Latest News

Showing posts with label Maria. Show all posts
Showing posts with label Maria. Show all posts

Monday, December 3, 2012

Penampakan Bunda Maria Hebohkan Malaysia

Penampakan Bunda Maria di jendela RS Sime Darby

Sosok menyerupai Bunda Maria muncul di sebuah jendela di Rumah Sakit Sime Darby, di Kota Subang Jaya, Negara Bagian Selangor, Malaysia. Alhasil, gambar terletak di lantai tujuh itu langsung menghebohkan umat Katolik di negara jiran itu sejak dua hari lalu.

Situs emirates247.com melaporkan, Senin (12/11), gambar Bunda Maria itu langsung menyebar di kalangan umat Kristen setempat melalui media sosial Facebook. Sejumlah orang langsung memadati rumah sakit untuk melihat secara langsung.

Bahkan, mereka yang menginap menyebut telah melihat sosok seperti Yesus tidak jauh dari penampakan Bunda Maria. Mereka melihat Yesus selang dua jendela di sebelah Bunda Maria.

Umat Katolik berduyun-duyun datang memadati lokasi penampakan Bunda Maria

Ibu rumah tangga tinggal tidak jauh dari situ, Eunice Fernandez, percaya Bunda Maria mencoba mengirim pesan kepada semua orang. Ini lantaran gambar Bunda Maria seperti melihat ke arah bawah dan bendera Malaysia. "Kita juga melihat Yesus dan seperti bergerak. Keduanya tidak diam," ujar Fernandez. Perempuan 54 tahun ini membantah penampakan Bunda Maria itu tipuan belaka.

Kurang lebih seratus umat Katolik menginap di sekitar rumah sakit sambil menyalakan lilin, menyanyikan lagu pujian, dan berdoa. Beberapa bus pelancong terlihat memacetkan jalan menuju rumah sakit. Tidak hanya warga Malaysia, beberapa orang di antaranya berasal dari Singapura. Mereka datang untuk melihat gambar dipercaya sebagai mukjizat itu.

Rumah sakit yang terletak di Kota Subang Jaya, negara bagian Selangor, Malaysia ini, dikunjungi sejumlah wisatawan yang memadati wilayah RS hingga menimbulkan kemacetan. Menurut Simon Labrooy, imam terdekat di Paroki St Thomas More Subang Jaya, panel kaca jendela akan dipindahkan ke Gereja Maria Our Lady of Lourdes di Klang, Malaysia, agar umat dapat berdoa lebih kondusif. Demikian dilansir The Sun, Rabu, (14/11/2012).
Panel Kaca Jendela dipindahkan ke Gereja Maria Our Lady of Lourdes di Klang, Malaysia

Redaktur majalah mingguan Katolik asal Malaysia, the Herald, Lawrence Andrew, mengatakan gereja akan meneliti keaslian gambar dan memeriksa saksi. "Bisa saja ini wahyu. Tapi memang harus dipastikan lebih dulu apakah gambar ini buatan atau benar-benar Bunda Maria," katanya.

Rumah sakit yang terletak di Kota Subang Jaya, negara bagian Selangor, Malaysia ini, dikunjungi sejumlah wisatawan yang memadati wilayah RS hingga menimbulkan kemacetan. Menurut Simon Labrooy, imam terdekat di Paroki St Thomas More Subang Jaya, panel kaca jendela akan dipindahkan ke Gereja Maria Our Lady of Lourdes di Klang, Malaysia, agar umat dapat berdoa lebih kondusif. Demikian dilansir The Sun, Rabu, (14/11/2012).

Lebih lanjut klik: http://www.kabargereja.tk/2012/11/fenomena-menarik-penampakan-sosok-mirip.html
Copyright � 2011 TimPPGI di KabarGereja
Rumah sakit yang terletak di Kota Subang Jaya, negara bagian Selangor, Malaysia ini, dikunjungi sejumlah wisatawan yang memadati wilayah RS hingga menimbulkan kemacetan. Menurut Simon Labrooy, imam terdekat di Paroki St Thomas More Subang Jaya, panel kaca jendela akan dipindahkan ke Gereja Maria Our Lady of Lourdes di Klang, Malaysia, agar umat dapat berdoa lebih kondusif. Demikian dilansir The Sun, Rabu, (14/11/2012).

Lebih lanjut klik: http://www.kabargereja.tk/2012/11/fenomena-menarik-penampakan-sosok-mirip.html
Copyright � 2011 TimPPGI di KabarGereja

Monday, June 4, 2012

Wisata Religi ke 5 Gua Maria di Pulau Jawa


Setiap tahunnya, para peziarah Katolik biasa melakukan perjalanan religi mengunjungi gua-gua Maria. Sarat dengan unsur keagamaan, namun di sisi lain perjalanan tersebut ibarat wisata bagi kebutuhan spiritual.

Perjalanan favorit adalah mengunjungi gua-gua Maria yang ada di Pulau Jawa. Namun, tempat-tempat ibadah ini tak hanya menarik perhatian umat Katolik di penjuru nusantara maupun wisatawan asing. Bahkan, umat non-Katolik pun tertarik mengunjungi tempat-tempat ini.

Beberapa memiliki sejarah yang unik ataupun arsitektur yang menarik, cerminan akulturasi dengan kebudayaan setempat. Pada bulan Maria yaitu di bulan Mei dan Oktober, gua Maria akan dipadati peziarah. Berikut beberapa gua Maria yang menjadi favorit kunjungan wisata religi.

1. Gua Maria Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat.
Hawa sejuk di ketinggian Gunung Ciremai, Jawa Barat, dan aroma lilin yang dibakar umat. Perjalanan menuju Gua Maria ini harus menaiki tangga batu. Panorama hutan yang asri juga menjadi daya pikatnya. Gua ini sendiri sudah berusia 22 tahun.

2. Gua Maria Sendangsono, Yogyakarta.
Gua Maria Sendangsono terletak di Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Tempat ibadah ini diresmikan pada tahun 1929. Umat biasanya mengambil air dari sumber mata air yang ada di tempat ini. Mereka percaya air tersebut dapat menyembuhkan penyakit. Keunikan tempat ini adalah adanya sentuhan arsitektur nuansa Jawa.

3. Gua Maria Ganjuran, Yogyakarta.
Salah satu Gua Maria yang sering dikunjungi peziarah maupun wisatawan. Keunikan bangunan yang mencerminkan pengaruh Belanda, Hindu, dan Jawa. Gua Maria berada dalam kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus. Gereja ini berbentuk candi, pun patung Yesus digambarkan seperti dewa Hindu. Gereja ini berada di Bantul dan diresmikan pada tahun 1930.

4. Gua Maria Kerep, Jawa Tengah.
Tempat ibadah ini berada di Kelurahan Panjang, Ambarawa, Jawa Tengah dan diresmikan 1954. Biasanya setelah mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa, wisatawan melanjutkan perjalanan ke Gua Maria ini. Kawasan Gua Maria ini dilengkapi dengan arena perkemahan, taman gantung, dan taman doa.

5. Gua Maria Pohsarang, Jawa Timur.
Gua Maria yang satu ini berada di kompleks Gereja Pohsarang dan diresmikan pada tahun  1999. Tepatnya berada di Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, Kediri, Jawa Timur. Gua Maria di kompleks ini ibarat replika Gua Maria Lourdes di Perancis.

Sumber : http://m.kompas.com/news/read/2012/05/27/16112383/Wisata.Religi.ke.6

Wednesday, May 9, 2012

FLASH BACK GIRI WENING

Tanggal 9 Juni dua tahun lalu, 2 hari sebelum saya pindah tugas, patung Bunda Maria dari batu utuh seberat sekitar 1 ton sudah jadi. Patung itu dibuat di Muntilan oleh seorang pengrajin beragama muslim. Bersama umat dan warga sekitar meski tidak katolik kami gotong royong menurunkan patung dari truk dan menggotongnya sampai ke lokasi gua. Dengan penuh perjuangan akhirnya patung Bunda dengan gagah menempati tempatnya. Bersama umat dan warga kita berdoa memohonkan berkat untuk patung Bunda. Patung saya berkati dan pada kesempatan itu tempat itu yang semula bernama "Watu Gedhek" saya ganti menjadi Taman Maria GIRI WENING (Gunung keheningan).

Rahmat Tuhan bekerja, Pak Bun dari Solo berinisiatif utuk merancang penataan tempat itu sekaligus menggalang dana. Tangan Tuhan begitu dahsyat bekerja, uluran tangan banyak pihak ikut membangun Taman Maria Giri Wening hingga menjadi indah seperti saat ini dan para peziarah pun mulai berdatangan. Para pekerja juga melibatkan tidak hanya orang katolik dan hal ini ikut membantu penambahan penghasilan bagi warga sekitar.

Umat dengan penuh semangat setiap hari memecahkan bebatuan di lokasi dan menggendongnya untuk penataan lokasi.Dua tahun lalu kepada umat Sengon Kerep saya berpesan, tempat ini akan menjadi berkat dan terberkati kalau umat di sini setiap hari menggunakan tempat ini untuk berdoa. Saya pun berpesan dalam menata tempat ini untuk menyatu dengan alam, memelihara apa yang ada dan tidak menebang pohon yang ada. Iman, ketulusan dan kesabaran umat sejak proses pembangunan diuji juga dengan peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Namun keteguhan dalam iman akan menjadikan kuasa Tuhan semakin kuat bekerja.

Kita tetap menyatukan hati dalam doa dan kasih penuh iman. Tuhan melalui Bunda Maria akan memberikan yang terbaik bagi umatNya dan dengan kuasaNya mampu mengubah penderitaan menjadi berkat bagi banyak orang. Tetap semangat dan teguh dalam iman.

Sekarang situasi aman dan kondusif, aktivitas warga dan umat sudah berjalan normal. Kita berterimakasih kepada POLRI, TNI dan rekan2 dari Banser NU yang turut memberi rasa aman. Sesuai dengan himbauan Bapa Uskup Semarang, Mgr. Pujo supaya semua tetap tenang dan tidak terprovokasi. Sekarang biarlah cooling down dan berita-berita yang lalu tidak perlu diekspose atau disebarluaskan melalui BBM atau sarana lain. Silahkan kalau ada yang mau datang berziarah sembari kita tetap waspada dan berdoa untuk kedamaian bangsa kita. Salam dan berkat.

Dari seseorang yang jauh disana.

Tuesday, May 8, 2012

Kronologi �ancaman� terhadap Gua Maria Giri Wening


Gua Maria Giri Wening, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogyakarta yang juga menjadi salah satu tempat wisata rohani dianggap sebagai salah satu media kristenisasi. Akibatnya, muncul gangguan terhadap keberadaan gua tersebut.

�Awalnya, sekitar dua minggu lalu tabloid �Media Umat� milik kelompok Muslim Hizbut Tharir Indonesia (HTI) menulis sebuah artikel provokatif menentang keberadaan Gua Maria tersebut,� kata Theopillus Bella, Sekertaris Jenderal Religions for Peace Indonesia kemarin.

Ia menjelaskan, artikel tersebut berjudul �Kristenisasi Berkedok Tempat Wisata� yang dimuat dalam tabloid Media Umat Edisi 20 April � 3 Mei 2012, halaman 14.

Akibat hasutan tersebut, Minggu, (6/5) telah digelar tabliq akbar di Sengon Kerep, dekat Gua Maria yang diikuti sekitar 800 sampai 1.000 massa dari Klaten, Solo dan DI Yogyakarta.

�Untung sekali pihak kepolisian dan aparat keamanan terkait telah mengantisipasi dengan baik situasi keamanan dan malah menutup jalan menuju Gua Maria�, kata Theophillus.

Menurutnya, kecurigaan akan Gua Maria sebagai kedok kristenisasi sering terjadi. Sebelumnya pada April tahun 2010 Gua Maria di Desa Jati Mulya, Rangkas Bitung, Lebak, Banten diganggu warga dari daerah sekitar gua.

�Juga pada bulan November 2010 yang lalu ditemukan sebuah bom rakitan di Gua Maria di Prambanan, Klaten, DIY�, tambahnya lagi.
Selain itu, 14 Desember 2011 lalu, pada tengah malam Gua Maria Sendang Pawitra di Dukuh Sendang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dirusak orang tak dikenal. Kepala patung Bunda Maria hilang dan patung-patung malaikat dan tempat air suci dirusak. Salib kayu juga hilang.

�Polisi telah menyelidiki kasus ini, namun hingga kini mereka belum bisa mengungkap pelakunya,� kata Theophillus.

Diperoleh informasi, bahwa Gua Maria itu disegel Satpol PP pada Sabtu (5/5).

Sumber: Ucan Indonesia

Monday, May 7, 2012

Taman Maria Giri Wening Sengonkerep Terus Berbenah

Patung Maria Wahyu Ibuku Giri Wening
Taman Maria Giri Wening (TMGW) yang berada di Lingkungan Sengonkerep kini terus berbenah. Kabarnya, ratusan juta rupiah telah digelontorkan untuk mempercantik taman Maria yang dulu bernama Watu Gedheg itu.

Prodiakon Paroki Wedi asal Lingkungan Sengonkerep, Antonius Kamto Hartono, menyampaikan untuk membangun tempat ziarah itu sampai sekarang diperkirakan sudah menghabis sekitar Rp 700 juta.�Yang berupa bantuan uang (cash) sekitar Rp 280 juta. Sedangkan bantuan yang lain berupa barang, seperti kabel,alat listrik, pralon, besi untuk canopy dan pagar,dan sebagainya,� katanya usai Misa Paskah Lingkungan Sengonkerep di Kapel Sengonkerep, Senin (25/4) lalu.

Pak Kamto menambahkan, mewakili umat Sengonkerep, ia menyampaikan terima kasih kepada para donator, khususnya kepada Pak Heri Guntoro dari Solo Baru yang telah membantu membangun tempat ziarah ini. �Kalau tidak ada beliau-beliau, mungkin saja Taman Maria Giri Wening belumseperti ini,� ucapnya seraya bersyukur.

Setelah dipoles di sana-sini, TMGW kini makin nampak cantik. Sekarang sudah ada bangunan untuk altar, ada pendopo untuk umat, dan akan dibangun taman Golgota.

Sekadar informasi, setiap Minggu Kliwon malam (malam Senin Legi) di taman Maria ini digunakan untuk kegiatan doa bersama umat Lingkungan Sengonkerep dan Serut. Anda penasaran? Silakan kunjungi TMGW ini�
Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening, Simbol Hati Umat Sengonkerep

Akhirnya, setelah 45 menit melewati jalan menanjak dengan tikungan yang tajam ditambah panas terik sang surya yang menyengat di kulit, sampai juga kami bertiga tiba di Kapel Sengonkerep. "Panas dan tidak ada sinyal HP sama sekali mas!!", menggerutu salah satu teman yang baru pertama kali datang ditempat ini.

Perlu diketahui, Lingkungan Sengonkerep ini terletak dideretan pegunungan seribu yang berbatasan langsung antara Kabupaten Klaten dan Gunung Kidul. Tepatnya di Dukuh Sengonkerep, Kelurahan Sampang, Kecamatan Gedangsari. Lingkungan yang umat katolik-nya berjumlah 38 kepala keluarga, dengan mayoritas bekerja sebagai petani, merupakan salah satu lingkungan terisolir yang menjadi bagian dari Paroki Wedi. Sulitnya air bersih dan medan yang berat, menjadi warna tersendiri dalam keseharian umat lingkungan yang sedang bebenah mendirikan tempat ziarah baru ini.

Seturut rencana, kedatangan kami untuk melakukan survei lokasi kegiatan "weekend" OMK Wedi. Kemudian tampak dari kejauhan, seorang lelaki setengah baya dengan senyum ramah mengembang menyambut kedatangan kami. Sambil berjabat tangan dan memperkenalkan diri, Bapak Antonius Sukamto namanya, mempersilakan kami masuk kerumahnya yang tak jauh dari Kapel. Setelah sedikit berbasa-basi akan maksud kedatangan kami, sejurus kemudian, sang empunya rumah mengajak kami menuju lokasi Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening.
Monsinyur Edmun Woga CSsR memimpin doa pemberkatan
Melalui jalan setapak yang menurun, dengan jarak sekitar 100 meter, terlihat sebuah patung Bunda Maria setinggi 2meter, yang membopong bayi Yesus. Deretan tebing batu yang memanjang seperti sebuah benteng, menjadi saksi bisu keberadaan taman Maria ini. Warga sekitar menyebutnya Watu Gedheg, yang secara harfiah, watu berarti batu dan gedheg yaitu sejenis anyaman bambu yang digunakan untuk dinding rumah.

"Pada pertengahan tahun 2009 lalu, salah satu adiknya, Romanus Pambudi, melakukan lelaku prihatin. Akhirnya dari lelaku prihatin tersebut, diberi wangsit atau petunjuk adanya suatu gambaran "kepala Yesus" berwujud sinar berbentuk "salib" yang jatuh dan tertuju disalah satu tempat disekitar kebun belakang rumahnya. Kemudian keluarga besar Ibu Gito Suwarno, berembug untuk mendirikan tempat ziarah di lokasi jatuhnya sinar berbentuk salib itu tadi. Hal tersebut dilakukan sebagai apresiasi penghargaan kepada ayahanda mereka, almarhum Yusuf Paimin Gito Suwarno, yang telah babat-babat alas (merintis) dan mengantarkan Sengonkerep menjadi ladang Kristus sampai saat ini. Bahkan kedua adiknya yang lain, Bruder Yohanes Yuwono, SCJ dan Frather Petrus Cipto Nugroho, SCJ mengabdikan hidupnya sebagai biarawan". Cerita Bapak Antonius Sukamto tentang awal mula Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening ini.

Harap diketahui, peran serta Kongregasi Imam Imam Hati Kudus Yesus (SCJ) Jogja dalam mendirikan Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening begitu besar. Dari pergantian patung hingga perubahan nama. Pada awal mulanya, nama tempat ziarah ini diberi nama Gua Maria "Wahyu Ibuku" Watu Gedheg. Kemudian pada saat pergantian patung yang baru, tarekat SCJ Jogja ini, menyarankan agar nama tempat ziarah ini diganti dengan Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening. "Wahyu Ibuku" yang berarti "Utusan BundaKu (Maria)" sedangkan "Giri Wening" yang artinya "gunung yang hening", sesuai dengan keadaan tempat ini yang berada di daerah pegunungan yang masih sepi dan jauh dari kebisingan kota.
 
Selain itu, mungkin ada penyebutan nama yang nantinya bisa diplesetkan menjadi Taman Maria "Rai Gedheg" yang secara harfiah berarti wajah seseorang yang tak punya malu, canda Bapak Antonius Sukamto menirukan kelakar romo- romo dari SCJ Jogja. Untuk pemilihan patung Bunda Maria yang membopong bayi Yesus, sengaja dipilih agar menunjuk Hati Kudus Yesus. Setiap harinya, tempat ini digunakan umat setempat untuk berdevosi, sedangkan setiap malam minggu kliwon diadakan ibadat bersama- sama.

Masih menurut Bapak Antonius Sukamto, yang juga putra tertua dari Bapak/ Ibu Yusuf Gito Suwarno. "Karena keterbatasan dan kemampuan faktor ekonomi, jadi kami belum bisa memenuhi sarana dan prasarana penunjang menuju lokasi serta tempat altar dan tempat doa yang baik. Kami mengharapkan partisipasi dan perhatian kepada umat Kristiani dimanapun berada, demi kelancaran dan kesempurnaan tempat ziarah Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening ini. Dan yang terpenting, iman umat terselamatkan dan makin mencintai Yesus".

Sekarang makin banyak pilihan tempat ziarah saat anda berkunjung ke Paroki Wedi, selain Gua Maria Marganingsih Bayat, Tempat Peziarahan Sendang Sriningsih Jali, dan sekarang Taman Maria "Wahyu Ibuku" Giri Wening. Inilah perwujudan simbol hati dan perwujudan iman umat Sengonkerep.
http://tamanmariagiriwening.blogspot.com 
In Spiritu Domini

Penolakan Gua Maria di Gunungkidul Nyaris Ricuh

Gunungkidul: Aksi ratusan anggota sebuah ormas yang menolak keberadaan tempat ziarah Gua Maria di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (6/5), nyaris ricuh. Massa terlibat saling dorong dengan polisi.

Aksi saling dorong terjadi saat massa anggota Forum Masyarakat Sampang Gedangsari dicegah polisi saat memaksa masuk ke lokasi Gua Maria Wahyu Ibuku di Giri Wening, Dusun Sengon Kerep, Sampang, Gedang Sari, Gunungkidul.

Menyusul insiden tersebut, sejumlah perwakilan massa  dipertemukan dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk mencari solusi permasalahan tersebut.

Hingga kini, polisi masih berjaga di sekitar lokasi tempat ziarah Gua Maria. Tempat ziarah Gua Maria Wahyu Ibuku dibangun di sebuah bukit di Desa Sengon Kerep, Gedangsari, dengan menempati lahan milik seorang warga setempat. Saat ini, pembangunan lokasi ziarah tersebut belum selesai.

Ziarah Taman Maria Giri Wening

Pembangunan Taman Maria Giri Wening


Monday, April 30, 2012

Kisah Hidup dan Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus dan BundaNya Serta Misteri-Misteri Perjanjian Lama (bagian 2)


Kisah Hidup dan Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus dan BundaNya Serta Misteri-Misteri Perjanjian Lama (bagian 2)
Meditasi B. Anna Katharina Emmerick mistikus, stigmatis, visionaris (1774 - 1824)

Kronologi
Buku I
Penciptaan :
Bab 1 Jatuhnya Para Malaikat
Bab 2 Penciptaan Bumi
Bab 3 Adam dan Hawa
Bab 4 Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan

DOSA DAN KONSEKWENSINYA
Bab 1 Jatuh Dalam Dosa
Bab 2 Janji Akan Penebus
Bab 3 Adam dan Hawa Dihalau dari Firdaus
Bab 4 Keluarga Adam
Bab 5 Kain. Anak-anak Allah. Raksasa-raksasa
Bab 6 Nuh dan Keturunannya. Hom dan Dsemschid, Para Pemimpin Bangsa
Bab 7 Menara Babel
Bab 8 Derketo
Bab 9 Semiramis

Ibu Semiramis dilahirkan di wilayah Niniwe. Secara lahiriah ia seorang yang tenang, namun sesungguhnya ia seorang yang keji dan amoral. Ayah Semiramis berasal dari Syria dan, seperti ibu Semiramis, tenggelam dalam pemujaan berhala yang paling menjijikkan. Ia dibunuh sesudah kelahiran Semiramis, pembunuhannya ini ada hubungannya dengan, atau sebagai konsekwensi dari pendewaan mereka. Semiramis dilahirkan jauh di Ascalon, di Palestina, dan lalu dibawa oleh para imam kafir kepada para gembala di padang belantara. Semasa kanak-kanak, ia melewatkan sebagian besar waktunya seorang diri di atas sebuah gunung. Aku melihat ibunya dan para imam kafir berbelok, dalam ekspedisi berburu mereka, untuk mengunjunginya. Aku melihat juga iblis dalam berbagai rupa bermain bersamanya, seperti Yohanes di padang gurun bersama malaikat-malaikat. Aku melihat dekat Semiramis burung-burung dengan bulu-bulu berwarna cerah. Burung-burung itu membawakan baginya berbagai macam mainan yang ganjil. Aku tak ingat semua yang berhubungan dengannya, tetapi sungguh pemujaan berhala yang paling ngeri. Ia seorang yang cantik jelita, cerdas dan penuh daya pikat; segalanya berhasil dengannya. Dalam ketaatan pada berhala-berhala, ia menjadi isteri salah seorang pemimpin gembala dari Raja Babilonia, dan di kemudian hari ia menikah dengan sang raja sendiri. Raja ini telah menaklukkan sebuah bangsa jauh di utara, dan menyeret sebagian penduduknya ke negerinya sendiri sebagai budak. Beberapa waktu sesudahnya, ketika Semiramis sendiri bertahta, banyak dari mereka ditindas olehnya dan dipaksa bekerja dalam pengerjaan bangunan-bangunannya yang amat besar. Semiramis dipandang sebagai seorang dewi oleh bangsanya.

Ekspedisi-ekspedisi berburu yang dilakukan oleh ibu Semiramis lebih ganas dari yang dilakukan Semiramis. Ibunya berkelana dengan sepasukan kecil bala tentara dengan menunggang unta, keledai yang bergaris-garis, dan kuda. Sekali waktu aku melihat mereka di Arabia dekat Laut Merah, dalam suatu perburuan besar, pada masa ketika Ayub tinggal di kotanya di sana. Para perempuan pemburu itu amat tangkas dan mereka duduk di atas punggung kuda seperti lelaki. Mereka berpakain tertutup hingga ke lutut, di bawahnya kedua kaki dililit tali-temali. Kaki mereka mengenakan sol dengan dua hak tinggi, di atasnya terdapat figur-figur berwarna. Mereka mengenakan jaket pendek yang ketat terbuat dari bulu-bulu halus dari beragam warna dan pola. Sekeliling lengan dan dada terdapat tali-temali berhias bulu-bulu. Pundak ditutup dengan sebuah mantol tanpa lengan, juga dari bulu-bulu, berhiaskan mutiara dan bebatuan yang gemerlap. Di atas kepala, mereka mengenakan semacam topi dari sutera atau wol merah. Pada wajah mereka terjuntai sebuah kerudung yang terbelah dua, masing-masing dapat digunakan sebagai pelindung terhadap angin dan debu. Sehelai mantol pendek melengkapi kostum mereka. Peralatan berburu mereka terdiri dari tombak, busur dan anak panah; di sisi mereka tergantung sebuah perisai. Binatang-binatang buas telah berlipat ganda secara mencengangkan. Para pemburu menghalau mereka dari segala bagian wilayah yang luas dan membantainya. Mereka juga menggali selokan-selokan dan menimbuninya sebagai perangkap. Apabila binatang-binatang buas terperosok ke dalamnya, mereka segera dibantai dengan kapak dan pentung. Aku melihat ibu Semiramis memburu binatang yang digambarkan oleh Ayub sebagai kuda nil, juga harimau, singa, dan lain-lain. Aku tidak melihat kera pada masa-masa awal itu. Aku melihat perburuan serupa di atas air, di mana berhala dan banyak kejijikan biasa dilakukan. Sang ibu secara lahiriah tidak seamoral Semiramis, tetapi ia memiliki sifat iblis dengan kekuatan dan keberanian yang menakjubkan. Betapa sungguh ngeri, menceburkan diri ke dalam laut dalam pertarungannya dengan monster yang kuat itu! (Seekor kuda nil.) Dengan mengendarai seekor unta berpunuk satu, ia mengejar binatang itu, hingga unta dan penunggangnya tercebur ke dalam gelombang-gelombang laut. Ia dihormati sebagai dewi berburu dan penolong umat manusia.

Semiramis sepulang dari Afrika sesudah suatu ekspedisi berburu atau militer, pergi ke Mesir. Kerajaan ini dibangun oleh Mesraim, cucu Ham, yang pada saat kedatangannya mendapati di sana telah ada beberapa suku yang terpencar-pencar dari bangsa-bangsa sekitar yang merosot akhlaknya. Mesir dihuni oleh beberapa bangsa dan diperintah terkadang oleh satu, terkadang oleh yang lain. Ketika Semiramis pergi ke Mesir sudah ada empat kota. Yang tertua adalah Tebes di mana juga tinggal suatu bangsa yang lebih terang kulitnya, lebih ramping dan cekatan daripada yang di kota Memphis, yang penduduknya pendek dan gempal. Kota itu terletak di sisi kiri Sungai Nil, di mana terdapat sebuah jembatan panjang. Di sisi kanan adalah tempat di mana, pada masa Musa, puteri Firaun tinggal. Penduduk yang kulitnya lebih gelap dengan rambut keriting bahkan pada abad-abad pertama itu adalah kaum budak dan mereka tidak pernah memerintah di Mesir. Mereka yang pertama-tama datang ke sana dan membangun Thebes, aku pikir, berasal dari Afrika; yang lain berasal dari atas Laut Merah dan dari mana bangsa Israel masuk. Kota ketiga bernama Chume, di kemudian hari Heliopolis. Kota itu terhampar ke utara di bawah Thebes.

Ketika Maria dan Yosef mengungsi ke Mesir bersama Yesus, aku melihat bangunan-bangunan yang luar biasa besar masih ada di kota ini. Di sebelah bawah Memphis, tak jauh dari laut, terbentang kota Sais. Aku pikir kota ini masih lebih tua dari Memphis. Masing-masing dari keempat kota ini mempunyai rajanya sendiri.

Semiramis amat dihormati di Mesir di mana, dengan tipu muslihat dan ilmu neraka, ia amat berjasa dalam menyebarluaskan pemujaan berhala. Aku melihatnya di Memphis, di mana lazim dipersembahkan kurban manusia, merancang dan mempraktekkan ilmu magis dan perbintangan. Pada masa ini aku tidak melihat sapi jantan Apis, tetapi aku melihat berhala-berhala dengan ekor-ekor dan sebuah kepala seperti matahari. Semiramislah yang di sini merancang piramid pertama, yang dibangun di tepi timur Nil, tak jauh dari Memphis. Seluruh negeri harus mengerahkan tenaga dalam pembangunannya. Ketika pembangunan selesai, aku melihat Semiramis pergi lagi ke sana dengan sekitar duaratus pengikut untuk pentakdisan bangunan. Semiramis dihormati nyaris bagai seorang dewi.

Piramid dibangun di atas permukaan yang berawa; sebagai konsekwensinya suatu pondasi dari pilar-pilar raksasa dibangun untuk itu, yang menyerupai sebuah jembatan yang sangat lebar. Piramid berdiri di atasnya. Orang dapat berjalan-jalan di bawahnya, seolah ke dalam suatu kuil yang sangat besar yang terdiri dari kolom-kolom. Bangunan bawah itu dibagi dalam kamar-kamar, ruang-ruang bawah tanah dan aula-aula luas yang tak terhitung banyaknya. Piramid itu sendiri hingga ke puncaknya juga terdiri dari banyak apartemen, besar dan kecil, dengan lobang-lobang seperti jendela dari mana aku melihat bendera-bendera kain tergantung dan melambai-lambai. Sekeliling piramid terdapat tempat-tempat pemandian dan taman-taman. Bangunan ini merupakan pusat sesungguhnya dari pemujaan berhala, astrologi, ilmu magis dan kejijikan Mesir yang ngeri. Di sini anak-anak dan orang-orang lanjut usia dipersembahkan sebagai kurban. Ahli perbintangan dan ahli nujum tinggal di piramid dan di sana mendapatkan penglihatan-penglihatan dari neraka. Dekat tempat-tempat pemandian terdapat mesin-mesin yang amat besar untuk menjernihkan air Sungai Nil yang berlumpur. Tempat-tempat pemandian itu menjadi saksi atas aib yang paling ngeri dari pemujaan berhala. Aku melihat di kemudian hari kaum perempuan Mesir mempraktekkan kejijikan paling ngeri di dalamnya. Piramid ini tak berdiri lama, tetapi hancur.

Negeri itu sangat tunduk pada takhayul. Para imam kafir ada dalam kegelapan yang begitu hebat dan begitu condong pada kedewaan hingga di Heliopolis, bahkan mimpi penduduk dihimpun, dicatat dan dihubungkan dengan bintang-bintang. Banyak ahli nujum muncul yang, dalam penglihatan-penglihatan neraka mereka, mencampur-adukkan yang benar dan yang sesat. Menurut penglihatan-penglihatan mereka, penyembahan berhala dirumuskan, dan bahkan siklus-siklus waktu dihitung. Aku melihat bahwa berhala-berhala Isis dan Osiris tak lain adalah Yusuf dan Asenet yang kedatangannya ke Mesir telah diramalkan oleh para ahli perbintangan dalam penglihatan-penglihatan neraka mereka. Oleh karena itu mereka memasukkan Yusuf dan Asenet ke dalam agama mereka. Ketika keduanya sungguh datang, mereka dihormati sebagai dewa dan dewi. Aku melihat Asenet menangisi kejijikan yang demikian, dan menulis untuk menentangnya.

Para ilmuwan dari masa sekarang yang menulis mengenai Mesir salah besar. Mereka menerima begitu banyak hal mengenai Mesir sebagai sejarah dan ilmu pengetahuan, yang meski begitu tak memiliki dasar, selain dari astrologi dan penglihatan-penglihatan sesat. Bahwa suatu bangsa dapat tetap sebodoh dan sejahat Mesir merupakan bukti darinya. Tetapi para ilmuwan ini menolak inspirasi dan praktek-praktek neraka yang demikian sebagai mustahil. Mereka menilai Mesir lebih kuno dari yang sebenarnya, sebab pada masa-masa awal itu mereka tampaknya memiliki pengetahuan yang begitu rupa mengenai hal-hal yang rahasia dan sulit dimengerti.

Tetapi aku melihat bahwa bahkan pada waktu kedatangan Semiramis ke Memphis, orang-orang ini, dalam kesombongan mereka telah bermaksud mengacaukan penanggalan mereka. Ambisi mereka adalah mendahului segala bangsa lain dalam hal waktu. Dengan tujuan ini dalam gagasan, mereka menyusun sejumlah penanggalan dan silsilah kerajaan yang rumit. Dengan ini dan perubahan yang berkali-kali dalam perhitungan mereka, urutan dan kronologi yang benar menjadi lenyap. Agar pengacauan ini dapat dicanangkan dengan kuat, mereka mengabadikan setiap kekeliruan dengan prasasti-prasasti dan pendirian bangunan-bangunan besar. Untuk jangka waktu yang lama mereka mereka-reka usia ayah dan anak, seolah tanggal kematian ayah adalah tanggal kelahiran anak. Raja-raja, yang terus-menerus bertikai dengan para imam dalam hal kronologi, menyelipkan di antara leluhur mereka nama-nama orang yang tak pernah ada. Dengan demikian keempat raja dengan nama yang sama yang memerintah secara serempak di Tebes, Heliopolis, Memphis dan Sais, seturut rancangan ini dihitung satu sesudah yang lain. Aku melihat juga bahwa suatu ketika mereka menghitung sembilanratus tujuhpuluh hari menjadi satu tahun, dan lagi, tahun-tahun dihitung sebagai bulan-bulan. Aku melihat seorang imam kafir menyusun suatu daftar kronologis di mana untuk setiap limaratus tahun, dituliskan seribu seratus tahun.

Aku melihat perhitungan sesat para imam kafir pada saat yang sama aku melihat Yesus sedang mengajar pada hari Sabat di Aruma. Yesus berbicara di hadapan kaum Farisi mengenai Panggilan Abraham dan perjalanannya ke Mesir, menyingkapkan kesalahan-kesalahan penanggalan Mesir. Ia mengatakan kepada mereka bahwa dunia sekarang telah berumur 4028 tahun. Ketika aku mendengar Yesus mengatakan ini. Ia Sendiri berumur 31 tahun.

Aku melihat pada masa itu juga, suatu bangsa yang menghormati Set sebagai dewa. Mereka melakukan perjalanan-perjalanan yang jauh dan penuh bahaya ke Arab di mana mereka anggap kuburnya berada. Tampak olehku bahwa keturunan bangsa ini masih ada, dan bahwa bangsa Turki mempersulit mereka lewat secara bebas melalui wilayah Turki dalam ziarah mereka ke makam.

sumber : �The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich�

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net

In Spiritu Domini

Saturday, April 28, 2012

Kisah Hidup dan Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus dan BundaNya Serta Misteri-Misteri Perjanjian Lama

Kisah Hidup dan Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus dan BundaNya Serta Misteri-Misteri Perjanjian Lama (bagian 1)
Meditasi B. Anna Katharina Emmerick mistikus, stigmatis, visionaris (1774 - 1824)

Kronologi
Buku I
Penciptaan :
Bab 1 Jatuhnya Para Malaikat
Bab 2 Penciptaan Bumi
Bab 3 Adam dan Hawa
Bab 4 Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan

DOSA DAN KONSEKWENSINYA
Bab 1 Jatuh Dalam Dosa
Bab 2 Janji Akan Penebus
Bab 3 Adam dan Hawa Dihalau dari Firdaus
Bab 4 Keluarga Adam
Bab 5 Kain. Anak-anak Allah. Raksasa-raksasa
Bab 6 Nuh dan Keturunannya. Hom dan Dsemschid, Para Pemimpin Bangsa
Bab 7 Menara Babel
Bab 8 Derketo

Dari Derketo ke Semiramis, aku melihat tiga keturunan perempuan. Derketo adalah seorang perempuan yang tinggi dan berkuasa. Aku melihatnya berpakaian kulit dengan banyak tali melilit dan ekor-ekor binatang bergantungan sekeliling tubuhnya. Di atas kepalanya ia mengenakan sebuah topi terbuat dari bulu-bulu burung. Aku melihatnya bersama serombongan besar pengikut, laki-laki dan perempuan, sekonyong-konyong bergerak maju dari sekitar Babilonia. Ia terus-menerus dalam penglihatan, atau bernubuat, mempersembahkan kurban, mendirikan kota-kota, atau berkelana. Ia dan para pengikutnya menghalau dari hadapan mereka suku-suku yang terpencar bersama kawanan ternak mereka, bernubuat perihal tempat-tempat kediaman yang baik, menyusun batu-batu yang sebagian di antaranya sangat besar, mempersembahkan kurban, dan mempraktekkan segala macam kejijikan. Ia menujukan semua bagi dirinya. Ia terkadang di sini, terkadang di sana. Di mana-mana ia dihormati. Pada masa tuanya ia mempunyai seorang anak perempuan, yang berperan serupa dengan dirinya. Aku melihat penglihatan ini di suatu dataran, dengan mana diartikan asal-mula kejijikan.

Pada akhirnya, aku melihat Derketo sebagai seorang perempuan tua yang mengerikan di sebuah kota dekat laut. Lagi, ia melakukan praktek magisnya dekat pantai. Ia dikuasai ekstasi neraka, dan ia memaklumkan kepada para pengikutnya bahwa ia harus mati bagi mereka, menyerahkan nyawanya bagi mereka. Ia mengatakan bahwa ia tak dapat tinggal lebih lama lagi bersama mereka, tetapi ia akan berubah menjadi seekor ikan dan dengan demikian akan senantiasa ada dekat mereka. Ia memberikan perintah mengenai penyembahan yang ditujukan kepadanya dan, di hadapan orang banyak yang berkumpul, ia menceburkan diri ke dalam laut. Segera seekor ikan muncul di atas gelombang-gelombang laut, dan orang banyak menghormatinya dengan kurban-kurban dan berbagai macam kejijikan. Pemujaan berhala mereka penuh misteri, lambang, dan sebagainya yang berhubungan dengan air. Dengan perantaraan Derketo, muncullah suatu sistem pemujaan berhala sepenuhnya.

Sesudah Derketo, aku melihat seorang perempuan lain, anak perempuan Derketo. Ia tampak di hadapanku di atas sebuah bukit, yang berarti bahwa kedudukannya lebih berkuasa dibandingkan ibunya. Ini masih dalam jaman Nimrod, sebab mereka sebaya. Aku melihat puteri ini mengamalkan hidup yang bahkan lebih ganas dan lebih bengis dibandingkan ibunya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berburu, dengan disertai banyak pengikut. Ia sering pergi sejauh tiga ratus mil, memburu binatang, mempersembahkan kurban, mempraktekkan sihir, dan bernubuat. Dengan cara ini banyak tempat didirikan dan tempat-tempat pemujaan berhala dibangun. Aku melihat perempuan ini tercebur ke dalam laut ketika sedang bergulat melawan seekor kuda nil.

Aku melihat anak perempuannya, Semiramis, di atas sebuah gunung yang tinggi dikelilingi oleh segala kerajaan dan harta benda duniawi, seolah setan sedang memamerkan semuanya itu kepadanya, memberikannya kepadanya. Aku melihat bahwa Semiramis memberikan sentuhan akhir pada setiap kejijikan bangsa Babilonia.

Pada masa-masa awal, kekuasaan atas yang lain dilakukan dengan lebih damai dan diberikan kepada banyak orang; di kemudian hari yurisdiksi tak terbatas dimiliki oleh individu-individu tunggal. Individu-individu ini kemudian menjadi pemimpin-pemimpin, menjadi dewa-dewa bagi pengikut mereka, dan mereka merumuskan berbagai ragam sistem penyembahan berhala, masing-masing seturut gagasannya sendiri. Mereka juga dapat melakukan hal-hal mengagumkan dalam hal kemampuan, keberanian, dan penemuan, sebab mereka dipenuhi roh kegelapan. Kemudian muncullah suku-suku, para penguasa-sekaligus-imam pertama, kemudian para imam. Aku melihat bahwa pada masa itu, kaum perempuan dari bangsa ini lebih banyak jumlahnya dari kaum lelaki. Mereka semua ada dalam komunikasi batin, terhubung satu sama lain dengan perasaan, pemikiran dan pengaruh. Banyak hal yang diceritakan tentang mereka merupakan kisah tak sempurna dari ungkapan pujian atau keterpesonaan kepada mereka sendiri, asal-muasal mereka, perbuatan-perbuatan mereka yang diceritakan terkadang oleh mereka sendiri, terkadang oleh ahli-ahli nujum mereka. Kaum Yahudi juga mempunyai banyak ilmu-ilmu rahasia di Mesir. Tetapi Musa, penglihat dari Allah, membasminya. Namun demikian, di kalangan para nabi, banyak hal yang demikian ada untuk tujuan pengetahuan. D kemudian hari ilmu-ilmu rahasia ini menjadi praktek-praktek hina dan keji di kalangan suku-suku pengembara, dan masih ada dalam ilmu gaib dan takhayul. Tetapi semuanya berasal dari pohon kekejian yang sama, dari kerajaan kegelapan yang sama. Aku melihat penglihatan-penglihatan akan semua sehubungan dengan praktek-praktek demikian entah tinggi di atas atau sama sekali di bawah bumi. Ada suatu unsurnya dalam magis.

Air secara istimewa dianggap sakral oleh para pemuja berhala awal. Air dipergunakan dalam segala ibadah mereka. Entah pemujaan atau ekstasi, mereka selalu mulai dengan memandang ke dalam air. Mereka mempunyai kolam-kolam yang diperuntukkan bagi tujuan itu. Setelah beberapa waktu, keadaan ekstasi mereka menjadi kebiasaan, dan bahkan tanpa bantuan air, mereka mendapatkan penglihatan-penglihatan jahat mereka. Aku melihat cara dengan mana mereka mendapatkan penglihatan-penglihatan dan itu sungguh ganjil. Seluruh bumi dengan segala yang ada di dalamnya tampaknya sekali lagi berada di bawah air, tetapi terselubung seolah dalam suatu lingkup yang gelap. Pohon berdiri di bawah pohon, gunung di bawah gunung, air di bawah air. Aku melihat bahwa para ahli nujum itu melihat semua yang sedang terjadi: peperangan, bangsa-bangsa, mara bahaya, dan sebagainya, sama seperti yang dilakukan pada masa sekarang, hanya dengan perbedaan ini, bahwa para ahli nujum menerapkan apa yang mereka lihat, mengambil manfaat dari apa yang mereka lihat. Di sini ada suatu bangsa yang perlu ditaklukkan, di sini yang perlu diserang secara tiba-tiba, di sana ada sebuah kota yang perlu dibangun, di sini ada para lelaki dan perempuan termasyhur, dan ada rancangan dengan mana mereka dapat diperdaya; segala hal dari pemujaan berhala mereka terlihat sebelum dipraktekkan oleh kaum perempuan. Derketo melihat dalam penglihatan bahwa ia harus menceburkan diri ke dalam lautan dan berubah menjadi seekor ikan, dan apa yang dilihatnya, tanpa ragu dilaksanakannya. Bahkan kekejian-kekejian yang dipraktekkan dalam pemujaan mereka, semuanya tercermin dalam air sebelum mereka melaksanakannya.

Pada masa di mana puteri Derketo hidup, bendungan-bendungan dan jalan-jalan mulai dibangun. Ia menyerbu Mesir itu sendiri. Seluruh hidupnya merupakan serangkaian ekspedisi berpindah dan berburu. Para pengikutnya termasuk dalam suku yang menjarah Ayub di Arabia. Pemujaan berhala oleh para pengikut Derketo menjadi sistematis pertama-tama di Mesir. Di sini berlaku bahwa, sementara si ahli nujum duduk dalam kuil-kuil dan dalam kamar-kamar di atas tempat-tempat duduk yang aneh, di hadapan beragam macam cermin, penglihatan-penglihatan mereka dikomunikasikan sementara mereka melihatnya, dimaklumkan oleh para imam kepada ratusan orang yang menggoreskannya di atas dinding-dinding gua batu.

Aneh bahwa aku melihat segenap pimpinan alat kegelapan yang menjijikkan selalu dalam persatuan bawah sadar satu sama lain! Aku melihat tindakan-tindakan dan hal-hal yang serupa tejadi di tempat-tempat yang berbeda di kalangan para alat iblis yang serupa. Satu-satunya perbedaan di antara mereka adalah yang muncul dari perbedaan tata cara dan kebiasaan di antara bangsa-bangsa dan perbedaan tingkat kemerosotan ke mana mereka telah jatuh. Sebagian belum terperosok begitu jauh dalam kejijikan-kejijikan ini, dan tidak begitu jauh menyimpang dari kebenaran; mereka, misalnya, dari mana keluarga Abraham dan suku-suku Ayub dan Tiga Raja berasal, juga para pemuja bintang dari Kasdim, dan mereka yang mempunyai Bintang Cemerlang (Zoroaster).

Ketika Yesus Kristus datang ke dunia, ketika bumi digenangi oleh Darah-Nya, pengaruh dahsyat dari praktek-praktek yang demikian sangat berkurang, dan sihir kehilangan sebagian besar kuasanya. Musa adalah seorang penglihat sejak dari bayi, tetapi ia di jalan Allah dan ia selalu mengamalkan apa yang ia lihat.

Derketo, puterinya, dan cucunya - Semiramis - hidup hingga amat lanjut usia menurut lazimnya usia pada masa itu. Mereka tinggi, gagah, kuat begitu rupa hingga nyaris menakutkan kita pada masa sekarang. Mereka luar biasa gagah berani, ganas, tak tahu malu, dan mereka melakukan dengan kepastian yang mencengangkan apapun yang telah diperlihatkan si jahat kepada mereka dalam penglihatan. Mereka berpikir akan kuasa mereka sendiri, mereka mendewakan diri mereka sendiri; mereka serupa dengan ahli-ahli sihir keji di gunung tinggi yang lenyap pada masa Air Bah.

Sungguh menyentuh hati melihat bagaimana para Patriark yang kudus, meski mereka mendapat wahyu dari Allah, namun demikian harus menderita dan bergulat tak kunjung henti demi membersihkan kejijikan yang mengelilingi mereka. Dan lagi, mengharukan ingat betapa rahasia, betapa menyakitkan jalan keselamatan pada akhirnya datang ke atas bumi, ketika semua berjalan baik dengan pemujaan berhala, ketika semua tunduk pada kepentingannya.

Ketika aku melihat semua ini, pengaruh dahsyat yang ditimbulkan oleh dewi-dewi itu dan pemujaan besar yang mereka terima dari segenap penjuru bumi dan di lain pihak, ketika aku merenungkan kelompok kecil Maria yang gambar simbolisnya tampak dalam awan Elia, para filsuf Cyprus berupaya menggandakan kejijikan dusta mereka; ketika aku melihat Yesus, Kegenapan dari segala janji, papa dan sabar, berdiri di hadapan mereka untuk mengajar dan sesudahnya pergi untuk menyongsong Salib-Nya - ah, itu membuatku berduka tak terkira! Tetapi bagaimanapun, inilah sejarah kebenaran dan terang yang bercahaya dalam kegelapan, dan kegelapan tidak menguasainya. Dan demikianlah berlangsung dan masih berlangsung, cerita lama yang sama bahkan ke jaman kita sekarang.

Akan tetapi kerahiman Allah sungguh tak terhingga. Aku melihat bahwa pada masa Air Bah, banyak, sungguh amat banyak sekali yang diselamatkan dari hukuman abadi. Ngeri dan duka mempertobatkan mereka kepada Allah. Mereka masuk ke Purgatorium, dan Yesus membebaskan mereka pada saat Ia turun ke tempat penantian.

Banyak pepohonan yang lolos dari tercabut oleh Air Bah. Aku melihat pohon-pohon itu bertumbuh subur kembali, tetapi sebagian besar darinya berlumuran lumpur.

sumber : �The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich�

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
In Spiritu Domini

Tuesday, March 13, 2012

ANGELUS



Sebagian besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal dengan �Doa Angelus� atau �Doa Malaikat Tuhan� Angelus didaraskan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang. Nama Angelus diambil dari kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya �Malaikat�. Beginilah bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria.

Doa Angelus mungkin adalah suatu cara bagi umat beriman untuk berdoa bersama seperti dalam Breviary atau Ofisi, yaitu doa yang didoakan oleh para imam dan para anggota komunitas suatu Ordo Religius. Umat yang tidak dapat membaca, dapat menghafalkan doanya.

Doa Angelus sudah dimulai sejak tahun 1263 oleh Santo Bonaventura dalam Sidang Umum Ordo Fransiskan. Doa ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkan Doa Angelus.

Paus Pius V dalam tahun 1571 memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang ini. Pada waktu itu, Doa Angelus diucapkan pada dini hari untuk menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa Inkarnasi.

Di Italia, Doa Kemuliaan ditambahkan sesudah setiap Salam Maria untuk menghormati Tritunggal Mahakudus dalam hubungannya dengan Maria.

Paus Yohanes XXIII dalam catatannya tentang lonceng Angelus yang didentangkan pada pada pagi hari menggambarkan, lonceng dini hari merupakan tanda pergantian malam menjadi siang yang gemilang, pada saat itu langit menunduk untuk bertemu dengan bumi.

Paus Paulus VI dalam ensiklik �Marialis Cultus� menulis, �Doa ini sesudah berabad-abad tetap mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya.� Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa Doa Angelus tak perlu diubah sebab bentuknya sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa perdamaian dan misteri Paska.

Banyak keluarga Katolik dengan setia mengucapkan Doa Angelus pagi, siang dan malam hari. Juga di Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk sejenak memanjatkan Doa Angelus. Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti dengan Doa Ratu Surga.

Dalam Doa Angelus, biasanya satu orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan tanggapan. Mengapa kita tidak mulai ikut mendoakannya juga?

Bapa Suci sendiri memimpin umatnya berdoa Angelus setiap hari Minggu siang.

Beginilah doanya:

DOA RATU SURGA

Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.

Salam Maria ....

Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.

Salam Maria ....

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.

DOA RATU SURGA (dalam Masa Paskah)

Ratu Surga bersukacitalah, alleluya,

sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya,

telah bangkit seperti disabdakan-Nya, alleluya!

Doakanlah kami pada Allah, alleluya!

Bersukacita dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya,

sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya!

Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama BundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

sumber : 1. Kartu Doa Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya; 2. News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com; disesuaikan dengan buku Puji Syukur; Komisi Liturgi KWI

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya

In Spiritu Domini

Sunday, February 26, 2012

Maria Ratu Sorga


Gelar Bunda Maria sebagai Ratu surga juga berhubungan dengan gelar Bunda Maria yang lainnya, yaitu bahwa Bunda Maria adalah Bunda Kristus yang adalah Sang Raja di atas segala raja di bumi ini (lih. Why 1:5).

1. Kitab Suci mengajarkan bahwa para kudus di surga akan menerima mahkota kehidupan, terlebih Bunda Maria yang adalah orang kudus yang terbesar.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa Tuhan memberikan mahkota kebenaran kepada orang- orang yang telah mengakhiri pertandingan dalam kehidupan ini dengan baik dengan memelihara iman (lih 2 Tim 4:8). Jika ini berlaku untuk Rasul Paulus, hal ini pastilah lebih lagi berlaku untuk Bunda Maria, yang ketaatan imannya terus terpelihara sejak mengandung Tuhan Yesus sampai mendampingi-Nya di kaki salib-Nya. Kesetiaan Bunda Maria yang bertahan sampai akhir, mendatangkan mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan (lih. Yak 1:12, 1 Pet 5:4, Why 2:10). Janji mahkota kehidupan bagi orang beriman ini tentulah digenapi secara istimewa dalam diri Bunda Maria, seorang yang sungguh beriman dan telah lebih dahulu dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya. Di dalam Maria dipenuhi janji Tuhan yang memberikan �kerajaan yang mulia dan mahkota yang indah dari tangan Tuhan� kepada orang-orang yang benar (Keb 5:16).

2. Sabda Tuhan menggambarkan Bunda Maria sebagai Perempuan yang bermahkota dua belas bintang

Kitab Wahyu 12 menyebutkan penglihatan Rasul Yohanes akan surga di mana terlihat Sang Tabut Perjanjian, yaitu seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan bermahkotakan dua belas bintang� (lih. Why 11: 19- Why 12: 1). Tanda besar di langit itu, yaitu perempuan tersebut, adalah Bunda Maria, sebab Anak laki- laki yang dilahirkannya dan yang akan menggembalakan semua bangsa itu adalah Kristus.

3. Dalam Kitab Suci, disebutkan bahwa ratu kerajaan yang duduk di sebelah kanan raja adalah bunda sang raja

Dalam Kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (lih. 1 Raj 2:19). Kitab Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya (Mzm 45:7; lih. Luk 1:32-33). Dengan demikian gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia.

Friday, February 24, 2012

Altar dan Tabernakel



ALTAR

Gereja Katolik Roma mengharuskan hanya ada satu altar di dalam sebuah gereja yang baru dibangun, dan altar tersebut harus dibuat dari batu, idealnya batu alam, karena altar merupakan simbol dari Kristus sebagai batu fondasi gereja. Dalam praktik sehari-hari, kayu yang padat dan diukir cantik seringkali digunakan untuk menggantikan bahan batu alam yang lebih mahal. Kebiasaan menaruh relik dari orang-orang suci gereja di bawah altar masih terus dilakukan.

Di dalam bangunan gereja-gereja yang lebih tua dimana altar dibangun berdempetan dengan dinding dan tidak bisa dipindahkan tanpa kerusakan, sebuah meja altar baru biasanya diletakkan di depan dan altar yang lama digunakan baik sebagai tujuan estetika atau sebagai tabernakel.

Karena altar mewakili Kristus, hanya benda-benda yang dibutuhkan untuk perayaan Misa yang boleh diletakkan di atas mensa (bagian atas altar yang datar dan berposisi horisontal), namun hal ini bukanlah sesuatu yang selalu diikuti dengan taat.

Lilin-lilin, yang diperlukan dalam tiap upacara liturgi Katolik Roma, diletakkan di atas atau di samping altar sesuai dengan rancangan dan tata letak altar. Umat Katolik Roma juga meletakkan salib atau crucifix (salib dengan figur Kristus), di atas altar atau dekat dengan altar dimana benda suci tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh umat di dalam gereja.


Tabernakel tempat bersemayam TUHAN YESUS dalam Rupa Roti (Hosti)


TABERNAKEL

Dalam Gereja Anglikan, Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur, sebuah tabernakel adalah sebuah lemari atau kotak penyimpanan, khusus untuk menyimpan Sakramen yang telah disucikan: tubuh, darah, jiwa dan keilahian Yesus Kristus, dalam bentuk roti dan anggur, yang digunakan dalam ritus komuni suci.

Pada masa awal perkembangan Kristiani, tabernakel yang menyimpan benda suci disimpan dalam rumah-rumah pribadi dimana umat Kristiani bertemu untuk berkumpul bersama-sama saudara seiman, oleh karena ketakutan akan ganjaran hukuman dari pihak penguasa.

Dalam adat Gereja Katolik Roma dan Barat, tabernakel-tabernakel ini ditutupi dengan selimut yang disebut conopaeum. Selimut ini penampilannya bisa mirip seperti tenda atau seperti korden, tergantung apakah tabernakelnya ditaruh berdempetan dengan dinding atau berdiri sendiri. Kebiasaan ini sekarang tidaklah diharuskan. Sebuah conopaeum yang menutupi sebuah tabernakel adalah sebuah simbol dari menetapnya Tubuh Kristus, sama seperti saat Roh Tuhan tinggal di dalam Tabernakel di padang gurun dalam kelima buku Nabi Musa. Penutup ini juga menampilkan unsur dasar tabernakel yang merupakan sebuah tenda.

Umat Katolik Roma dan Ortodoks sama-sama merujuk Perawan Suci Maria sebagai tabernakel dalam devosi mereka (seperti dalam Himne Akathist di Gereja Ortodoks atau Litani Maria di Gereja Katolik Roma) karena Bunda Maria "membawa Tubuh Kristus di dalam diri-Nya" (arti kata "inkarnasi" dalam teologi Kristiani) dalam perannya sebagai Theotokos, seperti fungsi tabernakel dalam gereja saat ini.

Monday, February 6, 2012

Apa itu Devosi Kepada Bunda Maria?


Devosi menurut St. Franciskus dari Sales adalah �kesigapan dan kegairahan hidup rohani, yang melaluinya kasih bekerja di dalam kita, ataupun kita di dalamnya, dengan cinta dan kesiapsiagaan; dan seperti halnya kasih memimpin kita untuk menaati dan memenuhi semua perintah Tuhan, maka devosi memimpin kita untuk menaati semua itu dengan segera dan tekun�. maka devosi tidak hanya membuat kita aktif, bersedia, dan tekun dalam melaksanakan perintah Tuhan, tetapi terlebih lagi devosi mendorong kita untuk melakukan semua perbuatan baik dengan penuh semangat dan kasih, bahkan perbuatan-perbuatan yang tidak diharuskan, tetapi hanya dianjurkan ataupun disarankan.� Dengan demikian, devosi merupakan ungkapan kasih untuk memenuhi semua perintah Tuhan. Jika Tuhan Yesus memerintahkan kepada kita murid-murid yang dikasihi-Nya untuk menerima ibu-Nya, Bunda Maria, sebagai ibu (lih. Yoh. 19:26-27), maka sudah selayaknya kita menghormati Bunda Maria sebagai ibu rohani kita.

Namun demikian, penghormatan kepada Bunda Maria tidak dapat disamakan dengan penghormatan kita kepada Tuhan. Gereja Katolik membedakan antara penyembahan dan penghormatan, berdasarkan ajaran St. Agustinus:

1. Latria (penyembahan, �worship/ adoration�) yang hanya ditujukan kepada Allah Tritunggal (Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus)

2. Dulia (penghormatan, �veneration�) yang ditujukan kepada: - Para orang Kudus, termasuk Bunda Maria (kadang kepada Maria, disebut hyperdulia) - Penghormatan kepada benda tertentu yang melambangkan Allah ataupun Para Kudus dan Maria. Contohnya yaitu salib (crucifix), patung Bunda Maria, Patung santa-santo, dll. Penghormatan ini kadang disebut sebagai dulia- relatif.

Kata latria dan dulia ini memang tidak secara eksplisit tertera di dalam Kitab Suci, tetapi, kita dapat melihat penerapannya dengan jelas.

1. Penyembahan/ Latria, nyata pada perintah pertama dalam kesepuluh Perintah Allah, yaitu untuk menyembah Allah saja dan jangan ada allah lain yang disembah selain Dia (Kel 20: 1-6). Penyembahan kepada Allah dengan sujud menyembah disebutkan dalam 2 Taw 7:3; 2 Taw 20:18; Neh 8:7; 1 Mak 4:55.

2. Penghormatan/ Dulia, nyata pada penghormatan para saudara Yusuf kepada Yusuf (lih. Kej 42:6) dan Yusuf yang sujud sampai ke tanah menghormati ayahnya Yakub (Kej 48:12). Demikian pula, Nabi Natan sujud ke tanah menghormati Daud (1 Raj 1: 22); Absalom sujud ke tanah menghormati ayahnya Daud (2 Sam 14:33). Tentu mereka ini bukan menyembah berhala, namun menghormati orang tua sesuai perintah Tuhan.

Penghormatan 'Dulia Relatif'

3. Penghormatan �Dulia relatif� ini misalnya saat Musa membuat ular dari tembaga yang dipasangnya di sebuah tiang, dan siapa yang memandang patung ular itu akan tetap hidup walaupun telah dipagut ular (Bil 21:8-9). Ular yang ditinggikan di tiang ini menjadi gambaran akan Yesus Kristus yang juga akan ditinggikan di kayu salib (lihat Yoh 3:14). Dalam Perjanjian Lama (PL), Allah menyuruh orang Israel �memandang ke atas� ular tembaga tersebut agar disembuhkan; sedangkan pada Perjanjian Baru (PB), siapa yang memandang Kristus yang ditinggikan di kayu salib dan percaya kepada-Nya, akan disembuhkan dari dosa. Tentu dalam PL, orang Israel tidak menyembah berhala, sebab Allah-lah yang menyuruh mereka menghormati/ memandang ke atas ular tembaga yang dibuat oleh Musa itu, yang merupakan gambaran Kristus yang kelak dinyatakan dalam PB. Penghormatan dulia- relatif lainnya yang dicatat dalam Kitab Suci, adalah ketika Tuhan menyuruh Musa untuk membuat tabut perjanjian, dengan membuat patung malaikat (kerub) untuk diletakkan di atas tutupnya (lih. Kel 37), di mana di dalamnya diletakkan roti manna (Kel 25:30), tongkat Harun (Bil 17:10) dan kedua loh batu sepuluh perintah Allah (Kel 25:16). Tabut perjanjian ini kemudian menyertai bangsa Israel sampai ke tanah terjanji yang dipimpin oleh nabi Yosua. Kitab Yosua mencatat bahwa Yosua bersama- sama para tua-tua sujud ke tanah menghormati tabut Tuhan: �Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel�.� (Yos 7:6). Tentu tabut itu bukan Tuhan, dan tentu yang dihormati bukan apa yang nampak, yaitu kotak dengan patung malaikat (kerub) di atasnya, tetapi adalah Allah yang dilambangkan-Nya. Yosua dan para tua- tua Yahudi pada saat itu tidak menyembah berhala, Allah tidak menghukum mereka karena sujud di depan tabut itu. Sebaliknya Allah menerima ungkapan tobat mereka, dan menyatakan kehendak-Nya atas apa yang harus mereka perbuat terhadap Akhan, yang melanggar perintah-Nya.

Maka penghormatan yang diberikan kepada seseorang karena keistimewaannya tidak bertentangan dengan perintah Tuhan. Penghormatan macam ini diberikan juga dalam kejuaraan-kejuaraan, seperti dalam olimpiade, academy award, atau juga dalam sekolah- sekolah yang menghargai murid-murid yang berprestasi. Terhadap Bunda Maria, penghormatan kita menjadi istimewa, karena tak ada seorangpun dalam sejarah manusia yang mempunyai peran seperti Bunda Maria dalam rencana keselamatan Allah, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Putera Allah yang menjelma menjadi manusia. Dengan keistimewaannya ini, Maria layak menerima penghormatan istimewa, yang disebut sebagai hyperdulia.

Selanjutnya, terdapat perbedaan cara penyembahan/ latria dan penghormatan/ dulia. Penyembahan tertinggi/ latria ini diwujudkan dalam Misa Kudus/ perayaan Ekaristi, yaitu doa Gereja yang disampaikan dalam nama Kristus kepada Allah Bapa oleh kuasa Roh Kudus. Penghormatan/ dulia kepada Maria dinyatakan misalnya dalam doa- doa rosario, novena, nyanyian, baik sebagai doa pribadi ataupun kelompok. Sedangkan penghormatan dulia relatif terlihat jika umat Katolik berlutut saat berdoa di depan patung Yesus dan patung Bunda Maria, karena yang dihormati bukan patungnya, tetapi pribadi yang diwakilkannya, yaitu Tuhan Yesus, dan Bunda Maria.

Dasar Kitab Suci:

Kel 20: 1-6; 2 Taw 7:3; 2 Taw 20:18; Neh 8:6; 1 Mak 4:55 : Latria

Kej 42:6; Kej 48:12; 1 Raj 1: 22; 2 Sam 14:33: Dulia

Bil 21:8-9; Yoh 3:14: Dulia relatif

Kel 20:12: Hormatilah ayah ibumu

Yoh. 19:26-27: Yesus memberikan Bunda Maria agar menjadi ibu bagi murid- murid-Nya.

Luk 1:28: Salam Maria, Hail, full of grace

Luk 1:42: Maria Bunda Allah

Luk 1:48: Segala keturunan akan menyebut Maria berbahagia

Luk 11:27: Berbahagialah ibu yang telah mengandung Yesus �

Dasar Tradisi Suci:

  • Julius Africanus (160-240)
    �Kemuliaanmu besar; sebab engkau ditinggikan di atas semua perempuan yang terkenal, dan engkau dinyatakan sebagai ratu di atas segala ratu.� (Julius Africanus, Events in Persia: on the Incarnation of our Lord and God and Saviour Jesus Christ, http://www.newadvent.org/fathers/0614.htm
  • St. Gregorius dari Neocaesarea (213-275)
    �Maka dengan lemah lembut, rahmat membuat pilihan terhadap Maria yang murni, satu- satunya dari semua generasi �. (St. Gregorius dari Neocaesarea, Four Homilies, The First Homily on the Annunciation to the Holy Virgin Mary, http://www.newadvent.org/cathen/07015a.htm)
  • Doa Sub Tuum Presidium (250 AD), yaitu doa penghormatan kepada Bunda Maria, Bunda Allah, yang kepadanya jemaat memohon pertolongan:
    We fly to your patronage,
    We fly to your patronage,

    O holy Mother of God,

    despise not our petitions

    in our necessities,

    but deliver us from all dangers.

    O ever glorious and blessed Virgin.
  • St. Basil Agung (329-379)
    ��. bahwa Maria yang suci, yang melahirkan-Nya� adalah Ibu Tuhan. Aku mengakui juga para rasul yang suci, para nabi dan para martir; dan memohon kepada mereka untuk memohon kepada Allah, bahwa melalui mereka, melalui pengantaraan mereka, Tuhan yang berbelas kasih dapat mendengarkan aku�. Karena itu juga, aku menghormati dan mencium gambar- gambar mereka, seperti halnya yang diturunkan dari para rasul yang kudus, dan tidak dilarang, melainkan ada di dalam semua gereja- gereja kita.� (St. Basil the Great, Letter 360. Of the Holy Trinity, the Incarnation, the invocation of Saints, and their Images).
  • St. Ephrem dari Syria (wafat 373)
    Lagu hymne karangan St. Efrem tentang kelahiran Tuhan �juga hampir sama menyanyikan lagu pujian kepada Bunda Perawan� (Bardenhewer, Sermons on Mary II)
  • St. Epiphanus (403)
    �Maria harus dihormati, tetapi Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus harus disembah. Tak seorangpun boleh menyembah Maria.� (St. Epiphanus, Haer 79,7)

Dasar Magisterium Gereja:

  • Konsili Efesus (431) dan Konsili Chalcedon (451):
Maria adalah sungguh- sungguh Bunda Allah (De fide)
  • Dokumen Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, 66:
    66. (Makna dan dasar bakti kepada Santa Perawan)
    �Berkat rahmat Allah Maria diangkat di bawah Puteranya, di atas semua malaikat dan manusia, sebagai Bunda Allah yang tersuci, yang hadir pada misteri-misteri Kristus; dan tepatlah bahwa ia dihormati oleh Gereja dengan kebaktian yang istimewa. Memang sejak zaman kuno Santa Perawan dihormati dengan gelar �Bunda Allah�; dan dalam perlindungannya umat beriman memperoleh perlindungan dari bahaya serta kebutuhan mereka.� Terutama sejak Konsili di Efesus kebaktian Umat Allah terhadap Maria meningkat secara mengagumkan, dalam penghormatan serta cinta kasih, dengan menyerukan namanya dan mencontoh teladannya, menurut ungkapan profetisnya sendiri: �Segala keturunan akan menyebutku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan karya-karya besar padaku� (Luk 1:48). Meskipun kebaktian itu, seperti selalu dijalankan dalam Gereja, memang bersifat istimewa, namun secara hakiki berbeda dengan bakti sembah sujud, yang dipersembahkan kepada Sabda yang menjelma seperti juga kepada Bapa dan Roh Kudus�.. Dengan ungkapan-ungkapan itu, bila Bunda dihormati, Puteranya pun � yang melalui-Nya segala sesuatu diciptakan (lih. Kol 1:15-16), dan yang di dalamnya Bapa menghendaki agar seluruh kepenuhan-Nya berdiam (Kol 1: 19), � dikenal, dicintai dan dimuliakan sebagaimana harusnya, serta perintah-perintah-Nya dilaksanakan.�
  • �Dalam konteks ini, istilah devosi digunakan untuk menggambarkan praktek eksternal (doa-doa, lagu- lagu pujian, pelaksanaan suatu kegiatan rohani yang berkaitan dengan waktu- waktu atau tempat- tempat tertentu, insignia, medali, kebiasaan- kebiasaan). Dihidupkan oleh sikap iman, praktek- praktek tersebut menyatakan hubungan yang khusus antara umat beriman dengan Pribadi Allah [Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus] atau kepada Perawan Maria yang terberkati, dalam hak- hak istimewanya tentang rahmat dan segala sebutannya yang mengekspresikan keistimewaan tersebut, atau dengan para Santo/a di dalam konfigurasi mereka dengan Kristus atau di dalam peran mereka di dalam kehidupan Gereja.� (Cf. COUNCIL OF TRENT, Decretum de invocatione, veneratione, et reliquiis Sanctorum, et sacris imaginibus (3. 12. 1563), in DS 1821-1825; Pius XII, Encyclical Letter Mediator Dei, in AAS 39 (1947) 581-582; Sacrosanctum Concilium 104; Lumen Gentium 50)
  • Maria, Bunda Allah, dihormati secara khusus, dengan istilah Hyperdulia (Sententia certa- lih. Ludwig Ott, Fundamentals of Catholic Dogma, p. 215)


In Spiritu Domini

Tags

Berita (144) Gereja Katolik (129) Iman Katolik (76) Apologetik (71) Paus (44) Tradisi (41) Kitab Suci (30) Politik (29) Yesus (28) Magisterium (24) Doa (22) Katolik Timur (20) Kesaksian (19) Katekese Liturgi (18) Renungan (18) Maria (15) Tanya Jawab (13) Roh Kudus (10) Kamis Putih (9) Film (8) Karismatik (8) Prodiakon (8) Lektor (7) Natal (7) Petrus (7) Sakramen Ekaristi (7) Sakramen Perkawinan (7) Adven (6) Katekese Katolik (6) Lintas Agama (6) Pantang dan Puasa (6) Perayaan Ekaristi (6) Seputar Liturgi (6) Anglikan (5) Gua Maria (5) Hari Perayaan Santa Maria (5) Hari Raya / Solemnity (5) Ibadat Harian (5) Madah dan Lagu Liturgi (5) Masa Prapaskah (5) Piranti Liturgi (5) Berita Terkini (4) Doa Novena (4) Doa Rosario (4) Ibadat Peringatan Arwah (4) Inkulturasi Liturgi (4) Jumat Agung (4) Komuni Kudus (4) Minggu Palma (4) Musik liturgi (4) Rabu Abu (4) Sakramen Mahakudus (4) Surat Gembala Paus (4) Tri Hari Suci (4) Dirigen Paduan Suara (3) Doa Litani (3) Ibadat Rosario (3) Jalan Salib (3) K Evangelisasi Pribadi (3) Kisah Nyata (3) Lamentasi (3) Liturgi Anak (3) Malam Paskah (3) Mgr Antonius Subianto OSC (3) Misa Jumat Pertama (3) Misa Krisma (3) Misdinar (3) Ordo (3) Paduan Suara Gereja (3) Paus Fransiskus (3) Persatuan Gereja (3) Tahun Liturgi (3) Tata Gerak dalam Liturgi (3) Virus Covid-19 (3) Yohanes Paulus II (3) Analisis Tafsiran (2) Beato dan Santo (2) Berita Luar Negeri (2) Busana Liturgi (2) Doa Angelus (2) Doa Bapa Kami (2) Doa Dasar (2) Doa Persatuan (2) Doa Suami-Istri (2) Doa Utk Jemaat (2) Doa Utk Warga (2) Doa dan Ibadat (2) Dupa dalam Liturgi (2) Eksorsisme (2) Evangeliarium (2) Hati Kudus Yesus (2) Homili Ibadat Arwah (2) Ibadat Completorium (2) Ibadat Mitoni (2) Ibadat Syukur Midodareni (2) Mgr.Antonius Subianto OSC (2) Mujizat (2) Orang Kudus (2) Pekan Suci (2) Perarakan dalam Liturgi (2) Reformasi Gereja (2) Risalah Temu Prodiakon (2) Sharing Kitab Suci (2) Surat Gembala KWI (2) Surat Gembala Uskup (2) Tuguran Kamis Putih (2) Ada Harapan (1) Allah Pengharapan (1) Api Karunia Tuhan (1) Artikel Rohani (1) Baptis Darah (1) Baptis Rindu (1) Batak Toba (1) Berdoa Rosario (1) Bersaksi Palsu (1) Bhs Indonesia (1) Bhs Karo (1) Bulan Rosario (1) Bunda Maria (1) Carlo Acutis (1) Debat CP (1) Dei Verbum (1) Desa Velankanni (1) Diakon (1) Doa Bersalin (1) Doa Dlm Keberhasilan (1) Doa Dlm Kegembiraan (1) Doa Dlm Kesepian (1) Doa Katekumen (1) Doa Kebijaksanaan (1) Doa Kehendak Kuat (1) Doa Kekasih (1) Doa Kekudusan (1) Doa Kel Sdh Meninggal (1) Doa Keluarga Sakit (1) Doa Kerendahan Hati (1) Doa Kesabaran (1) Doa Keselamatan (1) Doa Ketaatan (1) Doa Ketabahan (1) Doa Orang Menderita (1) Doa Orang Sakit (1) Doa Pemb Pertemuan (1) Doa Penerangan RK (1) Doa Pengenalan (1) Doa Penutup Pertemuan (1) Doa Perjalanan (1) Doa Pertunangan (1) Doa Ratu Surga (1) Doa SeSdh Kelahiran (1) Doa Seblm Kelahiran (1) Doa Seblm Makan (1) Doa Semakin Dikenal (1) Doa Siap Mati (1) Doa Tanggung Jawab (1) Doa Ulang Tahun (1) Doa Untuk Anak (1) Doa Untuk Keluarga (1) Doa Utk Gereja (1) Doa Utk Masyarakat (1) Doa Utk Mempelai (1) Doa Utk Negara (1) Doa Utk Ortu (1) Doa Utk Pemuka (1) Doa Utk Penderita (1) Doa Utk Petugas (1) Doa Utk Rakyat (1) Doa Utk Tanah Air (1) Doa Utk Yg Membenci (1) Dogma (1) Doktrin (1) Dokumen Gereja (1) Dokumen Pernikahan (1) Dominicans (1) Dosa (1) Ekaristi Kudus (1) Enggan Beribadat (1) Epiphania (1) Film Terbesar (1) Firman Tuhan (1) Foto Kenangan (1) Generasi Muda (1) Gubernur Wasington (1) Haposan P Batubara (1) Hari Pesta / Feastum (1) Harus Bergerak (1) Hidup Kudus (1) Hidup Membiara (1) Homili Ibadat Syukur (1) Hukum Kanonik (1) Ibadat Jalan Salib (1) Ibadat Pelepasan Jenazah (1) Ibadat Pemakaman (1) Imam Jesuit (1) Investasi Surgawi (1) Jangan diam (1) Joko Widodo (1) Kalender Prapaska (1) Kebenaran KS (1) Keberadaan Allah (1) Kebohongan Pemimpin (1) Kejujuran (1) Kekuasaan Pelayanan (1) Kekudusan Degital (1) Kesehatan Tubuh (1) Komentar (1) Konsili Vat II (1) Konstantinovel (1) Kopi Asyik (1) Kristus Allah (1) Kualitas Hidup (1) Kumpulan cerita (1) Lawan Covid-9 (1) Lawan Terorisme (1) Lingkuangan Keluarga (1) Lingkup Jemaat (1) Lingkup Masyarakat (1) Liturgi Gereja (1) Luar Biasa (1) Lucu (1) Madu Asli (1) Mari Berbagi (1) Mateus 6 (1) Mayoritas Katolik (1) Menara Babel (1) Menghadapi Kematian (1) Menunggu Penyelamat (1) Mesin Waktu (1) Mgr A Subianto OSC (1) Misa Imlex (1) Misa Latin (1) Misa Online (1) Misionaris SCY (1) Mohon Bantuan (1) NKRI (1) Naskah WH (1) Oikoumene (1) Organis Gereja (1) PGI (1) Passion Of Christ (1) Pastoran (1) Penampakan Maria (1) Pendidikann Imam (1) Pengakuan Iman (1) Penghormatan Patung (1) Pentahbisan (1) Perbaikan (1) Perjamuan Kudus (1) Perkawinan Campur (1) Perkawinan Sesama Jenis (1) Persiapan Perkawinan (1) Pertemuan II App (1) Pertobatan (1) Pesan Natal (1) Pesan Romo (1) Pohon Cemara (1) R I P (1) Rasa Bersyukur (1) Rasul Degital (1) Rasul Medsos (1) Renungan Musim Natal (1) S3 Vatikan (1) SSCC Indonesia (1) Saksi Bohong (1) Salam Yosef (1) Saran Dibutuhkan (1) Sejarah (1) Selamat Paskah (1) Selingan (1) Sepuluh Perintah Allah (1) Sosialisasi APP (1) Spiritualitas (1) Sukarela (1) Surat bersama KWI-PGI (1) Surga (1) Survey (1) Survey KAJ (1) Tahun St Yosef (1) Teologi (1) Thema APP (1) Tim Liturgi (1) Tokoh Iman (1) Tokoh Internasional (1) Tokoh Masyarakat (1) Toleransi Agama (1) Tuhan Allah (1) Tujuan Hidup (1) Turut Berlangsungkawa (1) Usir Koruptor (1) Ust Pembohong (1) Video (1) Wejangan Paus (1) Yudas Iskariot (1) Ziarah (1)