Latest News

Saturday, October 24, 2020

Gereja Katolik Menolak Dan Tidak Mengijinkan Perkawinan Sesama Jenis


Tulisan RP. Tuan Kopong,  MSF

Tulisan ini bukan untuk diperdebatkan. Tetapi PENCERAHAN untuk kita semua dan tidak saling mempersalahkan atau menghakimi sebagai sesama Katolik terkait “plintir” yang dibuat oleh media soal pernyataan Paus Fransiskus.

Sampai Kapanpun Gereja Katolik Menolak
Dan Tidak Mengijinkan Perkawinan Sesama Jenis

Dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK). 1055-§ 1. Perjanjian (feodus) perkawinan, dengannya seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk antara mereka persekutuan (consortium) seluruh hidup, yang menurut ciri kodratinya terarah pada kesejahteraan suami istri (bonum coniugum) serta kelahiran dan pendidikan anak antara orang-orang yang dibaptis, oleh Kristus Tuhan diangkat ke martabat sakramen.

Dari kanon ini menegaskan bahwa Gereja Katolik hanya mengakui perkawinan yang sah kalau:

1.Dilaksanakan secara heteroseksual antar seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Dalam konteks ini Gerejapun menolak dan tidak mengijinkan perkawinan yang salah satu pihaknya melakukan trans gender.

2.Dan terarah pada prokreasi yang didahului dengan consumasi yaitu hubungan seks suami istri secaraa manusiawi yang mana perkawinan dengan sendirinya terarahkan menurut kodratnya dan dengannya suami istri menjadi satu daging (bdk. KHK. 1061-§. 1).

Bahkan dalam KHK. 1098 dengan tegas bahwa perkawinan tidak sah ketika seseorang melakukan tipu muslihat atau tertipu untuk memperoleh kesepakatan nikah mengenai suatu kualitas dari pihak lain (misalnya membuat dirinya sebagai seorang laki-laki atau perempuan namun dalam kenyataannya secara kodrati berjenis kelamin lain) yang menurut hakikatnya sendiri dapat sangat mengacau persekutuan hidup perkawinan.

Dari penjelasan singkat dengan berpijak pada beberapa kanon di atas, sudah jelas bahwa sampai kapanpun Gereja Katolik TIDAK AKAN PERNAH MENERIMA DAN MENGIJINKAN perkawinan sesama jenis apapun alasannya.

Pernyataan Paus Fransiskus

Untuk memahami pernyataan Paus Fransiskus terkait berita yang diplintir karena terjemahan kedalam bahasa Inggris tidak sesuai dengan bahasa asli yang digunakan oleh Paus Fransiskus dalam film documenter “Fransesco”, kita perlu melihat dan memahami sungguh sikap fundamental Paus Fransiskus terhadap perkawinan Katolik.

Paus Fransiskus dalam satu kesempatan pada tanggal 13 Mei 2015 menegaskan demikian;

“PERKAWINAN hanya ADA atau DAPAT TERJADI, antara seorang laki-laki dan seorang PEREMPUAN. Kita tidak bisa mengubah hal itu (tidak ada tawar menawar). Inilah existensi (naturaleza) Gereja dan sejarah umat manusia. Pada bagian akhir Paus Fransiskus menekankan sekali lagi hal yang sama bahwa: Perkawinan adalah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan” (Pildorasdefe.net: terjemahan dari RP. Ranis Teluma MSF: menjalani studi Doktoral Moral di Spanyol).

Dari sikap fundamental Paus Fransiskus terhadap ajaran Gereja mengenai perkawinan Katolik, maka pada akhirnya kita bisa memahami bahwa pernyataan Paus Fransiskus dalam film dokumenter “Fransesco” menjadi heboh dan ramai di dunia maya dan juga di koran-koran lokal Indonesia termasuk online karena hanya mengutip satu istilah dari bahasa Spanyol “Covivencia Civil” yang kemudian diterjemahkan (diplintir) dalam bahasa Inggris menjadi civil union law yang justru sangat jauh dari arti sebenarnya dalam bahasa Spanyol.

Pernyataan Paus Fransiskus jelas-jelas tidak mengarah pada pembentukan rumah tangga dan ikatan secara sipil oleh kaum LGBT kemudian diterjemahkan secara sembarangan oleh media-media berbahasa Inggris yang kemungkinan besar tidak tahu bahasa Spanyol apalagi media Indonesia yang asal comot dan mungkin menggunakan terjemahan sesuka hati mereka untuk menaikan rating media mereka.

Maka untuk menjernihkan pemahaman saya dan kita semua, saya kemudian mengontak konfrater saya RP. Ranis Telum MSF yang dari segi bahasa Spanyol tidak diragukan lagi karena pernah menjadi misionaris di Chile dan sedang menyelesaikan studi Doktoral di bidang Moral di Spanyol.

Saya mengirimkan kutipan dalam bahasa Spanyol yang menjadi perdebatan dan pergunjingan di media sosial dan koran-koran lokal Indonesia yang kemudian diterjemahkan oleh Beliau.

Esto fue lo que dijo el Papa Francisco:

"Las personas homosexuales tienen derecho a estar en la familia. Son hijos de Dios, tienen derecho a una familia. No se puede echar de la familia a nadie, ni hacer la vida imposible por eso”. “Lo que tenemos que hacer es una ley de convivencia civil. Tienen derecho a estar cubiertos legalmente”, dijo el Papa Francisco. “Yo defendí eso”, añadió"
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Hal-hal inilah yang disampaikan Paus:

"Orang-orang homoseksual punya hak untuk tinggal di tengah-tengah keluarganya. Mereka juga adalah anak-anak Allah. Kita tidak menyingkirkan dari tengah-tengah keluarga SIAPAPUN, termasuk mengucilkan dan membunuh masa depan mereka". "Yang harus kita lakukan adalah membuat payung hukum sipil hidup bersama. Mereka juga punya hak untuk dilindungi secara hukum. Lalu Paus menambahkan, "saya mendukung ini".

Pernyataan Paus Fransiskus ini harus dilihat dalam kerangka moral dan pastoral. Kita jangan lupa dengan pernyataan Paus Fransiskus ketika ditanya oleh seorang jurnalist terkait sikapnya terhadap kaum LGBT. Paus Fransiskus menjawab;

“Siapakah saya untuk menghakimi (mengadili).”

Ini adalah pernyataan “moral dan pastoral” terkait sikap kita terhadap kaum LGBT sebagai seorang pribadi manusia.

Dan kalau dilihat dengan mata hati yang jernih maka pernyataan Paus pada awal hingga akhir berkaitan satu sama lain artinya tidak bisah memisahkan antara satu pernyataan dengan lainnya.

Pertama; Paus Fransiskus mengajak kita semua untuk tidak bertindak diskriminatif, menyingkirkan, mengucilkan dan membunuh masa depan kaum homoseksual. Maka dari itu;

Kedua; Paus Fransiskus mengusulkan agar dibuat hukum sipil hidup bersama untuk melindungi pribadi homoseksual dari perlakukan buruk dan penolakan sosial terutama di dalam lingkaran keluarganya sendiri.

Maka sekali lagi kalau dipahami secara jernih dari terjemahan bahasa Spanyol dari berkompeten Paus Fransiskus sedang membela apa yang selalu dan akan selalu dibela oleh Gereja yaitu: MARTABAT PRIBADI MANUSIA, dan karena itu mengusulkan payung hukum sipil untuk melindungi mereka yang diperlakukan tidak adil. 

Sampai disini jelas sikap Paus Fransiskus bahwa dalam pernyataannya TIDAK PERNAH MEBERIKAN DUKUNGAN UNTUK PERNIKAHAN SIPIL BAGI HOMOSEKSUAL.

Ketiga; Paus Fransiskus mengatakan mendukung dalam arti mendukung agar martabat pribadi mereka sebagai seorang manusia dilindungi dengan hukum sipil. Dalam konteks ini menjadi jelas bahwa yang dimaksud oleh Paus Fransiskus BUKAN MENDUKUNG PERKAWINAN SIPIL HOMOSEKSUAL.

Untuk Umat Katolik

Sebagai umat Katolik Yang bijaksana maka ketika mendapat berita seperti ini;

-. Tidak atau jangan terburu-buru memposting lalu dengan bahasa protes atau menghakimi.

-. Tanyakan pada yang berkompeten atau kalau dalam bahasa asing, minta penerjemah yang kompeten. Jangan andalkan pemahaman atau terjemahan sendiri yang justru salah dari maksud yang sebenarnya.

-. Sebagai sesama Katolik sangat tidak elok dan bijaksana kalau kita sendiri “berdebat” dan mempertahankan pendapat sendiri sebagai yang benar. Kalau berita terkait Gereja kita maka, bersama-sama saling mencari informasi yang baik dan benar untuk saling melengkapi, mencerahkan dan menjernihkan.

“Jangan biarkan diri kita dibohongi dan dimanipulasi oleh siapapun dan berita apapun yang ingin menggoncang Gereja Katolik, karena hingga hari ini Gereja Katolik yang PALING TEGAS MENOLAK PERKAWINAN SESAMA JENIS namun tidak mengucilkan dan menyingkirkan kaum LGBT tetapi membela hak-hak sipil mereka sebagai seorang pribadi manusia yang bermartabat.”

Manila: 23-Oktober 2020
RP. Tuan Kopong MSF

Friday, October 9, 2020

Never! Jawaban Benny Moerdani Ketika Ditanya Kenapa Tidak Pindah Agama?


https://proklamator.id/category/kepo/
Menjamurnya Para pemuja jabatan dan kekuasaan hingga mengobral agama, benar-benar kena hantaman halilintar dari seorang Leonardus Benjamin Moerdani atau akrab disapa dengan Benny. Bukan rahasia khusus lagi bila trend menjadi mualaf karena iming-iming pangkat dan jabatan sudah terjadi secara masif, terstruktur dan sistematis di negeri ini.

Bagi Benny Moerdani, hal itu never! Pendirian Benny soal agama, masalah keyakinan memang terbukti tegas. Dia tidak mau menjual keyakinannya dengan banting harga hingga banting stir, apalagi banting hape China. Keyakinan adalah harta yang paling berharga baik dalam hidup maupun matinya.

Hal tersebut tertuang dalam memoarnya, Menyibak Tabir Orde Baru: Memoar Politik Indonesia 1965-1998 (2014). Jusuf Wanandi teman Benny di CSIS bercerita bagaimana seorang wartawan seperti Fikri Jufri bertanya pada Benny, “Kenapa anda tidak mau masuk Islam supaya kami bisa memilih anda sebagai Presiden Republik ini?”

Dituliskan, “Semua yang hadir terdiam. Benny menatap tajam Fikri dan bilang: ‘Apa kamu pikir saya semurah itu?’’ dengan nada marah. ‘Meninggalkan keyakinan saya hanya untuk mendapat suatu jabatan? Never!’” jawab Benny.

Semoga banyak artis politisi serta pejabat publik kita sekarang ini terkena pukulan halilintar yang menggelegar dari seorang Benny Moerdani. Dyarr ora Cak…bangga kok jadi pejabat karena mualaf. Jadi artis terkenal saja gara-gara bermualaf ria. Tidak kreatif! Sebangga-bangganya jadi pejabat, menjadi artis terkenal karena mualaf, tetap tidak bisa mengalahkan kebanggaan punya Habib Rizieq yang paling lama ibadah umrah setelah menanam pisang di dekat kandang kambing dan chating mesraan dengan neng Firza.

Ketegasan Benny Moerdani rupanya sangat dipengaruhi latar belakang keluarganya. Benny terlahir dari pasangan berbeda agama. Menurut Julius Pour dalam Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan (1995), ayah Benny yang bernama Moerdani Sosrodirjo adalah seorang pegawai jawatan kereta api kolonial. Dia muslim. Sementara istrinya, guru TK bernama Jeanne Roech yang berdarah setengah Jerman beragama Katolik. Kesepuluh anak dari perkawinan mereka semua ikut ajaran Katholik.

Dari keluarga beda agama inilah, dapat diduga kalau Benny menghargai baik ibunya yang Katholik maupun ayahnya yang Muslim. Tidak mengherankan apabila dalam Sebuah tulisan di buku L.B. Moerdani, 1932-2004, menyebut kalau Benny “100 persen Katholik.” menariknya, ke-Katholikan itu tak pernah diekspresikan secara gamblang dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah tanda kematangan beragama seorang Benny.

Agama sebagai wilayah privat, sebagai urusan kebatinan dan keterhubungan mutlak dengan Sang Pencipta harus tinggal dalam wilayah yang suci. Maka tidak selayaknya urusan yang suci itu diumbar di ranah publik dengan berbagai aksesoris agama. Berbeda sekali dengan orang-orang yang dibuat mabuk oleh syiar agama dimana-mana. Hingga ekspresi keagamaan diumbar tanpa kendali di jagad manusia. Dari ujung rambut hingga ujung kaki melulu dibuat gamis.

Gaya beragama Benny Moerdani memang berkelas. Dia tidak ingin mencemari ruang publik dengan ekspresi beragama yang kelewatan seperti gaya dewa mabok agama. Ruang publik adalah ruang pengabdian untuk kesejahteraan bersama sesuai profesi yang diemban secara profesional.

Itulah Benny. Meski dicap anti-Islam, ia punya banyak kawan dekat beragama Islam. Adnan Ganto, yang tiga dekade malang melintang dan sukses berkarier di bank asing, adalah salah satunya.

Dengan latar belakangnya dunia perbankan, Adnan menjadi penasihat ekonomi Benny yang saat itu menjabat Menteri Pertahanan. Namun, ada harga yang mesti dibayar: kedekatannya dengan Benny membuat Adnan dianggap sudah jadi Katholik oleh pemuka kelompok Islam. Padahal, “kali pertama Adnan naik haji, justru Benny yang memberi fasilitas Ongkos Naik Haji (ONH) Plus.

Sebagaimana diketahui Benny sendiri itu punya leluhur beragama Islam. Suatu kali, ketika Try Sutrisno masih menjadi Panglima KODAM Jakarta Raya, ia diajak Benny sowan ke Bima, Nusa Tenggara Barat. Disebutkan dalam buku Keputusan Sulit Adnan Ganto itu bahwa Try Sutrisno diajak Benny untuk berziarah ke makam leluhur-leluhurnya. Sambil menunjuk nisan-nisan itu, ia berkata, “Try, lihat, kamu baca. Ini nenek moyang saya. Orang Islam semua, kan? Pangeran semua.”

Itulah Benny Moerdani. Sosok yang mampu dengan bijak memilah masalah agama. Bahwa beragama itu masalah privat yang terasa nikmat ketika tidak dibawa-bawa ke ruang publik. Penghayatan agama itu begitu suci, maka jangan sampai dibawa-bawa ke jalan-jalan yang penuh debu dan kotoran.

Ah, andai saja orang yang sering teriak-teriak di jalanan sambil membela Tuhan dan agama mau belajar cara beragama yang dijalani oleh Benny Moerdani. Negara ini pasti punya kekebalan alias tidak mempan disulut dengan isu agama. Sayangnya, banyak politisi terkutuk bin busuk yang suka bikin gaduh dengan senjata politisasi agama.@@

Monday, October 5, 2020

Remaja 'Kekudusan Digital' akan dibeatifikasi

ASSISI akan menjadi fokus perhatian Katolik akhir pekan ini ketika Paus Fransiskus berkunjung ke sana untuk menandatangani ensiklik barunya, Fratelli tutti. 

Kota bukit Umbria akan menjadi tuan rumah upacara penting lainnya selama akhir pekan berikutnya, dengan beatifikasi remaja Carlo Acutis pada 10 Oktober.

Dia berumur 15 tahun ketika dia meninggal pada tahun 2006 karena leukemia. Lahir di London tetapi dibesarkan di pusat kota Milan, dia adalah seorang programmer komputer berbakat sejak usia dini.

Carlo juga terpesona oleh Ekaristi, dan membuat situs web yang mengkatalogkan mukjizat Ekaristi dari seluruh dunia.

Paus Fransiskus merujuk pada Carlo selama Sinode Para Uskup tahun 2018, menawarkan dia sebagai model kesucian di era digital.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Katolik EWTN, ibunya, Antonia Salzano, mengatakan bahwa dia bisa mengajari anak-anak muda saat ini bagaimana menggunakan dan menikmati teknologi dengan benar, termasuk internet dan media sosial.

"Karena dia mengerti bahwa mereka berpotensi sangat berbahaya, sangat berbahaya, dia ingin menjadi tuan atas sarana ini, bukan budak," katanya.

Putranya "memaksakan dirinya sendiri maksimal satu jam per minggu untuk menggunakan alat komunikasi ini".

Contoh ini akan mengajarkan anak muda untuk "memahami kebutuhan untuk mempertahankan otonomi yang tepat dan kebutuhan untuk selalu dapat mengatakan, 'Tidak, cukup', untuk tidak menjadi budak."
https://gerejark.blogspot.com/2020/10/remaja-kekudusan-digital-akan.html ]

"Tentu hari ini, dalam masyarakat yang didasarkan sedikit pada yang fana, pada pengagungan diri, ego, dan di mana seseorang melupakan keberadaan Tuhan, Carlo tentu sangat profetik," kata ibunya.

Keajaiban yang dianggap berasal dari Carlo melibatkan penyembuhan pada tahun 2013 dari seorang anak Brasil yang menderita penyakit langka pada pankreas.

Dewan medis dari Kongregasi untuk Orang Suci Vatikan memberikan pandangan positif tentang mukjizat November lalu dan Paus Fransiskus menyetujuinya pada Februari.

Beatifikasi akan berlangsung di Basilika Santo Fransiskus di Assisi; Carlo dimakamkan di gereja St Mary's Major di kota.

Upacara itu dipimpin oleh Kardinal Angelo Becciu. Dia mengundurkan diri minggu lalu sebagai prefek Kongregasi Vatikan untuk Penyebab Orang-Orang Suci dalam skandal yang melibatkan pelanggaran keuangan.

http://www.irishnews.com/lifestyle/faithmatters/2020/10/01/news/-digital-holiness-teenager-to-be-beatified-2081078/

Programer 15 Tahun Asal Italia Akan Dibeatifikasi Bulan Oktober (Ternyata Kekudusan Juga Bisa Dicapai Via Internet,Medsos,Degital)

Keuskupan Assisi mengumumkan bahwa Carlo Acutis, seorang remaja Italia berusia 15 tahun yang menggunakan kemampuan pemrograman komputernya untuk menyebarkan devosi pada Ekaristi akan dibeatifikasi. 

Prefek Kongregasi untuk Urusan Orang Suci, Kardinal Giovanni Angelo Becciu, akan memimpin upacara beatifikasi yang dijadwalkan berlangsung pada 10 Oktober 2020, demikian menurut laporan Ucanews.com.

Uskup Agung Domenico Sorrentino dari Assisi menyebut peristiwa itu sebagai “sukacita yang telah kita tunggu-tunggu sejak lama.”

Pengumuman beatifikasi Acutis di Basilika Santo Fransiskus Assisi pada Selasa 16 Juni 2020 “adalah sinar terang selama periode ini di negara kita di mana kita susah payah bangkit dari situasi kesehatan, sosial dan pekerjaan yang sulit,” kata uskup agung.

“Dalam bulan-bulan ini, kita melawan kesepian dan kesendirian dengan memakai aspek paling positif dari internet, sebuah teknologi komunikasi yang darinya Carlos memiliki kemampuan khusus,” tambah Uskup Agung Sorrentino.

Sebelum kematiannya karena leukemia pada 2006, Acutis adalah remaja biasa dengan kemampuan komputer di atas rata-rata. Ia menggunakan pengetahuan itu dengan membuat basis data online mukjizat Ekaristi di seluruh dunia.

Dalam nasihatnya kepada kaum muda, “Christus Vivit”, Paus Fransikus mengatakan Acutis sebagai teladan bagi kaum muda saat ini yang sering tergoda oleh jebakan-jebakan “mementingkan diri sendiri, terisolasi dan kesenangan kosong.”
https://gerejark.blogspot.com/2020/10/programer-15-tahun-asal-italia-akan.html ]

“Carlo sangat menyadari bahwa seluruh perangkat komunikasi, iklan, dan jejaring sosial dapat digunakan untuk meninabobokan kita, membuat kita kecanduan konsumerisme dan membeli barang-barang terbaru di pasar, terobsesi dengan waktu luang kita, terperangkap dalam negativitas,” tulis Paus.

“Namun dia tahu bagaimana menggunakan teknologi komunikasi terbaru untuk menyebarkan Injil, untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan keindahan,” katanya.

Paus Fransiskus mengakui mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraan Carlo Acutis pada 23 Februari lalu. Mukjizat yang disetujui Paus termasuk penyembuhan seorang anak lelaki Brasil yang menderita penyakit pankreas bawaan yang langka.

Selama tiga hari, keluarga anak itu berdoa novena dengan seorang imam yang berbakti kepada Acutis. Pada hari ketiga, anak itu mengatakan dia ingin makan setelah berhari-hari tidak bisa makan makanan padat. Para dokter kemudian menemukan bahwa dia benar-benar sembuh. Aleksander AN https://katoliknews.com/2020/06/17/programer-15-tahun-asal-italia-akan-dibeatifikasi-bulan-oktober/



=============== 

Siapa Carlo Acutis, Remaja yang Akan Dibeatifikasi pada 10 Oktober? 
Prosesnya mendapat gelar suci dimulai pada 2013. Dia ditetapkan sebagai "Yang Mulia" pada tahun 2018 dan akan ditetapkan sebagai beato pada 10 Oktober. 

Carlo Acutis, seorang remaja Katolik Italia yang meninggal tahun 2006, akan dibeatifikasi pada 10 Oktober di Assisi.

Carlo, seorang gamer dan programmer komputer yang menyukai sepak bola dan Ekaristi, telah menjadi topik yang menarik dibahas di seluruh dunia.

Ia lahir pada 3 Mei 1991, di London, tempat orang tuanya bekerja. Hanya beberapa bulan kemudian, orang tuanya, Andrea Acutis dan Antonia Salzano, pindah ke Milan.

Saat remaja, Carlo didiagnosis menderita leukemia. Dia mempersembahkan penderitaannya untuk Paus Benediktus XVI dan Gereja, di mana ia mengatakan “Aku mempersembahkan semua penderitaan yang harus aku derita untuk Tuhan, untuk Paus, dan Gereja. “

Dia meninggal pada 12 Oktober 2006 dan dimakamkan di Assisi atas permintaannya, karena cintanya kepada Santo Fransiskus Assisi.

Prosesnya mendapat gelar suci dimulai pada 2013. Dia ditetapkan sebagai “Yang Mulia” pada tahun 2018 dan akan ditetapkan sebagai “Diberkati” pada 10 Oktober.

Sejak usia muda, Carlo tampaknya memiliki cinta yang khusus kepada Tuhan, meskipun orang tuanya tidak terlalu taat dengan agama. Ibunya mengatakan bahwa dia sebelumnya hanya ikut Misa saat Komuni Pertama, menerima Sakramen Krisma dan pernikahan.

Tapi sebagai seorang anak kecil, Carlo suka sekali berdoa rosario. Setelah dia menerima Komuni Pertama, dia rajin ikut Misa, menyiapkan waktu hening sebelum dan setelah Misa.

Dia juga mengaku dosa setiap Minggu.

Dia meminta orangtuanya untuk membawanya berziarah – ke tempat-tempat para kudus, dan ke situs-situs mukjizat Ekaristi.

Ada buah dari kesaksian hidup Carlos. Cara hidupnya membawa pertobatan yang mendalam pada ibunya, karena, menurut imam yang mempromosikan upaya menjadikannya sebagai orang suci, dia “berhasil membawa kerabatnya, orang tuanya untuk Misa setiap hari.”

“(Yang terjadi) bukan sebaliknya; bukan orang tuanya yang membawa anak laki-laki itu untuk ikut Misa, tetapi dialah yang berhasil membawa dirinya untuk ikut Misa dan meyakinkan orang lain untuk menerima Komuni setiap hari.”

Dia dikenal karena membela anak-anak di sekolah yang dicemooh, terutama anak-anak disabilitas. Ketika orang tua seorang temannya akan bercerai, Carlo melakukan upaya khusus, membawa temannya itu ke dalam keluarganya.

Dan dia mempromosikan mukjizat Ekaristi, terutama melalui situs web yang dia bangun. Di situs itu, dia mengatakan bahwa “semakin sering kita menerima Ekaristi, kita akan semakin menjadi seperti Yesus, sehingga di bumi ini kita akan merasakan surga.”

Ketika Carlo jatuh sakit, kehidupan imannya makin kuat. Dia sengaja mempersembahkan penderitaannya untuk Gereja, paus, dan orang-orang yang menderita penyakit.

Sebagaimana dilaporkan Catholic News Agency (CNA), Carlo suka bermain video game. Dia juga seorang programmer, di mana membangun situs web yang memuat katalog mukjizat Ekaristi di seluruh dunia.

Apakah tubuhnya tidak rusak saat digali untuk kemudian dihormati sebelum proses beatifikasi?

Awalnya, ada kabar bahwa jenazah Carlo ditemukan dalam keadaan utuh. Namun, seorang juru bicara untuk upacara beatifikasi ini mengatakan kepada CNA bahwa seluruh tubuhnya masih ditemukan saat digali, tetapi “tidak sepenuhnya utuh.”

Tubuhnya dibaringkan di kuburan kaca di mana dia dapat dihormati oleh para peziarah sampai 17 Oktober.

Dia ditampilkan dengan jeans dan sepasang sepatu Nike, pakaian kasual yang dia sukai dalam hidup.

Pastor Carlos Acácio Gonçalves Ferreira, pimpinan tempat jenazah Carlos ditempatkan mengatakan, untuk pertama kalinya dalam sejarah orang suci mengenakan pakaian seperti itu.

“Ini adalah pesan yang luar biasa bagi kita; kita dapat merasakan bahwa kekudusan bukanlah hal yang jauh tetapi sangat dapat dijangkau setiap orang karena Tuhan adalah untuk semua orang,” katanya. Aria Kiet
katoliknews.com

===================

 Ibunda Carlo Acutis: Putraku Gunakan Internet sebagai Influencer Tuhan
Ibunda Carlo Acutis, Antonia Salzano, menyebut sang Buah Hati, yang akan dibeatifikasi di Assisi pada 10 Oktober, adalah contoh seorang remaja yang menggunakan internet untuk “mempengaruhi” orang lain agar lebih dekat dengan Tuhan. 

“Carlo dapat menggunakan media sosial dan khususnya internet sebagai “influencer’ Tuhan,” kata Salzano kepada EWTN, seperti dilansir CNA.

Carlo berusia 15 tahun ketika meninggal karena menderita leukemia pada tahun 2006. Dia adalah seorang ahli komputer yang secara otodidak menjadi programer dan membuat situs web katalog mukjizat Ekaristi di seluruh dunia.

Tumbuh di pusat Kota Milan, Carlo memiliki kecintaan yang amat besar pada Ekaristi. Dia tidak pernah melewatkan Misa harian dan adorasi. Dia juga sering berdoa rosario dan mengaku dosa setiap minggu.

Sejak usia 11, dia mulai membantu mengajar katekismus bagi anak-anak di parokinya, dan dia selalu membantu orang miskin dan tunawisma di lingkungannya.

Menurut Salzano, buah hatinya itu menjalani hal-hal biasa dengan cara yang luar biasa.

“Jelas, sebagai anak laki-laki pada zaman kita, dia mengalami apa yang dialami semua anak muda segenerasinya: komputer, game, sepak bola, sekolah, teman …” Hal-hal ini mungkin terasa biasa bagi kita, katanya, tapi “Carlo berhasil mengubahnya menjadi luar biasa.”

Seperti banyak remaja lainnya, Carlo suka bermain game. Ibunya berkata bahwa pencinta St. Fransiskus Assisi itu mengajari anak-anak muda saat ini tentang cara menikmati game dan teknologi lainnya dengan benar, tanpa menjadi korban jebakan internet dan penggunaan media sosial.

“Karena dia mengerti bahwa teknologi berpotensi sangat berbahaya, dia ingin menjadi tuan atas sarana-sarana itu, bukan budak,” katanya. Putranya mempraktikkan puasa, jelasnya, jadi dia “memaksakan dirinya sendiri maksimal satu jam per minggu untuk menggunakan alat komunikasi itu.”

“Jadi bagi Carlo, yang pasti poin pertama adalah mengajari orang muda untuk berpuasa,” lanjut Salzano, “yaitu, untuk memahami perlunya mempertahankan otonomi yang tepat dan untuk selalu dapat mengatakan ‘tidak, cukup, ‘untuk tidak menjadi budak. ”

Salzano menambahkan, Carlo mengingatkan soal keseimbangan dalam hidup. Jika seseorang menghabiskan hidupnya hanya mengikuti “influencer,” mereka mungkin hanya belajar tentang pakaian apa yang akan dikenakan dan “mereka benar-benar melupakan Tuhan,” katanya.

“Tentu hari ini, dalam masyarakat yang cenderung mementingkan yang fana, pada pengagungan diri, ego, dan di mana seseorang melupakan keberadaan Tuhan, Carlo tentu sangat profetik,” tambah Salzano. “Carlo mengingatkan kita tentang apa yang paling penting, yaitu menempatkan Tuhan di tempat pertama dalam hidup kita.”

Salzano menjelaskan bahwa putranya menjalani kehidupan yang sangat modern, tetapi baginya, “iman selalu sama selama lebih dari 2.000 tahun; yaitu bahwa Tuhan itu ada, Dia beringkarnasi, mati, dan bangkit kembali untuk kita. ”

“Jadi, Carlo juga pembawa pesan ini … Tapi membawanya ke dunia modern kaum muda, jadi dia pasti harus banyak mengajar,” katanya.https://stand-under.blogspot.com/2020/10/ibunda-carlo-acutis-putraku-gunakan.html ]

Pelajaran lain yang bisa dia tunjukkan pada orang lain adalah kebaikan yang bisa dilakukan dengan benar di lingkungannya sendiri. Alih-alih membeli game untuk dirinya sendiri, Carlo menggunakan sedikit uangnya untuk membeli barang-barang bagi para tunawisma di daerahnya, seperti kantong tidur.

Putranya tidak mau uang disia-siakan untuk hal-hal yang tidak berguna, katanya, dan dia tidak peduli dengan merek fashion atau pakaian.

Salzano berkata: “Jika saya berkata kepadanya: ‘Carlo, ayo beli sepatu lagi sebagai cadangan, ’dia akan marah [dan menjawab] ‘Bu, satu saja sudah cukup. Ayo bantu yang miskin.”

“Dia adalah orang yang sangat sederhana. Baginya, celana panjang sama bagusnya dengan yang lain, sepatu sama bagusnya dengan yang lain,” kata Salzano.

Dalam sebuah wawancara dengan CNA Newsroom pada Mei 2019, Ibunda Carlo berkata, “sejak Carlo berusia tiga, empat tahun, dia menunjukkan rasa cinta yang besar kepada Kristus, kepada Perawan Suci. Ketika kami biasa berjalan-jalan di luar, dia selalu ingin masuk ke dalam gereja, untuk menyapa Yesus, dan mengirim ciuman ke kayu salib.”

Salzano mengatakan bahwa dia sendiri “bukanlah contoh ideal seorang ibu Katolik” ketika putranya lahir, dan “sangat bodoh dalam hal iman.” Tetapi karena pengaruh Carlo, dia kembali pada penghayatan iman yang baik.

“Jadi sedikit demi sedikit saya mulai lebih dekat dengan Gereja. Saya mulai kembali mengikuti Misa. Dan ini sebenarnya karena Carlo. Bagi saya, Carlo adalah ‘juru selamat’ kecil,” katanya. Ian SaF https://katoliknews.com/2020/10/04/ibunda-carlo-acutis-putraku-gunakan-internet-sebagai-influencer-tuhan/

Teruskan pidato ini ke seluruh masyarakat, dan kepada orang2 di seluruh dunia. Mereka adalah bagian dari kekuatan kita.


PIDATO PERDANA MENTRI ISRAEL BENJAMIN NETANYAHU
BACA & SHARE KE SAHABAT SEIMAN YANG PERCAYA ELOHIM ISRAEL YESHUA HAMASHIAKH.

Bacalah pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan segala kemuliaan untuk Tuhan.

Nethanyahu mengatakan:
Baru 70 tahun yang lalu! Orang-orang Yahudi dibawa ke pembantaian seperti domba.

60 tahun yang lalu! Kami tidak punya negara. Tidak ada tentara

Tujuh negara Arab mengumumkan perang terhadap negara Yahudi kecil kami, hanya beberapa jam setelah penciptaannya!

Kami hanya 650 orang Yahudi, melawan seluruh dunia Arab! TIDAK ADA IDF (Tentara Pertahanan Israel).
Tidak ada Angkatan Udara yang kuat, hanya orang pemberani yang tidak memiliki tempat untuk pergi.

Lebanon, Suriah, Irak, Yordania, Mesir, Libya, Arab Saudi semua menyerang kita pada saat bersamaan.

Negara yang diberikan PBB kepada kita adalah gurun 65%. Negara ini entah dari mana!

35 tahun yang lalu! Kami melawan tiga tentara terkuat di timur tengah, dan kami menyapu mereka ... ya ... dalam enam hari.

Kami bertempur melawan berbagai koalisi negara-negara Arab, yang memiliki tentara modern dan banyak senjata Soviet, dan kami selalu mengalahkan mereka!

Hari ini kita memiliki:
* Negara
* Tentara 
* Angkatan udara yang kuat 
* Ekonomi Negara-of-the-Art yang
   mengekspor milyaran dolar 
* Intel - Microsoft - IBM
   mengembangkan produk di rumah 
* Dokter kami menerima
   penghargaan untuk penelitian
   medis 

Kami membuat padang pasir mekar, menjual jeruk, anggur, bunga dan sayuran ke seluruh dunia.

Israel telah mengirim satelitnya sendiri ke luar angkasa!
Tiga satelit sekaligus!

Kami bangga berada di peringkat yang sama dengan: Amerika Serikat, yang memiliki 250 juta penduduk,
Rusia, yang memiliki 200 juta jiwa
China yang memiliki 1,3 miliar jiwa
Eropa - Perancis, Inggris, Jerman - dengan 350 juta penduduk ..

Satu-satunya negara di dunia yang mengirim benda ke luar angkasa! Israel sekarang adalah bagian dari keluarga kekuatan nuklir, dengan Amerika Serikat, Rusia, China, India, Prancis, dan Inggris Raya.

Kami tidak pernah secara resmi mengakuinya, (tapi semua orang tahu itu) dan mengatakan bahwa hanya 60 tahun yang lalu, kami dipimpin, merasa malu dan tanpa harapan, untuk dibantai!

Kami telah menghancurkan reruntuhan eropa di Eropa, kami telah memenangkan peperangan kami di sini dengan tidak ada artinya. Kami membangun "Kekaisaran" kecil kami dari nol.

Siapa Hamas yang menakutiku? Menakutiku? Anda membuat saya tertawa!

Paskah dirayakan; Jangan lupakan apa ini.

> Kami selamat dari Firaun.
> Kami bertahan dari orang-orang
   Yunani.
> Kami bertahan dari Roma.
> Kami bertahan dari inkuisisi di
   Spanyol.
> Kami memiliki pogrom di Rusia.
> Kami bertahan dari Hitler.
> Kami bertahan dari Jerman.
> Kami selamat dari Holocaust.
> Kami bertahan dari tentara tujuh
   Negara Arab.
> Kami selamat dari Saddam.
> Kami akan terus bertahan dari
   musuh yang hadir hari ini juga.

Pikirkan kapan saja dalam sejarah manusia! Pikirkanlah, bagi kita, orang-orang Yahudi, situasi tidak pernah lebih baik! Lalu, mari kita hadapi dunia.

Mari kita ingat: Semua bangsa atau budaya yang pernah mencoba untuk menghancurkan kita, sudah tidak ada lagi sekarang - sementara kita masih hidup!

Mesir?
Orang Yunani?
Alexander dari Makedonia?
Orang Roma (apakah ada yang masih berbicara bahasa Latin akhir-akhir ini ?)
Reich Ketiga?

Dan lihatlah kami,
> Bangsa Alkitab
> Budak Mesir
> Kita masih di sini

Dan kita berbicara dalam bahasa yang sama! Dulu dan sekarang! Orang-orang Arab belum tahu, tapi mereka akan belajar bahwa ada Tuhan .... selama kita menyimpan identitas kita, kita selamanya.

Jadi maafkan kami karena tidak mengkhawatirkan.
> Jangan menangis
> Jangan takut
> Hal baik di sini
> Mereka pasti bisa menjadi lebih
   baik.

Namun: Jangan percaya media, mereka tidak mengatakan kepada Anda bahwa pesta terus berlangsung, orang terus hidup, orang terus keluar, orang terus menemui teman.

Ya, semangat kita rendah. Terus? Hanya karena kita meratapi kematian kita, sementara yang lain bersukacita dalam gudang darah. Itulah sebabnya kita akan menang, pada akhirnya.

Dia tidak pernah tidur, tidak akan pernah tidur .... wali Israel .... Yahweh Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub.

Kejadian 12:2-3 (TB)  
2. Aku akan membuat engkau menjadi
   bangsa yang besar, dan
   memberkati engkau serta membuat
   namamu masyhur; dan engkau
   akan menjadi berkat.

3. Aku akan memberkati orang-orang
   yang memberkati engkau, dan
   mengutuk orang-orang yang
   mengutuk engkau, dan olehmu
   semua kaum di muka bumi akan
   mendapat berkat." 

Teruskan pidato ini ke seluruh masyarakat, dan kepada orang2 di seluruh dunia. Mereka adalah bagian dari kekuatan kita.

Berbagi di sosmed Anda dan dengan teman2 Anda....
Haleluyah 🇮🇱

Friday, October 2, 2020

Acutis akan dibeatifikasi di Basilika Kepausan Santo Fransiskus dari Assisi pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020 ( Rasul: Web,Medsos,Degital)


Carlo Acutis adalah seorang remaja Katolik Roma Italia. Dia terkenal karena mendokumentasikan mukjizat Ekaristi di seluruh dunia dan membuat katalog semuanya ke situs web yang dia buat sendiri beberapa bulan sebelum kematiannya karena leukemia.

Carlo Acutis akan dibeatifikasi tanggal 10 Oktober 2020 jam 16.00 waktu Roma di Basilika St. Fransiskus di Assisi oleh Bapa Paus Fransiskus. Carlo Acutis meninggal 12 Oktober 2006. Makamnya tadi pagi di buka dan tubuhnya masih utuh:

Breaking News!!!

The tomb of #CarloAcutis was opened this morning in Assisi after the Holy Mass officiated by the Bishop of the Diocese. The body of Carlo Acutis was found intact! 

For the first time in history you will see a saint dressed in jeans, sneakers and hoody. Holiness is not a distant thing but very much within everyone's reach because the Lord is for everyone.  

Carlo Acutis was an Italian Roman Catholic teenager. He was best known for documenting Eucharistic miracles around the world and cataloging them all onto a website that he himself created in the months before his death from leukemia. 

Born: May 3, 1991  - Died: 12 October, 2006
Pope Francis declared him to be Venerable on 5 July 2018; the same pope approved a miracle attributed to him which enables Acutis to be beatified.

Acutis will be beatified at the Papal Basilica of St. Francis of Assisi on Saturday, October 10 at 4 P.M. Cardinal Giovanni Angelo Becciu, Prefect of the Congregation for the Causes of Saints, will preside.

Terjemahannya:

Breaking News !!!

Makam #CarloAcutis dibuka pagi ini di Assisi setelah Misa Kudus yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan. Tubuh Carlo Acutis ditemukan utuh!
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Anda akan melihat seorang suci mengenakan jeans, sepatu kets, dan hoody. Kekudusan bukanlah hal yang jauh tetapi sangat dapat dijangkau setiap orang karena Tuhan adalah untuk semua orang.
Carlo Acutis adalah seorang remaja Katolik Roma Italia. Dia terkenal karena mendokumentasikan mukjizat Ekaristi di seluruh dunia dan membuat katalog semuanya ke situs web yang dia buat sendiri beberapa bulan sebelum kematiannya karena leukemia.

Lahir: 3 Mei 1991 - Meninggal: 12 Oktober 2006
Paus Fransiskus menyatakan dia menjadi Yang Mulia pada 5 Juli 2018;  Paus yang sama menyetujui mukjizat yang diberikan padanya yang memungkinkan Acutis dibeatifikasi.

Acutis akan dibeatifikasi di Basilika Kepausan Santo Fransiskus dari Assisi pada hari Sabtu, 10 Oktober pukul 4 P.M.  Kardinal Giovanni Angelo Becciu, Prefek Kongregasi untuk Penggelaran Orang Suci, akan memimpin upacara.

Thursday, October 1, 2020

SEJARAH PENETAPAN BULAN OKTOBER SEBAGAI BULAN ROSARIO


Penghormatan khusus kepada Maria oleh Gereja dilaksanakan selama dua kali dalam setahun. Pada bulan Mei, kita menghormati Maria sebagai Bunda Allah sehingga disebut bulan Maria.

Sedangkan bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan rosario untuk mengenang kekuatan berdoa kepada Allah melalui Maria dengan sarana rosario di tangan. Penetapan bulan rosario memiliki sejarah tersendiri.

 Pertama, bulan Oktober memang didedikasikan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Pada bulan Mei juga didoakan Rosario, tetapi Mei tidak ditetapkan sebagai Bulan Rosario. Mei disebut sebagai Bulan Maria. 

Penetapan Oktober sebagai Bulan Rosario berawal dari penetapan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1573, tetapi saat itu masih dirayakan khusus di gereja-gereja yang altarnya didedikasikan kepada Bunda Maria. 

Penetapan itu dilakukan dengan mengubah nama pesta 7 Oktober itu, yaitu dari Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan menjadi Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Baru pada tahun 1716, Paus Klemens XI memperluas perayaan Pesta Ratu Rosario itu ke seluruh Gereja. 

Kedua, Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario dilatarbelakangi oleh kemenangan tentara Kristen atas tentara Turki Islam dalam pertempuran di Lepanto pada 7 Oktober 1571. Armada Turki sedang gencar-gencarnya memperluas daerah kekuasaan mereka. Mereka siap menguasai Eropa. 

Tentara Kristen kalah dalam hal jumlah dan persenjataan. Paus Pius V yang memimpin Gereja pada waktu itu, meminta seluruh Gereja berdoa dengan menggunakan Rosario kepada Bunda Maria untuk membantu tentara Kristen. 
Dalam pertempuran di Lepanto di Teluk Korintus, meskipun pada awalnya tentara Kristen kalah angin, tetapi kemudian mereka berhasil membalik keadaan. Pada akhirnya pertempuran dimenangkan oleh tentara Kristen. 

Jumlah korban di pihak tentara Turki sangat besar dibandingkan korban di pihak tentara Kristen. Dengan kemenangan di Lepanto, tentara Turki tidak melanjutkan usaha menguasai Eropa. Maka, kemenangan di Lepanto ini mempunyai arti sangat penting. 

Tanggal 7 Oktober itulah saat kemenangan berkat bantuan Bunda Maria melalui doa rosario. Karena itu, tanggal 7 Oktober dinyatakan sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan, yang kemudian diganti dengan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini merupakan ucapan syukur atas bantuan Bunda Maria melalui doa Rosario. 

Ketiga, baru tanggal 1 September 1883, Oktober ditetapkan sebagai Bulan Rosario oleh Paus Leo XIII. Bapa Suci meminta agar seluruh umat di paroki-paroki mendoakan Rosario dan Litani Santa Perawan Maria dari Loreto setiap hari pada bulan Oktober agar Bunda Maria membantu Gereja menghadapi aneka bahaya yang mengancam pada saat itu. 

Bapa Suci mengulangi permintaannya itu pada tahun berikutnya. Dalam ensikliknya, Octobre mense, 22 September 1891, Paus Leo XIII menyatakan bahwa Oktober dibaktikan dan dikuduskan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. 

Sumber: Kompasiana

Tags

Berita (144) Gereja Katolik (129) Iman Katolik (76) Apologetik (71) Paus (44) Tradisi (41) Kitab Suci (30) Politik (29) Yesus (28) Magisterium (24) Doa (22) Katolik Timur (20) Kesaksian (19) Katekese Liturgi (18) Renungan (18) Maria (15) Tanya Jawab (13) Roh Kudus (10) Kamis Putih (9) Film (8) Karismatik (8) Prodiakon (8) Lektor (7) Natal (7) Petrus (7) Sakramen Ekaristi (7) Sakramen Perkawinan (7) Adven (6) Katekese Katolik (6) Lintas Agama (6) Pantang dan Puasa (6) Perayaan Ekaristi (6) Seputar Liturgi (6) Anglikan (5) Gua Maria (5) Hari Perayaan Santa Maria (5) Hari Raya / Solemnity (5) Ibadat Harian (5) Madah dan Lagu Liturgi (5) Masa Prapaskah (5) Piranti Liturgi (5) Berita Terkini (4) Doa Novena (4) Doa Rosario (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Inkulturasi Liturgi (4) Jumat Agung (4) Komuni Kudus (4) Minggu Palma (4) Musik liturgi (4) Rabu Abu (4) Sakramen Mahakudus (4) Surat Gembala Paus (4) Tri Hari Suci (4) Dirigen Paduan Suara (3) Doa Litani (3) Ibadat Rosario (3) Jalan Salib (3) K Evangelisasi Pribadi (3) Kisah Nyata (3) Lamentasi (3) Liturgi Anak (3) Malam Paskah (3) Mgr Antonius Subianto OSC (3) Misa Jumat Pertama (3) Misa Krisma (3) Misdinar (3) Ordo (3) Paduan Suara Gereja (3) Paus Fransiskus (3) Persatuan Gereja (3) Tahun Liturgi (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Virus Covid-19 (3) Yohanes Paulus II (3) Analisis Tafsiran (2) Beato dan Santo (2) Berita Luar Negeri (2) Busana Liturgi (2) Doa Angelus (2) Doa Bapa Kami (2) Doa Dasar (2) Doa Persatuan (2) Doa Suami-Istri (2) Doa Utk Jemaat (2) Doa Utk Warga (2) Doa dan Ibadat (2) Dupa dalam Liturgi (2) Eksorsisme (2) Evangeliarium (2) Hati Kudus Yesus (2) Homili Ibadat Arwah (2) Ibadat Completorium (2) Ibadat Mitoni (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Mgr.Antonius Subianto OSC (2) Mujizat (2) Orang Kudus (2) Pekan Suci (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Reformasi Gereja (2) Risalah Temu Prodiakon (2) Sharing Kitab Suci (2) Surat Gembala KWI (2) Surat Gembala Uskup (2) Tuguran Kamis Putih (2) Ada Harapan (1) Allah Pengharapan (1) Api Karunia Tuhan (1) Artikel Rohani (1) Baptis Darah (1) Baptis Rindu (1) Batak Toba (1) Berdoa Rosario (1) Bersaksi Palsu (1) Bhs Indonesia (1) Bhs Karo (1) Bulan Rosario (1) Bunda Maria (1) Carlo Acutis (1) Debat CP (1) Dei Verbum (1) Desa Velankanni (1) Diakon (1) Doa Bersalin (1) Doa Dlm Keberhasilan (1) Doa Dlm Kegembiraan (1) Doa Dlm Kesepian (1) Doa Katekumen (1) Doa Kebijaksanaan (1) Doa Kehendak Kuat (1) Doa Kekasih (1) Doa Kekudusan (1) Doa Kel Sdh Meninggal (1) Doa Keluarga Sakit (1) Doa Kerendahan Hati (1) Doa Kesabaran (1) Doa Keselamatan (1) Doa Ketaatan (1) Doa Ketabahan (1) Doa Orang Menderita (1) Doa Orang Sakit (1) Doa Pemb Pertemuan (1) Doa Penerangan RK (1) Doa Pengenalan (1) Doa Penutup Pertemuan (1) Doa Perjalanan (1) Doa Pertunangan (1) Doa Ratu Surga (1) Doa SeSdh Kelahiran (1) Doa Seblm Kelahiran (1) Doa Seblm Makan (1) Doa Semakin Dikenal (1) Doa Siap Mati (1) Doa Tanggung Jawab (1) Doa Ulang Tahun (1) Doa Untuk Anak (1) Doa Untuk Keluarga (1) Doa Utk Gereja (1) Doa Utk Masyarakat (1) Doa Utk Mempelai (1) Doa Utk Negara (1) Doa Utk Ortu (1) Doa Utk Pemuka (1) Doa Utk Penderita (1) Doa Utk Petugas (1) Doa Utk Rakyat (1) Doa Utk Tanah Air (1) Doa Utk Yg Membenci (1) Dogma (1) Doktrin (1) Dokumen Gereja (1) Dokumen Pernikahan (1) Dominicans (1) Dosa (1) Ekaristi Kudus (1) Enggan Beribadat (1) Epiphania (1) Film Terbesar (1) Firman Tuhan (1) Foto Kenangan (1) Generasi Muda (1) Gubernur Wasington (1) Haposan P Batubara (1) Hari Pesta / Feastum (1) Harus Bergerak (1) Hidup Kudus (1) Hidup Membiara (1) Homili Ibadat Syukur (1) Hukum Kanonik (1) Ibadat Jalan Salib (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Imam Jesuit (1) Investasi Surgawi (1) Jangan diam (1) Joko Widodo (1) Kalender Prapaska (1) Kebenaran KS (1) Keberadaan Allah (1) Kebohongan Pemimpin (1) Kejujuran (1) Kekuasaan Pelayanan (1) Kekudusan Degital (1) Kesehatan Tubuh (1) Komentar (1) Konsili Vat II (1) Konstantinovel (1) Kopi Asyik (1) Kristus Allah (1) Kualitas Hidup (1) Kumpulan cerita (1) Lawan Covid-9 (1) Lawan Terorisme (1) Lingkuangan Keluarga (1) Lingkup Jemaat (1) Lingkup Masyarakat (1) Liturgi Gereja (1) Luar Biasa (1) Lucu (1) Madu Asli (1) Mari Berbagi (1) Mateus 6 (1) Mayoritas Katolik (1) Menara Babel (1) Menghadapi Kematian (1) Menunggu Penyelamat (1) Mesin Waktu (1) Mgr A Subianto OSC (1) Misa Imlex (1) Misa Latin (1) Misa Online (1) Misionaris SCY (1) Mohon Bantuan (1) NKRI (1) Naskah WH (1) Oikoumene (1) Organis Gereja (1) PGI (1) Passion Of Christ (1) Pastoran (1) Penampakan Maria (1) Pendidikann Imam (1) Pengakuan Iman (1) Penghormatan Patung (1) Pentahbisan (1) Perbaikan (1) Perjamuan Kudus (1) Perkawinan Campur (1) Perkawinan Sesama Jenis (1) Persiapan Perkawinan (1) Pertemuan II App (1) Pertobatan (1) Pesan Natal (1) Pesan Romo (1) Pohon Cemara (1) R I P (1) Rasa Bersyukur (1) Rasul Degital (1) Rasul Medsos (1) Renungan Musim Natal (1) S3 Vatikan (1) SSCC Indonesia (1) Saksi Bohong (1) Salam Yosef (1) Saran Dibutuhkan (1) Sejarah (1) Selamat Paskah (1) Selingan (1) Sepuluh Perintah Allah (1) Sosialisasi APP (1) Spiritualitas (1) Sukarela (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga (1) Survey (1) Survey KAJ (1) Tahun St Yosef (1) Teologi (1) Thema APP (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Iman (1) Tokoh Internasional (1) Tokoh Masyarakat (1) Toleransi Agama (1) Tuhan Allah (1) Tujuan Hidup (1) Turut Berlangsungkawa (1) Usir Koruptor (1) Ust Pembohong (1) Video (1) Wejangan Paus (1) Yudas Iskariot (1) Ziarah (1)