapat menguasai diri dengan baik maka menguasai orang lain berarti menindas dan memeras, sebaliknya ketika kita dapat menguasai diri dengan baik maka menguasai orang lain berarti melayani. Kita semua dipanggil untuk melayani �sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."(Mat20:28). Pelayan yang baik pada umumnya �dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar�. Marilah kita belajar, memperdalam dan meningkatkan keutamaan �menguasai diri� ini dalam hidup sehari-hari. Pelatihan untuk itu antara lain dengan �menguasai tubuh, kamar tidur/rumah kita sendiri�. Menguasai tubuh berarti dapat mengendalikan dan mengarahkan kata-kata atau tindakan/gerak tubuh ke arah yang baik dan benar, sedangkan menguasai kamar tidur/rumah berarti merawat atau mengurus kamar tidur/ rumah dengan baik: bersih, teratur dst..

(2). Menasihati orang berdasarkan ajaran-ajaran yang baik . Sebagai prodiakon atau pemuka umat kita sering didatangi orang lain yang minta nasihat atau secara proaktif menasihati orang lain. Agar kita dapat menasihati dengan tepat atau memadai kiranya dari pihak kita harus sungguh mendengarkan apa yang disampaikan oleh mereka yang datang kepada untuk minta nasihat. Mendengarkan kiranya merupakan keutamaan yang mulia dan berat, serta membutuhkan kerendahan hati. Dengan rendah hati kita harus siap-sedia untuk menjadi �kotak sampah�, dan sering hanya didengarkan dengan rendah hati orang yang bersangkutan sudah merasa puas dan tersembuhkan. Dalam hal mendengarkan kiranya kita dapat meneladan Bunda Maria yang �menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya�(Luk2:19), sambil mendengarkan kita berdoa dalam hati.

Ketika orang datang kepada kita untuk minta nasihat sebenarnya terjadi apa yang disebut �bimbingan rohani�, dimana terjadi perjumpaan yang terbimbing dan yang membimbing dalam Roh. Dalam hal ini pembimbing atau penasihat sebenarnya berperan sebagai fasilitator atau pelancar dalam mendengarkan suara dan bimbingan Roh, dengan kata lain Roh Kudus sendirilah yang membimbing dan menasihati. Memang pembimbing lebih sedikit berpengalaman daripada yang terbimbing atau yang minta nasihat. Apa yang dibisikkan atau disuarakan oleh Roh Kudus itulah �ajaran-ajaran yang baik�. Dari kita, pembimbing atau penasihat kiranya juga diharapkan mengenakan senjata Allah yaitu �Berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus� (Ef6:14-18)

Pemuka umat diharapkan menjadi teladan hidup beriman dan menggereja maupun memasyarakat.

Sedikit banyak prodiakon sebagai pemuka umat juga ambil bagian dalam kepemimpinan atau penggembalaan umat Allah. Kepemimpinan dalam Gereja bersifat partisipatif, artinya melibatkan partisipasi aktif seluruh umat. Maka peran pemimpin kurang lebih menggembalakan dengan meneladan Gembala Baik, Yesus, yang �datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.�(Yoh10:10). Kita juga dapat menghayati motto Bapak Ki Hajar Dewantoro, bapak pendidikan Indonesia: �ing arso asung tulodho, ing madyo ambangun karso, tut wuri handayani� (keteladanan, pemberdayaan dan dukungan/dorongan). Yang mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebarluaskan kiranya keteladanan. Kita semua diharapkan menjadi teladan yang baik dalam hal hidup berkeluarga, sebagai suami-isteri atau bapak ibu dan tentu saja juga sebagai murid atau pengikut Yesus Kristus. Keteladanan atau kesaksian merupakan cara merasul atau mendidik yang utama dan pertama serta tak dapat digantikan dengan atau oleh bentuk lain apapun. Ingat pepatah �Guru kencing berdiri, murid kencing berlari�. Maka baiklah kita dapat menjadi teladan baik dalam kata maupun tindakan atau perilaku. Apa yang dilihat dan didengarkan akan membentuk atau membina kepribadian orang yang bersangkutan. Maka marilah kita perdengarkan dan perlihatkan apa yang baik, benar, suci, mulia dan indah.

Jakarta, 30 Juni 2007

Ign.Sumarya SJ

Sumber : http://www.ekaristi.org/

Friday, June 22, 2012

Suara Umat Katolik DKI Diperebutkan




JAKARTA, KOMPAS.com - Umat Katolik diimbau untuk memilih kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan melihat rekam jejak para kandidat selama ini dan bukannya berdasarkan suku atau pun agama.

Itulah pesan yang disampaikan sebagian besar  kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI saat melakukan dialog publik bersama Keuskupan Agung Jakarta di Gereja Katedral, Sabtu (19/5/2012).

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Joko Widodo misalnya. Dia meminta masyarakat lebih memilih pemimpin yang transparan dan profesional.

"Jangan lihat dia Katolik atau tidak, Jawa atau bukan. Tapi lihat rekam jejaknya. Pemimpin yang transparan, profesional harus di atas suku, agama, dan ras," kata Ahok.

Hidayat Nur Wahid, calon gubernur DKI yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga turut meminta dukungan umat Katolik. Dia menganalogikan kampanye Pilkada DKI ini layaknya berjualan kecap.

"Semuanya bilang dia nomor satu, seperti jualan kecap. Nggak ada yang nomor dua. Maka dari itu, profesionalisme seorang pemimpin harus nomor satu," kata Hidayat.

Hidayat menuturkan, kendati partainya bernapaskan Islam, tetapi sinergi antara umat Islam dan Katolik sudah terjalin sejak lama. Hidayat mencontohkan peristiwa banjir besar yang melanda Jakarta pada tahun 2002.

"Saat itu, banyak gereja yang memberikan bantuannya melalui PKS. Jadi, pastinya saya harapkan dukungan warga Jakarta yang di dalamnya pasti ada teman-teman umat Katolik," papar Hidayat.

Sementara itu, Biem Benyamin, calon wagub DKI dari jalur independen, juga menyuarakan pendapat serupa. Menurutnya, perbedaan itu indah. "Maka dari itu, saya tidak hanya harapkan dukungan tapi juga doa," ucap Biem yang berpasangan dengan Faisal Basri.

Nono Sampono, calon wagub DKI yang berpasangan dengan Alex Noerdin tak mau banyak berbicara. Ia menuturkan masyarakat bisa menilai selama ini bagaimana ia menjalin hubungan dengan berbagai elemen masyarakat termasuk umat Katolik.

"Sudah 22 tahun saya menjadi Ketua Alumni SMA Xaverius di Ambon. Latar belakang saya itu bisa dilihat bagaiman saya berinteraksi dengan teman-teman. Bagi saya satu suara berarti, apalagi umat Katolik banyak," kata mantan Komandan Paspampres ini.

Hendardji Soepandji, calon Gubernur DKI dari jalur independen, juga sama-sama berusaha merebut simpati puluhan umat Katolik yang hadir dalam dialog tersebut. "Saya sangat mengharapkan dukungannya karena seluruh bangsa Indonesia adalah saudara kandung saya sendiri," tandasnya.

Adapun, usai ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang resmi, para kandidat sebenarnya harus menjalani masa tenang sebelum kampanye dilakukan.

Pada masa tenang ini, para kandidat tidak boleh mengumpulkan massa pemilih, mengajak untuk memilih, menjelek-jelekkan kandidat lain, ataupun memaparkan visi dan misinya. Namun, batasan pelarangan kampanye ini masih tidak jelas sehingga para kandidat masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Thursday, June 21, 2012

Dianggap Makanan Kristen, Salafi di Mesir Mengeluarkan Fatwa : "Muslim Haram Makan Tomat"



KAIRO (MESIR) - Sikap penuh kebencian yang ditunjukkan kelompok anti-Kristen di Mesir, tidak hanya terlihat ketika mereka mengumumkan hari bahagia mereka atas wafatnya pemimpin umat Kristen Koptik, Patriarkh Shenouda III pada Maret lalu, tetapi juga terhadap segala hal yang berkaitan dengan kekristenan.

Selain melarang umat Kristen di Mesir untuk memperbaiki gedung gereja yang rusak akibat kerusuhan dan penyerangan yang dilakukan oleh mereka, sekte fundamentalis Islam, Salafi baru-baru juga mengumumkan sebuah pernyataan yang sangat aneh dan memalukan bagi umat muslim di negara itu; yakni muslim dilarang memakan tomat.

Fatwa aneh ini dikeluarkan oleh Assosiasi Islami Mesir, organisasi payung muslim Salafi di Mesir pada Senin (11/06/2012) setelah mereka telah mendapatkan bukti kuat yang menunjukkan bahwa tomat adalah 'makanan orang Kristen'.

Menurut penyelidikan intensif yang dilakukan pakar agama dan ahli tafsir Islam, didapati bahwa jika tomat dibelah menyamping, akan nampak bentuk salib sehingga dapat membuat muslim menjadi murtad, selain juga haram.

�Memakan tomat sangat dilarang karena tomat adalah milik orang Kristen. Orang Kristen sangat memuji salib dibanding allah dan mengatakan allah ada tiga," tulis pernyataan kelompok Salafi melalui halaman Facebook mereka, sembari mengajak muslim agar menyebarkan pernyataan tersebut.

Informasi ini, menurut fatwa, mereka terima dari seorang wanita Palestina yang melihat nabi Muhammad yang sedang menangis, karena mendapati para muslim di negaranya telah melahap tomat.

Fatwa kontroversial yang aneh dan memalukan ini disambut ribuan kritikan dan hujatan dari para muslim, selain menyesatkan, mereka sendiri menyadari bahwa hal ini malah membuat Islam semakin tidak masuk akal dan malah merunyamkan hubungan beragama mereka dengan umat Kristen di negara itu.

Sumber : http://kabargereja.tk/2012/06/memalukan-dianggap-makanan-kristen.html?m=1

Wednesday, June 20, 2012

Romo Franz Magnis Suseno Menolak Bakrie Awards



Budayawan Romo Franz Magnis Suseno secara terang-terangan tidak bisa menerima penghargaan Achmad Bakrie Award. Franz mengaku mempunyai alasan kenapa dirinya menolak penghargaan tersebut.
�Jika menerima, saya akan selalu merasa bersalah menerima penghargaan dari orang yang perusahaannya mengakibatkan rakyat Porong, Jawa Timur menderita,� kata Franz kepada okezone di Jakarta, belum lama ini.
Romo Franz menambahkan, selama ini Lapindo Brantas, yang terafiliasi dengan grup usaha Bakrie, belum bertindak dengan jelas untuk menangani semburan lumpur di Jawa Timur itu.
Atas perasaan itu, Franz merasa tergerak untuk tidak menerima penghargaan tersebut.
Sebelumnya, Franz dianugerahkan Achmad Bakrie Award oleh Freedom Institute pada 2003 lalu. Lembaga bentukan Aburizal Bakrie ini menganugerahkan Franz sebagai tokoh dalam bidang pemikiran sosial.
Mengikuti jejak Franz, Goenawan Muhammad pun mengembalikan penghargaan yang diterima pada 2004 lalu. Goenawan mendapatkan penghargaan tersebut pada bidang kesusastraan.
Pada 2010 penolakan atas penghargaan tersebut kembali terjadi. Dua tokoh juga mengembalikan penghargaan Achmad Bakrie Award, yakni Sitor Situmorang dan Daoed Joesoef.
Sumber : http://m.okezone.com/read/2010/08/18/337/364260

Tuesday, June 19, 2012

Antisipasi Pendirian Negara Islam, Mayoritas Umat Kristen di Mesir Memilih Ahmed Shafiq sebagai Presiden




KAIRO (MESIR) - Besarnya usaha Islamisasi di Mesir yang bertujuan menjadikan negara itu sebagai negara Islam berlandaskan syariah yang secara diskriminatif mengancam keberadaan umat Kristen di negara itu menjadikan umat di negara yang terkena dampak 'revolusi' ini memilih menghindar dan memilih bersama satu suara dengan kelompok minoritas lainnya.

Berbagai bukti nyata yang selama ini terjadi telah membuka mata dan menyadarkan umat Kristen di negara itu agar tidak mendukung upaya-upaya tersebut salah satunya melalui pemilihan presiden.

Di Azaziya, kota berpenduduk mayoritas Kristen di Provinsi Assiut, selatan Mesir misalnya, hampir semuanya memilih Ahmed Shafiq, mantan perdana menteri Hosni Mubarak yang kini mencalonkan diri sebagai Presiden berikutnya.

Mereka beralasan, walaupun Shafiq dianggap sebagai penerus rezim Mubarak oleh lawan politiknya, setidaknya ada kelompok nasionalis yang dapat melindungi hak beribadah umat Kristen dan kebebasan berekspresi kelompok-kelompok minoritas di negara itu. Sebab lawan Shafiq, Mohammed Morsi dari Ikhwanul Muslimin dalam setiap kesempatan kampanye  mengatakan akan menjadikan Mesir sebagai negara Islam, jika ia menjadi presiden.

"Tujuan kami adalah Mesir menjadi sebuah negara sipil. Kami tidak dapat melihat kandidat presiden lainnya yang dapat menjaminnya kecuali Ahmed Shafiq," ujar Montaser Qalbek, anak dari seorang pemimpin kota Azaziya kepada Associated Press, Selasa (12/06/2012).

Bulan lalu, pada putaran pertama pemilihan presiden Mesir, dari 13 kandidat presiden menyempit menjadi dua, yakni Ahmed Shafiq dan Mohammed Morsi.   

Yosef Sidhom, editor harian mingguan Watani mengungkapkan, umat Kristen yang mencapai 10 persen dari 85 juta penduduk Mesir pada umumnya lebih condong kepada Shafiq, sehingga pada putaran berikutnya kampanye untuk mendukung Shafiq kian digiatkan.

"Umat Kristen yang memilih, akan mendukung Shafiq karena mereka sangat sadar dengan 'agenda tersembunyi' Ikhwanul Muslimin," kata Sidhom, sembari melanjutkan "sebab pemilihan presiden ini ada strategi Ikhwanul untuk berupaya mendirikan negara Islam."

Sindhom mengatakan ada kekhawatiran, Ikhwanul akan mengusir keluar umat Kristen dari posisi strategis di pemerintahan, penarikan pajak jizya (pajak diskriminatif kepada non-muslim), pemaksaan penetapan dasar pendidikan yang bersumber pada Islam dan membuat berbagai kebijakan yang berpihak pada muslim, dibanding kepada non-Muslim.

Ikhwanul, katanya, pada awal revolusi 2010 lalu pernah berjanji tidak akan mendiskriminasikan umat Kristen. Sedang dalam kampanye terbukanya di wilayah mayoritas Kristen, Morsi mengumbar, umat Kristen akan mempunyai hak asasi yang penuh dan sama dengan Muslim, malah ia berkoar akan mengangkat seorang Kristen sebagai wakil Presiden.

"Kami tidak percaya janji-janji kosong Ikhwanul," kata Sidhom. "Mereka hanya menggunakannya untuk memancing orang-orang Kristen agar memilih Morsi."

Sedangkan Paul Sedra, seorang profesor di Universitas Simon Fraser di Vancouver yang pakar tentang Mesir menyatakan, umat Koptik saat ini sangat lemah dan mudah diserang, apalagi setelah wafatnya Patriarkh Shenouda III yang dianggap sebagai tokoh Kristen paling kuat pengaruhnya di negara itu.

"Kita mendapati gereja yang pada dasarnya tidak memiliki seorang pemimpin, sebuah komunitas yang menderita dalam pembantaian di Maspero dan hal inilah yang membuat perasaan ketidaktenangan dan memberikan Shafiq, pemilih yang lebih banyak," tandasnya.

Sumber : http://kabargereja.tk/2012/06/antisipasi-pendirian-negara-islam.html?m=1

Monday, June 18, 2012

Risalah Pertemuan Prodiakon Tgl 17 Juni 2012

Risalah Pertemuan:
1. Ibadat Sabda berjalan lancar, bacaan Kitab Suci sesuai kalender liturgi hari ini.
Bacaan pertama : Yeh 17:22-24
Bacaan Injil : Mrk 4:26-34

2. Informasi dari Romo Dwi
� Akan diselenggarakan pertemuan Prodiakon se dekenat utara pada tanggal 7-9 September 2012. Dari paroki St.Herkulanus untuk sementara mendapat kuota 4 prodiakon untuk ikut dalam pertemuan tersebut. Mohon teman-teman prodiakon yang berminat segera memberitahukan kepada Romo melalui koordinator/sekretaris prodiakon untuk dimintakan tambahan kuota.
� Prodiakon dekenat utara telah mendapat Pembina/pendamping yaitu Romo Anton dan Romo Tarno.

3. Beberapa catatan/koreksi dari teman-teman prodiakon terkait dengan pelaksanaan tugas kita semua:
� Sikap hormat saat menerimakan komuni, agar Hosti (komuni) diangkat dengan mengucapkan �Tubuh Kristus�.
� Ketika membawa �Hosti� yang akan diterimakan kepada umat yang sakit, agar tetap pada sikap hormat dan tidak banyak mengobrol selama di jalan.
� Hendaknya prodiakon mengedepankan sikap pelayanan kepada semua umat Paroki tanpa membedakan.
� Perlu adanya pelatihan membawakan homili bagi para Prodiakon.
� Beberapa sharing tugas tambahan prodiakon;

? Ada prodiakon yang diminta Pastor untuk membuka Tabernakel,
? Diminta untuk membantu Pastor memberkati anak-anak, dll.
Sesuai dengan pencerahan Romo, terkait dengan tugas-tugas tambahan tersebut, hendaknya Prodiakon tetap melaksanakannya dengan baik. Tugas-tugas tambahan tersebut bersifat khusus, darurat dan situasional.
� Kepada teman-teman Prodiakon yang bertugas, hendaknya berkenan hadir paling lambat 10 menit sebelum Misa dimulai.
� Seorang Prodiakon menyoroti tentang pelaksanaan pekan suci yang lalu, khususnya pada saat Perayaan Jumat Agung. Pada saat itu ada sebagian umat tidak terlayani untuk penerimaan Komuni. Perlu adanya koordinasi Pantia (petugas tatib) dengan prodiakon. Terkait hal ini, perlu sosialisasi atau penataran juga bagi para petugas tatib dan petugas kolektan agar mereka benar-benar mengerti tugasnya.
� Perlu ketersediaan jumlah piksis yang cukup bagi para Prodiakon untuk melayani pengiriman komuni bagi umat yang sakit. Sekretaris Prodiakon telah mengajukan pengadaan piksis sejak awal tahun 2012 ketika seksi liturgi meminta usulan anggaran.

4. Ada pertanyaan tentang kapan sebaiknya Prodiakon naik ke panti Imam pada saat tugas Misa, menjelang doa Bapa Kami atau menjelang doa Anak Domba Allah?
Terkait dengan pertanyaan ini Romo Dwi menyarankan agar menunggu setelah pertemuan Prodiakon se dekenat utara. Hal ini dimaksudkan agar ada keseragaman dengan Prodiakon-prodiakon Paroki lain se dekenat utara.

5. Pencerahan dari Seksi Liturgi (Pak Thomas)
Seksi Liturgi Paroki akan mengundang para Ketua Lingkungan untuk menjelaskan tugas dan fungsi para petugas tatib dan para petugas kolektan.
Pak Thomas juga menjelaskan sedikit tentang perubahan susunan bangku/kursi. Terkait dengan perubahan susunan bangku, seluruh Prodiakon memberikan respon positip dan bagus. Sedikit harapan untuk jalur tengah supaya diperlebar, hal ini dimaksudkan agar pada saat ada perarakan tidak menyebabkan saling senggol karena jalur sempit.

6. Pencerahan dari Romo Dwi
Romo Dwi mengingatkan kembali atas tugas dan fungsi Prodiakon Paroki sebagai pembantu Pastor untuk
� menerimakan Komuni baik pada saat Misa maupun pengiriman Komuni untuk orang sakit.
� memimpin Ibadat Sabda di lingkungan
� dan tugas-tugas lain yang sifatnya khusus atau darurat misalnya sebagai lektor apabila tidak ada lektor, sebagai misdinar bila tidak ada misdinar, memberkati anak-anak dan lain-lain.
Terkait dengan kebutuhan piksis untuk para Prodiakon, Romo Dwi menyarankan agar Koordinator/Sekretaris Prodiakon segera mengajukan surat permohonan pembelian piksis kepada Pastor Paroki yang diketahui oleh Seksi Liturgi. Romo akan segera menanda-tangani untuk ditindak-lanjuti/dibelikan.

7. Masa tugas Prodiakon akan segera berakhir pada akhir tahun ini, karena itu perlu pembaruan kesediaan bagi para Prodiakon yang lama dan penjaringan calon Prodiakon yang baru.

Romo, seksi liturgi dan pengurus Prodiakon segera bertemu untuk menyusun kriteria, mekanisme dan jadwal penerimaan calon prodiakon serta pembinaan calon prodiakon. Bagi Prodiakon yang lama akan dibuatkan form surat kesediaan untuk tetap melayani dalam wadah Prodiakon. Bagi calon Prodiakon yang baru akan dibuatkan kriteria dan mekanismenya. Ada beberapa usulan antara lain:
� Agar usulan calon prodiakon tetap berasal dari Ketua Lingkungan
� Ada juga yang usul agar Prodiakon yang menjaring para calon Prodiakon
� Ada juga usulan agar keikut-sertaan KEP juga menjadi persyaratan untuk para calon Prodiakon yang baru. Beberapa alumni KEP pertama sudah menyatakan kesediaannya menjadi calon Prodiakon.

Semua usulan akan dipertimbangkan dan dirumuskan bersama Romo, seksi liturgi dan pengurus prodiakon. Diharapkan seluruh lingkungan ada warganya yang siap menjadi Prodiakon. Jumlah Prodiakon paroki setidaknya berjumlah 30 orang (jumlah yang sekarang adalah 20 orang). Akan ada pembinaan bersama Prodiakon-prodiakon Paroki se dekenat utara agar ada keseragaman.

8. KEP Angkatan kedua di Paroki St.Herkulanus akan dimulai pada tanggal 30 September 2012. Diharapkan teman-teman Prodiakon yang belum ikut pada KEP angkatan pertama dapat ikut pada angkatan kedua.

9. Tanggal 24 Juni 2012 akan ada seminar Kerasulan Awam, bagi teman-teman Prodiakon yang berminat dapat segera mendaftar ke Bp. Leopold Daeli.

10. Pertemuan Prodiakon ditutup dengan doa oleh Bp. J.B. Djoko Suhono.

11. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan makan bersama.

Penulis Risalah
Ign. Djoko Irianto

Giatkan Islamisasi, Boko Haram Ledakkan Lima Gereja di Nigeria Utara



KANO (NIGERIA) - Demi menegakkan syariat Islam di Nigeria, terutama di Nigeria bagian utara, kelompok fundamentalis Islam di negara itu, Boko Haram kembali melaksanakan kampanyenya membantai umat Kristen yang berani beribadah pada hari Minggu di wilayah itu.

Seperti yang terjadi kemarin, rentetan ledakan bom mengguncang lima gedung gereja di kota-kota di negara bagian Kaduna, Nigeria utara, hari Minggu (17/06/2012), membunuh 24 orang dan melukai ratusan orang.

Lima gereja yang diserang antara lain; Gereja Injili Segala Kemenangan (ECWA) Jemaat Kabar Baik Sabon Gari di Zaria,  Gereja Katolik Katedral Kristus Raja di Wuwasa, Gereja Shalom Royal Internasional Wuwasa di Tirkaniya, Gereja Injili Nigeria di Nassarawa dan Gereja Sharon di Barnawa, Kaduna.

Menurut Naijagist, situs berita di Nigeria, serangan Islamisasi itu dilakukan dengan motif yang sama seperti serangan-serangan terdahulu, dengan menggunakan mobil yang terdapat rangkaian peledak.

Mobil-mobil tersebut menunggu hingga jemaat yang akan menuju atau pulang dari ibadah berada dalam satu kumpulan yang besar sehingga korban dari serangan tersebut semakin banyak.

Selain itu, para muslim lainnya melemparkan granat ke arah anak-anak yang berada di jalan sekitar lingkungan gereja, menewaskan beberapa orang. 

Menurut pusat informasi darudar di Nigeria, NEMA, salah seorang saksi menyebutkan banyak orang terluka dalam ledakan di Gereja Katolik Katedral Kristus Raja dan Gereja Injili Segala Kemenangan (ECWA) Jemaat Kabar Baik Sabon Gari.

"Banyak orang yang sedang berada di dalam gereja terluka tapi saya tidak melihat ada korban yang tewas," kata seorang perempuan yang pada saat ledakan terjadi berada di dalam gereja di Wusasa. Perempuan itu bercerita melalui telepon dari tempat tidurnya di rumah sakit.

Sejumlah warga di Sabongari mengatakan bangunan gereja mengalami kerusakan parah.

"Saya berada di dekat gereja namun tak bisa masuk kawasan itu karena polisi dan tentara berjaga-jaga di sekitarnya," kata seorang warga.

"Dari tempat saya berdiri, saya dapat melihat nyala api di bangunan gereja akibat ledakan bom itu. Tampaknya ada korban yang tewas jika melihat skala kerusakan dan kebakaran yang terjadi," paparnya.
Warga lainnya mengungkapkan melihat beberapa korban dibawa keluar dari gereja.

Para pejabat setempat melaporkan, ledakan bom ketiga terjadi di Kaduna, tapi belum ada laporan tentang korban jiwa.

Boko Haram, kelompok Islam fundamentalis, besutan dari Salafi di Afrika Utara ini mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom terhadap gereja-gereja di Nigeria, negara dengan penduduk terbesar di Afrika itu, sebab umat Kristen adalah penghalang terbesar mereka mendirikan negara Islam.

Sumber : http://kabargereja.tk/2012/06/giatkan-islamisasi-boko-haram-ledakkan.html?m=1

Sunday, June 17, 2012

Doa Resmi Persiapan Kongres Ekaristi Keuskupan II Keuskupan Agung Semarang



Allah Bapa yang Mahamurah,
kami bersyukur atas misteri penyertaan-Mu
melalui Kristus yang hadir dalam Ekaristi.
Syukur pula atas semangat berbagi
yang telah tumbuh dalam diri umat-Mu.

Kami mohon, curahkanlah Roh-Mu
ke dalam hati seluruh umat-Mu
agar kami semua menyongsong
Kongres Ekaristi Keuskupan Kedua
pada bulan Juni 2012 dengan sukacita
dalam semangat kasih dan kerjasama.

Buatlah Ekaristi menjadi pusat hidup seluruh umat-Mu
agar kami semua tinggal dalam Kristus dan berbuah
dalam kehidupan menggereja dan memasyarakat
secara signifikan dan relevan.

Bersama Santa Perawan Maria, Bunda Sakramen Mahakudus
serta semua orang kudus di sorga
kami sampaikan doa ini kepada-Mu
dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Friday, June 15, 2012

Anas Urbaningrum Gelar Nonton Bareng Film SOEGIJA




VIVAnews - Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, termasuk Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, tampak berkerumun di Plaza Senayan, Jakarta. Ada apa gerangan?

Mereka bukannya hendak menggelar rapat di plaza itu, melainkan menggelar acara nonton bareng film SOEGIJA karya sutradara kawakan Garin Nugroho. Khusus kali ini, DPP Demokrat sama sekali tak berniat membahas situasi politik di tanah air maupun di internal partai mereka.

Mereka mulai bergerombol di depan Teater 2 Plaza Senayan sekitar pukul 14.12 WIB. Tampak di antara rombongan DPP Demokrat adalah Saan Mustopa, Radityo Gambiro, Jafar Hafsah, Sutan Bhatoegana, Umar Arsal, Jhonny Allen, Andi Nurpati, dan lain-lain.

Juru Bicara Partai Demokrat, Andi Nurpati, menegaskan insiatif Anas untuk nonton bareng ini bukan untuk mencairkan suasana di internal partai yang terkesan tegang dengan adanya permintaan sebagian kader agar Anas mundur dari jabatannya sebagai ketua umum partai.

�Nonton begini buat kami sudah biasa kok,� kata Nurpati. Ia menambahkan, acara ini hanya dihadiri oleh DPP Demokrat. Tidak ada pendiri dan deklarator Demokrat yang diundang. �Karena nonton ini sekedar selingan, cuma untuk internal partai,� ujarnya.

Anas sendiri tampak santai ketika diberondong pertanyaan oleh wartawan mengenai ketidakhadirannya di acara silaturahmi Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, Rabu 13 Juni 2012. �Nanti ya habis nonton. Kita ngopi dulu saja,� ujarnya kalem.

Thursday, June 14, 2012

Partai Damai Sejahtera (PDS) Siap Mediasi Jemaat Gereja di Aceh Singkil




JAKARTA - Tetap semangat dan tabah menghadapi tekanan, tetap kompak dan usahakan miliki perwakilan di DPRD setempat saat pemilu dan tetap memperjuangkan hak-haknya secara konstitusi. Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS), Denny Tewu yang bersama pengurus DPP PDS di antaranya Bendahara Umum, Ferry Regar mengunjungi jemaat sejumlah gereja yang ditutup di Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam Sabtu (9/6) siang.

Denny katakan pula, PDS siap memediasi untuk  publikasi agar dunia tahu ketidakadilan dan pelanggaran Hak Asasi jemaat sebagai manusia merdeka yang sedang terjadi di wilayah tersebut.  �Jemaat di sana beribadah di ondong-ondong yang tidak layak, dan itu pun sudah disegel. Melihat keadaan mereka dari dekat seperti hidup di alam penjajahan,� jelas Denny prihatin.

Dibenarkan dia ada 16 Gereja dan 1 tempat ibadah kelompok kepercayaan �Parmalim� yang ditutup karena adanya tekanan dari ormas tertentu yang cukup dominan untuk mempengaruhi pemda setempat melakukan penyegelan dengan alasan tidak ada IMB dengan dasar SKB 2 Menteri, Peraturan Gubernur NAD dan Qanun Singki. Padahal gereja di sana sudah berdiri sejak tahun 50-an dan Gereja Katolik sejak tahun 70 an.
�Sejauh ini tidak ada solusi atas permasalahan ini sebab, setiap pertemuan selalu ada pemaksaan kehendak secara sepihak dan mereka tidak diperlakukan secara adil,� tambah Denny.

Maka kedatangan rombongan PDS bersama GMKI dan GAMKI Sumatera Utara itu pun menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian dan empati yang nyata dengan memberikan persembahan kasih kepada perwakilan Gereja Katolik dan beberapa Gereja Kristen PakPak Dairi (GKPPD) yang menjadi gereja mayoritas di sana. 

Gereja Kenapa Disegel di Aceh ?



Banda Aceh - Sebanyak 20 gereja di Aceh, khususnya di Kabupaten Singkil, telah disegel dan terancam dibongkar oleh pemerintah daerah setempat. Gereja-gereja itu dianggap tidak memenuhi syarat pembangunan tempat ibadah yang ditetapkan pemerintah daerah.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva K Sundari mengatakan, ia dan politisi PDI-P lain yakni Adang Ruchiatna dan Moh Sayed, serta Suroso dari Fraksi Partai Gerindra menerima pengaduan penutupan 20 gereja di Aceh dari Aliansi Sumut Bersatu, Senin kemarin.

Sumber masalah dari penutupan tempat ibadah itu, kata Eva, yakni Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pendirian Rumah Ibadah. Dalam Peraturan itu, lanjut dia, syarat pendirian tempat ibadah lebih berat dibanding Surat Keputusan Bersama dua menteri yang mengatur hal sama.

�Kalau SKB mensyaratkan 60 anggota jemaah Gereja untuk mengajukan permohonan IMB (izin mendirikan bangunan), maka peraturan gubernur itu meminta 150 jemaah,� kata Eva di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/6/2012).

Eva menambahkan, lebih menyedihkan adanya fatwa lokal yang mengharamkan bagi umat muslim untuk memberi tandatangan persetujuan pembangunan tempat ibadah selain masjid. Artinya, kata dia, upaya meminta tandatangan persetujuan dari masyarakat sekitar tidak mungkin tercapai.

Eva menambahkan, bukan hanya tempat ibadah baru yang terancam dibongkar. Bahkan, Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi yang sudah berdiri sejak 1932 pun dipaksa untuk mengikuti kesepakatan komunitas tahun 1971 dan 2001 yang berisi hanya memperbolehkan satu gereja di Kabupaten Singkil.

�Sesuatu yang tidak relevan mengingat saat ini penganut agama Kristen sudah mencapai 1.500 keluarga. Mereka menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Singkil. Belum lagi umat Khatolik yang tidak mungkin berbagi Gereja dengan umat Protestan,� ucap Eva.

Eva mengatakan, perlu ketegasan dan bimbingan dari Pemerintah pusat agar pelaksanaan keistimewaan Aceh tetap dalam koridor NKRI. Menurut dia, kesepakatan tahun 1971 dan 2001 itu tidak sesuai dengan konstitusi sehingga tidak boleh dipaksakan.

�Bimbingan dari Menteri Dalam Negeri (Gamawan Fauzi) diperlukan agar muspida dan Kapolres dapat bertindak adil dan netral bagi semua warga negara sesuai hukum nasional dan tidak tertekan oleh ormas intoleran setempat,� tegas Eva.

Melihat kejadian tersebut, tentunya menjadi keprihatinan tersendiri bagi kita semua umat Tuhan dimana dalam Islam pun mengajarkan adanya toleransi dan kebersamaan karena kedua hal tersebut merupakan prasayarat hidup berdampingan dalam kedamaian. Secara politis, MoU Helsinki telah mengamanatkan adanya kewenangan pemerintah pusat yang tidak boleh dilanggar oleh pemerintahan Aceh yaitu salah satunya adalah kebebasan dalam menganut agama dan kepercayaan di Aceh. Bagaimana mungkin peraturan Gubernur dapat �membatalkan� peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat yang dalam hal ini diwakili oleh 2 orang menteri?

Selanjutnya, secara domestik peranan Wali Nanggroe/Pemangku Wali nanggroe sebagai lembaga adat dan pemersatu Aceh hendaknya lebih �bertaring� sehingga tidak hanya memikirkan hal-hal yang bersifat politis dan seremonial protokoler yang sarat dengan manipulasi dan nafsu kekuasaan, namun lebih kepada peranan nyata dalam memelihara persatuan dan perdamaian di Aceh. Persoalan penyegelan gereja ini menjadi salah satu yang memerlukan peranan aktual dari sang Wali.

Wednesday, June 13, 2012

Rilis Bersamaan, �SOEGIJA� Raih Penonton 5 Kali Lipat �Mr Bean Kesurupan Depe�




Tahun 2011 disebut-sebut sebagai tahun penurunan bagi film nasional. Tak ada film yang ditonton lebih dari 1 juta penonton.

Dua film terlaris tahun itu; Surat Kecil Untuk Tuhan dan Arwah Goyang Jupe-Depe yang berhasil menembus 700 ribu penonton, bukanlah film favorit kritikus.

Tahun 2012 kondisinya membaik. The Raid berhasil mengumpulkan 1,8 juta penonton. Film yang disutradarai Gareth Evans ini juga mendapat sambutan yang hangat dari kritikus film, dalam dan luar negeri.

Ada film yang berpotensi mengulang sukses The Raid; SOEGIJA. Menurut seorang pengamat film, SOEGIJA hari pertama ditonton sekitar 60 ribu orang. Angka ini melampaui The Raid, yang hari perdananya ditonton sekitar 57 ribu orang.

Berdasarkan data filmindonesia.or.id yang kami akses pada Senin (11/6), film yang tayang perdana pada Kamis (7/6) lalu sudah ditonton 210.727 penonton, dan menjadikannya film terlaris ke-7 sementara di tahun 2012. Angka ini membuat SOEGIJA sukses melampaui film yang lebih dulu tayang seperti Broken Hearts (208.099), Kakek Cangkul (177.316), dan Malaikat Tanpa Sayap (161.882).

SOEGIJA juga sukses mendepak Santet Kuntilanak yang minggu lalu masih terdeteksi di 10 besar. Jumlah ini sepertinya akan terus naik pesat, mengingat SOEGIJA menempati 2 teater di sejumlah bioskop Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, dan beberapa kota lain.

Lalu bagaimana dengan film kontroversial Mr. Bean Kesurupan Depe yang rilis di hari yang sama? Film yang kata produsernya dibintangi Mister Bean asli Inggris (tapi bukan Rowan Atkinson) itu baru meraih 41.317 penonton, atau satu per lima jumlah penonton SOEGIJA.

SOEGIJA yang bercerita tentang uskup pertama di Indonesia memperoleh 210.727 penonton. Sedang MR BEAN KESURUPAN DEPE hanya mendapat 41.317 penonton. Apakah ini pertanda penonton Indonesia mulai mau diberikan suguhan baru selain keberagaman tema horor? Jika memang benar, hal ini patut dirayakan. 

Jumlah Biarawati Baru Meningkat Tiga Kali Lipat di Inggris




Ordo-Ordo Religius Wanita di Inggris telah meningkat karena banyak perempuan mengikuti panggilan menjadi biarawati.

Jumlah biarawati di Inggris sebenarnya telah menurun, yang membuat banyak Ordo Religius ketakutan akan ditutup.

Namun, jumlah biarawati baru telah meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir, yang membawa harapan peningkatan religius.

Tahun 2009 hanya enam perempuan bergabung dengan Ordo Religius, tetapi pada 2011 angka itu meningkat menjadi 17 anggota.

Dari jumlah itu lebih dari setengah (sembilan) berada di bawah usia 40 tahun. Mayoritas (13) adalah profesional dengan tingkat pendidikan universitas.

Suster Cathy Jones, yang telah menjadi biarawati selama 1,5 tahun, mengatakan, �Menjadi biarawati adalah sesuatu yang menarik bagi saya. Panggilan itu memberikan kesempatan bagi seseorang untuk benar-benar mandiri secara total.�

�Meskipun secara paradoks kami mengikuti kaul ketaatan, namun panggilan menjadi biarawati menawarkan orang kebebasan untuk menjadi diri mereka sendiri. Sebuah kebebasan untuk mengikuti keinginan hati mereka dan di mana Allah dan spiritualitas dapat menjadi inti dari kehidupan itu. Di tengah kesibukan dunia ia menawarkan cara berbeda dalam melakukan sesuatu,� katanya.

Di bawah tahun 1980 setiap tahun lebih dari seratus perempuan mengikuti panggilan menjadi suster.
Dengan panggilan yang meningkat, hal itu tampaknya bagi banyak gereja sedang menuju ke arah yang benar.
Pastor Dominic Howarth, ketua Komisi Panggilan Keuskupan Brentwood, mengatakan cara perekrutan panggilan Religius telah berubah.

�Saya pikir cara lama untuk menjadi bruder, suster atau imam hanya dengan pergi ke sekolah untuk mengajak mereka untuk masuk ke dalam kehidupan religius,� katanya.

�Sekarang perekrutan dilakukan melalui pendampingan, cara yang cerdas, membimbing orang muda sejak usia remaja. Hanya dengan cara seperti itu mereka dapat menjadi lebih yakin tentang siapa dan apakah Tuhan memanggil mereka untuk menjadi religius,� tambahnya.

Sumber: Number of new nuns trebles in past three years; http://indonesia.ucanews.com/2012/06/13/jumlah-biarawati-baru-tiga-kali-lipat-di-inggris/

PDS Kecam Penutupan Rumah Ibadah di Aceh




Gereja di sana sudah berdiri sejak tahun 50-an dan Gereja Katolik sejak tahun 70-an
Partai Damai Sejahtera (PDS) mengecam penutupan sejumlah rumah ibadah di Aceh. Penutupan itu dianggap melanggar Hak Asasi Manusia dan UUD 1945.

�Jemaat di sana beribadah di undung-undung yang tidak layak dan itu pun sudah disegel. Melihat keadaan mereka dari dekat seperti hidup di alam penjajahan,� kata Ketua Umum PDS, Denny Tewu di Jakarta, Selasa (12/6).

Ia mengatakan hal tersebut karena baru melihat kondisi rumah ibadah yang ditutup di Aceh.
Menurutnya, kondisi kehidupan beragama di Aceh sangat memprihatinkan karena tidak ada lagi kebebasan menjalankan ibadah menurut keyakinan masing-masing.

Dia menjelaskan ada 16 gereja dan 1 tempat ibadah kelompok kepercayaan �Parmalim' yang ditutup.
Penutupan karena adanya tekanan dari ormas tertentu yang cukup dominan untuk mempengaruhi pemerintah daerah setempat. 

Alasan penutupan dan penyegelan karena tidak ada Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan dasar Surat Keputusan Bersama (SKB) dua Menteri, Peraturan Gubernur NAD dan Qanun Singki. 

Padahal gereja di sana sudah berdiri sejak tahun 50-an dan Gereja Katolik sejak tahun 70-an.

Dari masukan masyarakat, ia mendapatkan keterangan bahwa sejauh ini tidak ada solusi atas permasalahan yang ada. 

Hal itu karena setiap pertemuan selalu ada pemaksaan kehendak secara sepihak kepada pemeluk agama minoritas, dan diperlakukan secara tidak adil.

Sementara Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengaku belum mendengar masalah penutupan rumah ibadah di Aceh. Dia berjanji akan mengecek terlebih dahulu.

"Saya belum dengar informasi soal itu. Saya enggak bisa komentar itu, dapat laporan saja belum," kata Menag.

Sebelumnya, di tempat terpisah, Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengemukakan pernah mendengar ada aspirasi masyarakat, yang menolak kehadiran gereja di Aceh. 

Tetapi tidak pernah mendengar ada yang ditutup, apalagi dibongkar.

"Saya akan tanya bupatinya karena hak warga negara untuk menjalani ibadah sepanjang terpenuhi persyaratan-persyaratannya dan sesuai aturan UU berlaku. Kalau persyaratan terpenuhi tidak boleh dibongkar," kata Gamawan. 

Ia menjelaskan baru dua bulan lalu ke Aceh untuk menemui Gubernur Aceh. Masalah rumah ibadah tersebut sudah dibicarakan bersama Gubernur.

"Saya ke Aceh dua bulan lalu, Gubernur sepakat dengan saya. Kalau ijin enggak keluar karena ijin belum dipenuhi, ya harus dipenuhi dulu. Kata pihak gereja syarat sudah lengkap tetapi ijin enggak keluar-keluar. Nah itu yang harus dicarikan, apa alasannya ijin tidak keluar, tidak dipenuhi syarat atau sudah dipenuhi syarat tetapi karena kebijakan politik kepala daerah. Saya akan tanyakan itu kepada bupati," kata Gamawan.

Gereja Katolik dan Hukuman Mati




Gereja Katolik Roma menolak hukuman mati. Dasar biblisnya jelas. Satu dari sepuluh perintah Allah yang diturunkan melalui Nabi Musa  menegaskan posisi Allah: �Jangan membunuh!� (Kel 20:13). Perintah ini jelas. Allah tidak memperbolehkan manusia untuk membunuh.  Hal ini disebut lagi di dalam Injil Matius 5:21. Injil juga tampak jelas dalam menegaskan ajaran Yesus untuk  menitik beratkan pada ajaran kasih. Bapa-bapa Gereja seperti Klemens dari Roma dan Yustinus Martir menegaskan bahwa mengambil nyawa manusia adalah bertentangan dengan Injil dan mendorong umat Kristiani untuk tidak ikut-serta melaksanakan hukuman mati.

Ketetapan Gereja ini melemah ketika Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. St Agustinus dan Thomas Aquinas mengganggap bahwa negara, demi tercapainya kesejahteraan bersama, dapat melakukan hukuman mati. St Agustinus menilai hukuman mati sebagai sebuah jalan untuk mencegah kejahatan dan melindungi pihak-pihak yang tidak bersalah. Sedangkan Thomas Aquinas menegaskan bahwa negara tidak hanya berhak, tapi juga merupakan tugasnya untuk melindungi warga negaranya dari para musuh negara, baik dari dalam maupun dari luar.

Di bawah Paus Yohanes Paulus II, Gereja Katolik lebih menganjurkan hukuman penjara daripada hukuman mati, walaupun hukuman mati tersebut masih diperbolehkan di beberapa kasus ekstrim. Katekismus Gereja Katolik menyatakan bahwa hukuman mati diperbolehkan dalam kasus-kasus yang sangat parah kejahatannya. Namun, apabila terdapat cara lain untuk melindungi masyarakat dari �penyerang yang tidak berperi-kemanusiaan�, cara-cara ini lebih dipilih daripada hukuman mati karena cara-cara ini dianggap lebih menghormati harga diri seorang manusia dan selaras dengan tujuan kebaikan bersama. Di sini terjadi peralihan tentang konsep hukuman mati bagi Gereja.

Dalam ensiklik-nya Evangelium Vitae yang diterbitkan tahun 1995, Paus Yohanes Paulus II menghapuskan status persyaratan untuk keamanan publik dari hukuman mati ini dan menyatakan bahwa, dalam masyarakat modern saat ini, hukuman mati tidak dapat didukung keberadaanya. Saat ini hukuman mati secara resmi dihapuskan pada tahun 1969 oleh Paus Paulus VI. Peristiwa ini yang mengindikasikan posisi resmi Gereja dari tahun 1929 hingga tahun 1969 mirip dengan apa yang terjadi di Inggris mulai dari penghapusan hukuman mati untuk kasus pembunuhan pada tahun 1965 hingga abolisi sepenuhnya pada tahun 1998.

Hingga saat ini ada 148 negara yang sudah menghapus hukuman mati. Rinciannya, 97 negara menghapus hukuman mati untuk seluruh kejahatan, 8 negara menghapus hukuman mati untuk perkara kejahatan biasa, dan yang melakukan moratorium (de facto tidak menerapkan) sebanyak 43 Negara. Sisanya, masih ada 49 negara yang masih menerapkan hukuman mati. Gereja terus menerus mendesak negara-negara yang masih menerapkan hukuman mati untuk menghapusnya.

Bagaimanapun juga Allah melarang manusia untuk membunuh. Kehidupan adalah anugerah Allah. Tak ada satu pun manusia yang berhak mengambilnya kecuali Allah sendiri. Hal ini menegaskan posisi Gereja untuk menolak aborsi, eutanasia, maupun hukuman mati bagi siapapun, termasuk para pembunuh, para koruptor, apalagi untuk umat-Nya yang meninggalkan Gereja.

Tuesday, June 12, 2012

Film �Soegija� yang Tidak Mengungkap Soegija




Dari ukuran keseriusan membuat film yang menggambarkan era 40-an, film ini top punya. Suasana latar gedung-gedung, properti hingga kostum benar-benar membawa kita kembali ke era itu.

Film ini misalnya, jauh melebihi trilogi film �Merah Putih� yang disutradarai Yadi Sugandi. Di  Merah Putih, pasukan Indonesia terlihat ganteng-ganteng, rapih jali,  bersih,  dengan seragam tidak kotor, dan persenjataan seperti pasukan yang sudah mapan.  Nahh, di  Soegija, para laskar ini benar-benar mengambarkan tentara dari negara yang baru seumur jagung. Mereka berkaos compang-camping, dekil, kumuh, telanjang kaki. Sangat pas dengan gambaran tentara Indonesia masa itu.

Sayang, keunggulan film ini, buat saya hanya di situ. Cuma sampai membangun nuansa dan  suasana 40-an.
Tetapi dari segi cerita, terus terang saya tidak menikmati film ini.  Seperti sayur yang terlalu banyak bumbu, begitulah kesan saya soal Soegija.

Ceritanya terlalu terpencar dan tidak fokus. Terlalu banyak tokoh yang ditonjolkan, dan terlalu banyak pesan yang ingin disampaikan melalui tokoh-tokoh tersebut. 

Kita bakal bertemu dengan cerita Ling-Ling dan ibunya yang terpisah karena perang. Kita juga bakal melihat Suzuki Komandan Jepang yang mudah tersentuh hatinya jika mengingat anaknya. Juga akan bertemu dengan Hendrik wartawan Belanda dan Mariem gadis pribumi Katolik, juga akan bertemu sosok Lantip pemuda Katolik yang mengangkat senjata memimpin pasukan. Dia selalu meminta nasehat Soegija. Selain itu, ada juga Robert serdadu Belanda yang gila perang, tetapi menjadi melo saat menemukan seorang bayi korban perang.

Untuk semua tokoh itu ada adegan-adegannya sendiri yang terlalu dipaksakan untuk membawa sebuah pesan ke penonton. Misalnya,  Ling-Ling yang Tionghoa dengan adegannya bertanya kepada Soegija soal mengapa orang Tionghoa selalu menjadi korban penjarahan.

Meski film berjudul Soegija, tokoh Soegija malah tampak bukan menjadi yang utama. Terbagi dengan karakter-karakter fiktif yang terlalu banyak diceritakan.

Dalam film ini, saya tidak mendapat gambaran soal bagaimana sosok Soegija pada masa itu, peran pentingnya, pengorbanan pribadi yang harus dilakukannya sebagai pemimpin umat di negara yang tengah bergejolak. Dilema-dilema yang harus dihadapinya sebagai uskup dan juga sebagai pendukung republik.

Misalnya adegan dia berunding dengan pemimpin tentara Jepang dan Sekutu terjadi begitu saja. Sebagaimana juga adegan dia bertemu wakil Vatikan dan Presiden Soekarno terasa hambar saja. Padahal alangkah lebih baiknya diungkap lebih dramatis  bagaimana perjuangan Soegija mengusahakan dukungan Vatikan, sehingga negara itu menjadi negara eropa  yang pertama mengakui kedaulatan Indonesia.

Menurut saya, lebih bagus jika film ini hanya terfokus pada sosok Soegija saja. Sebagaimana film-film tentang kisah hidup orang yang inspiratif. Misalnya seperti  film tentang musisi Ray Charles Robinson, Muhammad Alie atau Nelson Mandella. Bahkan saya lebih puas menonton film The Rise of  Evil yang menceritakan  kisah hidup Pemimpin Nazi Adolfi Hitler,  mulai dari lahir sampai kematiannya.  Buat saya, penggambaran karakter di film-film tersebut sangat kuat. Di The Rise of Evil contohnya, penonton diajak memahami bagaimana pengalaman hidup, lingkungan, yang akhirnya membentuk Hitler jadi seorang tiran.

Ekspektasi saya, sebenarnya Soegija dibuat seperti film-film bertema biografi seperti itu. Penyampaian pesan-pesan pluralisme, kemanusiaan, kebangsaan, 100 persen katolik dan 100 persen Indonesia, saya kira bakal bisa lebih lugas digambarkan hanya melalui kisah seorang Soegija saja. Tidak perlu lagi menaruh banyak karakter fiktif yang malah seperti dipaksakan.

Sunday, June 10, 2012

Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus

Hari Raya Hati Yesus yang Maha Kudus
Tahun B, Jumat, 15 Juni 2012

Tema : Lambung Yesus terbuka dan mengalirlah darah serta air ke luar

Bacaan I : Hatiku berbalik dari segala murka. (Hos 11:1.3.8c-9)
Mazmur Tanggapan : Tuhan, Engkaulah sumber air hidup. (Yes 11)
Bacaan II : Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus. (Ef 3:8-12.14-19)
Bacaan Injil : Lambung Yesus terbuka dan mengalirlah darah serta air ke luar. (Yoh 19:31-37)

Lagu Pembuka : MB 499 / MB 507 (Flores Ngada) / PS 337
Mazmur Tanggapan : MTA No. 864
Alleluya / A.P.I : MTA No. 957 / MB 649
Persiapan Persembahan : MB 506 / MB 743 / PS 422
Komuni : MB 508 / MB 695 (Flores-Lio) / PS 561
Madah Pujian : MB 505 / MB 786 (Flores Ngada) / PS 563

Doa Renungan Pagi
Ya Allah, Engkau telah mencurahkan sinar mentari dan hawa sejuk segar pagi hari ini. Maka kami mengangkat pujian kepada-Mu seraya memohon agar Engkau mendampingi perjalanan hidup kami selama satu hari ini. Anugerahilah kami semangat pengorbanan seperti Yesus Kristus yang telah merelakan hidup-Nya bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tuhan tidak pernah berhenti atau patah arang dalam mengasihi umat-Nya. Meskipun seringkali mereka tidak mau insaf dengan kesalahannya, Allah tetap menolong dan menyembuhkan mereka. Hati Allah sungguh berbeda dengan hati kita, sebab Dialah yang Mahakudus.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Nubuat Hosea (11:1.3-4.8c-9)

"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
Beginilah firman Tuhan, �Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belaskasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.�
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 864
Ref. Tuhan Dikaulah sumber air hidup!
Ayat. MT. Yes 11:2-3.4bcd.5-6
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kami akan berkata, �Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!�
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!�

Rasul Paulus memahami panggilan utamanya adalah mewartakan harta keselamatan Kristus terutama kepada orang-orang bukan Yahudi. Dengan demikian semua orang akhirnya menyadari betapa lebar, panjang, dan tingginya kasih Kristus. Dengan mengenal kasih itu terbukalah jalan menuju Bapa untuk siapa saja.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Efesus (3:8-12.14-19)

"Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus."
Saudara-saudara terkasih, aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 961
Ref. Alleluya
Ayat. Allah telah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Ketika lambung Yesus ditikam dengan tombak, mengalirlah darah serta air. Dari tradisi kita mengenal bahwa darah serta air itu melambangkan sakramen-sakramen Gereja. Sakramen-sakramen tersebut disatukan dengan hidup, kematian, dan kebangkitan Kristus. Melalui hati-Nya yang terlukai kita memperoleh keselamatan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:31-37)

"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, - sebab Sabat itu adalah hari yang besar � maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, �Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan� dan nas lain yang mengatakan, �Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.�
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan:
Seorang dari prajurit yang menjaga tempat penyaliban, menikam lambung Yesus dengan tombak secara tiba-tiba. Segera mengalirlah darah serta air. Itu sebagai lambang Gereja. Gereja kita adalah Gereja yang terbuka, yang menyapa semua orang. Sudahkah kita meneladan-Nya?

Doa Renungan Malam
Ya Hati Yesus yang Mahakudus, pada hari ini kami merenungkan saat-saat kematian-Mu di kayu salib. Hati-Mu ditembusi tombak dan pada saat itu keluarlah darah dan air kehidupan bagi kami manusia berdosa. Semoga kami mengarahkan hati kami masing-masing menuju persatuan dengan hati-Mu yang Mahakudus, agar terdapat semangat rela berkorban dalam hidup kami. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Sumber : http://renunganpagi.blogspot.com/

Saturday, June 9, 2012

Mari Pangestu: Film Soegija Luar Biasa




TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu langsung memberi jempol untuk film Soegija yang baru saja ditontonnya. Menurut Marie, film besutan sutradara Garin Nugroho tersebut memiliki nilai nasionalisme yang tinggi.

"Dari semua film yang pernah dibuat oleh Garin Nugroho, ini saya rasa film terbaik yang pernah dibuat Garin. Luar biasa ada film seperti ini yang penuh pesan nasionalisme dan kesatuan. Pesannya sangat bagus, bagaimana kita tetap bersatu meski beda etnis dan agama. Kami sangat mengapresiasi," ungkap Mari usai nonton bareng "Soegija" di XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2012) malam.

Marie mengaku puas dan terhibur dengan jalan cerita Soegija. "Senang sekali pas nonton tadi. Pesan yang disampaikan berkualitas, ada serius dan ada komedinya juga. Cerita humanisnya sangat kental, ini film  yang bisa menghibur dan berkualitas," puji Mari.

Pujian Mari tak berhenti sampai di situ. "Ini kan film kolosal, kru yang paling banyak, film dengan enam bahasa. Saya sangat mengapresiasi bahasa Jawa yang digunakan, sangat bagus," lanjutnya.

Marie berharap akan ada film-film nasional yang bermutu lainnya seperti Soegija. "Memang ini satu tantangan sampai saat ini membuat film yang memiliki pesan-pesan, tapi dengan sisi kualitas harus bisa komersial dan kembali modal," harap Mari.

Tags

Berita (144) Gereja Katolik (129) Iman Katolik (76) Apologetik (71) Paus (44) Tradisi (41) Kitab Suci (30) Politik (29) Yesus (28) Magisterium (24) Doa (22) Katolik Timur (20) Kesaksian (19) Katekese Liturgi (18) Renungan (18) Maria (15) Tanya Jawab (13) Roh Kudus (10) Kamis Putih (9) Film (8) Karismatik (8) Prodiakon (8) Lektor (7) Natal (7) Petrus (7) Sakramen Ekaristi (7) Sakramen Perkawinan (7) Adven (6) Katekese Katolik (6) Lintas Agama (6) Pantang dan Puasa (6) Perayaan Ekaristi (6) Seputar Liturgi (6) Anglikan (5) Gua Maria (5) Hari Perayaan Santa Maria (5) Hari Raya / Solemnity (5) Ibadat Harian (5) Madah dan Lagu Liturgi (5) Masa Prapaskah (5) Piranti Liturgi (5) Berita Terkini (4) Doa Novena (4) Doa Rosario (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Inkulturasi Liturgi (4) Jumat Agung (4) Komuni Kudus (4) Minggu Palma (4) Musik liturgi (4) Rabu Abu (4) Sakramen Mahakudus (4) Surat Gembala Paus (4) Tri Hari Suci (4) Dirigen Paduan Suara (3) Doa Litani (3) Ibadat Rosario (3) Jalan Salib (3) K Evangelisasi Pribadi (3) Kisah Nyata (3) Lamentasi (3) Liturgi Anak (3) Malam Paskah (3) Mgr Antonius Subianto OSC (3) Misa Jumat Pertama (3) Misa Krisma (3) Misdinar (3) Ordo (3) Paduan Suara Gereja (3) Paus Fransiskus (3) Persatuan Gereja (3) Tahun Liturgi (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Virus Covid-19 (3) Yohanes Paulus II (3) Analisis Tafsiran (2) Beato dan Santo (2) Berita Luar Negeri (2) Busana Liturgi (2) Doa Angelus (2) Doa Bapa Kami (2) Doa Dasar (2) Doa Persatuan (2) Doa Suami-Istri (2) Doa Utk Jemaat (2) Doa Utk Warga (2) Doa dan Ibadat (2) Dupa dalam Liturgi (2) Eksorsisme (2) Evangeliarium (2) Hati Kudus Yesus (2) Homili Ibadat Arwah (2) Ibadat Completorium (2) Ibadat Mitoni (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Mgr.Antonius Subianto OSC (2) Mujizat (2) Orang Kudus (2) Pekan Suci (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Reformasi Gereja (2) Risalah Temu Prodiakon (2) Sharing Kitab Suci (2) Surat Gembala KWI (2) Surat Gembala Uskup (2) Tuguran Kamis Putih (2) Ada Harapan (1) Allah Pengharapan (1) Api Karunia Tuhan (1) Artikel Rohani (1) Baptis Darah (1) Baptis Rindu (1) Batak Toba (1) Berdoa Rosario (1) Bersaksi Palsu (1) Bhs Indonesia (1) Bhs Karo (1) Bulan Rosario (1) Bunda Maria (1) Carlo Acutis (1) Debat CP (1) Dei Verbum (1) Desa Velankanni (1) Diakon (1) Doa Bersalin (1) Doa Dlm Keberhasilan (1) Doa Dlm Kegembiraan (1) Doa Dlm Kesepian (1) Doa Katekumen (1) Doa Kebijaksanaan (1) Doa Kehendak Kuat (1) Doa Kekasih (1) Doa Kekudusan (1) Doa Kel Sdh Meninggal (1) Doa Keluarga Sakit (1) Doa Kerendahan Hati (1) Doa Kesabaran (1) Doa Keselamatan (1) Doa Ketaatan (1) Doa Ketabahan (1) Doa Orang Menderita (1) Doa Orang Sakit (1) Doa Pemb Pertemuan (1) Doa Penerangan RK (1) Doa Pengenalan (1) Doa Penutup Pertemuan (1) Doa Perjalanan (1) Doa Pertunangan (1) Doa Ratu Surga (1) Doa SeSdh Kelahiran (1) Doa Seblm Kelahiran (1) Doa Seblm Makan (1) Doa Semakin Dikenal (1) Doa Siap Mati (1) Doa Tanggung Jawab (1) Doa Ulang Tahun (1) Doa Untuk Anak (1) Doa Untuk Keluarga (1) Doa Utk Gereja (1) Doa Utk Masyarakat (1) Doa Utk Mempelai (1) Doa Utk Negara (1) Doa Utk Ortu (1) Doa Utk Pemuka (1) Doa Utk Penderita (1) Doa Utk Petugas (1) Doa Utk Rakyat (1) Doa Utk Tanah Air (1) Doa Utk Yg Membenci (1) Dogma (1) Doktrin (1) Dokumen Gereja (1) Dokumen Pernikahan (1) Dominicans (1) Dosa (1) Ekaristi Kudus (1) Enggan Beribadat (1) Epiphania (1) Film Terbesar (1) Firman Tuhan (1) Foto Kenangan (1) Generasi Muda (1) Gubernur Wasington (1) Haposan P Batubara (1) Hari Pesta / Feastum (1) Harus Bergerak (1) Hidup Kudus (1) Hidup Membiara (1) Homili Ibadat Syukur (1) Hukum Kanonik (1) Ibadat Jalan Salib (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Imam Jesuit (1) Investasi Surgawi (1) Jangan diam (1) Joko Widodo (1) Kalender Prapaska (1) Kebenaran KS (1) Keberadaan Allah (1) Kebohongan Pemimpin (1) Kejujuran (1) Kekuasaan Pelayanan (1) Kekudusan Degital (1) Kesehatan Tubuh (1) Komentar (1) Konsili Vat II (1) Konstantinovel (1) Kopi Asyik (1) Kristus Allah (1) Kualitas Hidup (1) Kumpulan cerita (1) Lawan Covid-9 (1) Lawan Terorisme (1) Lingkuangan Keluarga (1) Lingkup Jemaat (1) Lingkup Masyarakat (1) Liturgi Gereja (1) Luar Biasa (1) Lucu (1) Madu Asli (1) Mari Berbagi (1) Mateus 6 (1) Mayoritas Katolik (1) Menara Babel (1) Menghadapi Kematian (1) Menunggu Penyelamat (1) Mesin Waktu (1) Mgr A Subianto OSC (1) Misa Imlex (1) Misa Latin (1) Misa Online (1) Misionaris SCY (1) Mohon Bantuan (1) NKRI (1) Naskah WH (1) Oikoumene (1) Organis Gereja (1) PGI (1) Passion Of Christ (1) Pastoran (1) Penampakan Maria (1) Pendidikann Imam (1) Pengakuan Iman (1) Penghormatan Patung (1) Pentahbisan (1) Perbaikan (1) Perjamuan Kudus (1) Perkawinan Campur (1) Perkawinan Sesama Jenis (1) Persiapan Perkawinan (1) Pertemuan II App (1) Pertobatan (1) Pesan Natal (1) Pesan Romo (1) Pohon Cemara (1) R I P (1) Rasa Bersyukur (1) Rasul Degital (1) Rasul Medsos (1) Renungan Musim Natal (1) S3 Vatikan (1) SSCC Indonesia (1) Saksi Bohong (1) Salam Yosef (1) Saran Dibutuhkan (1) Sejarah (1) Selamat Paskah (1) Selingan (1) Sepuluh Perintah Allah (1) Sosialisasi APP (1) Spiritualitas (1) Sukarela (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga (1) Survey (1) Survey KAJ (1) Tahun St Yosef (1) Teologi (1) Thema APP (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Iman (1) Tokoh Internasional (1) Tokoh Masyarakat (1) Toleransi Agama (1) Tuhan Allah (1) Tujuan Hidup (1) Turut Berlangsungkawa (1) Usir Koruptor (1) Ust Pembohong (1) Video (1) Wejangan Paus (1) Yudas Iskariot (1) Ziarah (1)